Hai!!!!
Enjoy to my story!!!
Jangan lupa pencet tanda ⭐ yaHappy reading all
Semoga kalian suka cerita klasik dan ssderhana ini 💗💗🌻🌻🌻
"Aku suka sama kamu," ucap gadis berambut panjang itu pada laki-laki tampan di depannya. Dan ya, laki-laki itu melongo.
"Sejak kapan?" tanya pria itu dengan alis yang saling bertautan menandakan ketidaksukaan.
"Udah lama, sejak SD."
"Sejak SD?" ulang pria itu.
Gadis itu mengangguk mengiyakan. Pria itu masih setia bersedekap sambil bersandar pada lemari es di sampingnya. Sedangkan gadis itu, dia menatap pria jangkung di depannya dengan tatapan memuja.
"Kamu masih kecil," kata pria itu cuek.
"Aku udah besar," jawabnya tak mau kalah.
Pria di depannya sangat menyebalkan. Padahal umur mereka hanya terpaut tiga tahun.
Pria itu mengangkat alisnya sebelah sambil berbalik mengambil minuman soda dari lemari es.
"Mau bukti?" desak gadis itu.
"Bukti apa?" Pria itu berjalan ke pantri dekat dapur.
"Kalau aku sudah besar," ucapnya mengikuti pria itu.
"Nggak usah, kamu jelek!" ketusnya enteng membuat gadis itu jengkel.
Gadis itu mengentakkan kakinya lalu pergi dari sana. Pria itu mengulum senyumnya. Ya, pria itu sedikit gila jika berhadapan gadis yang di depannya tadi.
🌻🌻🌻

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂 (𝙀𝙉𝘿)
Teen Fiction𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ❗ 🚫𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘜𝘞𝘜 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶𝘵, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘤𝘢!🚫 🚫𝐒𝐒𝐄𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐃𝐈𝐏𝐑𝐈𝐕𝐀𝐓, 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀...