--- Natasha Bleu's POV ---
"Natasha, lepaskan perempuan itu!"
Aku hanya menatap Jack. Aku masih kesal dengannya. Kini perempuan yang ku seret terus berteriak minta tolong padanya dengan suara nyaring yang membuat telingaku berdenging.
PLAK!!!
Aku menampar dan mencekik perempuan itu karena tidak tahan dengan suaranya.
"Apa kau tidak bisa diam...?"
"Cukup." Jack menarik tanganku hingga terlepas dari leher perempuan itu, aku langsung menepis tangannya. "Kau menarik perhatian orang-orang. Salah satu dari mereka pasti sudah menelepon pihak berwajib." Kata Jack dengan suara lirih.
"Aku tidak peduli." Tentu saja aku bisa melihat orang-orang berkumpul di sini, tapi... Memangnya mereka bisa apa?
"PERGI KALAU KALIAN TIDAK INGIN MATI!" Teriakku sambil menyebar pandangan pada orang-orang yang mengelilingi kami. Mereka mulai berbisik dan satu persatu pergi meninggalkan kami.
Sesuai dugaanku, mereka tidak akan melakukan apa-apa. Mereka melihatku meremukkan rahang laki-laki besar berotot dengan mudah, mereka pasti berpikir ulang untuk menghentikanku. Lagipula, warga desa ini tidak terlalu peduli pada turis.
"Sekarang sudah tidak ada yang memperhatikan, jadi tidak masalah kan?" Tanyaku menantang Jack. Melihatnya berbuat baik membuatku semakin kesal, terutama setelah aku tahu kalau dia hanya berpura-pura. Melihat tingkahku, Jack langsung menoleh ke arah Jeff seakan berkata 'Kenapa kau membiarkannya melakukan ini?'
"Apa?" Tanya Jeff yang sedang bersandar di mesin capit. Reaksi Jeff membuat Jack menghela nafas (ku rasa) dan kembali menoleh padaku.
"Hentikan dan ikut denganku, Natasha. Ini sudah keterlaluan."
"Aku. Tidak. Akan. IKUT!" Teriakku kesal karena Jack memerintahku.
Perempuan berambut keriting di bawahku menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri sekali lagi. Dia memberiku alasan untuk melampiaskan kekesalanku padanya. Aku langsung menginjak pergelangan kakinya keras-keras hingga terdengar bunyi 'Krek'.
"AAAAHHHHH!!!"
"Suaramu sangat mengganggu!"
BRAK! BRAK! BRAK!
Aku menghantamkan kepala wanita itu ke lantai hingga darah menggenang. Aku bersyukur sudah mengantam kepalanya dengan cepat dan keras sehingga dia tidak berteriak lagi.
Ngiung! Ngiung! Ngiung!
"Ayo pergi dari sini." Ajak Jack padaku dan Jeff.
"Aku belum selesai." Aku tidak peduli pada polisi-polisi itu, aku tinggal membunuh mereka kalau mereka menggangguku. Jack menatapku tidak percaya, lalu beralih ke Jeff.
"Aaaah, baiklah." Jeff beranjak dari mesin pencapit dan menarik pergelangan tanganku. "Maaf, princess. Slenderman menyuruhku untuk menjagamu."
Begitu Jeff mengatakan itu, aku langsung menarik tanganku dan lari dari mereka berdua. Melawan Jack dan Jeff diwaktu yang bersamaan adalah pilihan bodoh. Aku tidak menyalahkan Jeff yang menjalankan perintah Slenderman. Dia masih bergantung padanya, jadi wajar saja kalua Jeff menurut. Setidaknya dia tidak pernah berpura-pura di hadapanku...
"Hei, princess! Jangan membuat pekerjaanku semakin sulit!" Teriak Jeff yang mengejarku.
"Maaf, Jeff!" Aku mengambil tanah dalam pot di pinggir jalan dan melemparnya ke muka Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season II
Fiksi PenggemarTiga tahun sudah berlalu sejak aku mendapat petunjuk dari laki-laki yang ku cari - Ryan. Tapi... sejak aku berada di German, kabar tentang Ryan menghilang begitu saja. Aku malah bertemu dengan pembunuh-pembunuh berantai yang tidak biasa. Sepertiku...