🎶 All of My Life- Park Won
***
Deg...
"Dia datang"
Ya, dia adalah Batara Mahanipuna, laki-laki yang sudah lama disukai Melati sejak kelas tiga SD. Mereka berjumpa hanya dua kali setahun atau tidak sama sekali. Hanya pada saat liburan semester saja. Seperti saat ini, Melati rela tidak liburan ke mana pun hanya untuk bertemu dengan Batara. Pria yang sangat dikagumi nya karena kepintaran, dan ketampanannya.
Batara terkenal ramah dan mudah senyum kepada orang-orang. Tapi saat berhadapan dengan gadis itu, dia sedikit menjadi pendiam dan tidak mau kalah. Entah apa alasannya. Batara sekarang kuliah di universitas negeri ternama di Yogya. Hal itu membuat Melati ingin berkuliah juga di sana. Dia ingin melihat Batara setiap hari.
"Apa Nenek yang nyuruh dia datang?" tanyanya sendiri.
"Mel!! Melati!!!" panggil Ira neneknya dari depan. Dia terkejut mundur, sedikit gerogi dan malu.
Dengan berani, Melati maju ke depan. Tapi sebelumnya, dia melepaskan ikatan rambutnya. Dan setelah itu, tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata pria yang duduk di sofa sana. Ya, memang benar dia adalah Batara. Melati menetralkan jantungnya yang berdegup kencang. Dengan cepat dia mengalihkan tatapan matanya.
"Ada apa Nek?" tanyanya.
Neneknya tersenyum misterius, lalu melirik ke arah Batara yang kini sudah fokus pada ponselnya.
"Buatkan minum untuk nak Batara, dia langsung dari Yogya ke sini. Jadi dia mungkin haus," jawab Ira pada cucunya.
"Kenapa nggak Kak Melisa aja Nek?" tanyaku sedikit berbisik.
"Kamu mau kan dia suka sama kamu, cucu nenek ternyata tidak bijak," ucap neneknya.
Melati langsung tersenyum kepada neneknya. Neneknya benar, dia harus bisa membuat Batara jatuh hati padanya. Melati beranjak ke dapur, di sana dia tersenyum senang karena membuat minuman untuk pria yang sudah lama disukainya.
"Sudah kelas berapa?" ucap suara bariton dari belakang Melati. Membuat gadis itu terlonjak kaget dan berbalik. Tangannya mengelus dadanya karena saking terkejutnya.
"Ka-kamu buat aku terkejut. Nga-ngapain kamu di sini?" tanya Melati tanpa menjawab pertanyaan laki-laki itu.
"Kamu belum jawab pertanyaan ku," jawab pria itu .
"O-oh itu, aku udah kelas tiga SMA," balasnya lalu melanjutkan acara membuat minumannya.
Laki-laki itu melihat gadis manis itu dengan saksama. "Jus nya jangan pake gula, aku nggak suka," ucap nya melihat Melati yang hampir memasukkan gula pada blender jus.
"Oh, oke,"jawabnya tersenyum lalu melanjutkan pekerjaannya.
"Aku tunggu di depan." Batara laki-laki itu berlalu dari sana. Melati, jantungnya sungguh membuatnya lemas. Batara juga membuatnya sangat lemas. Kenapa dia datang ke sini? batinnya. Lalu dia tersenyum kembali. Segera dia membawa minuman itu ke depan. Malik dia sangat akrab dengan Batara. Mereka berteman sejak SD. Jika keluarga Malik datang ke rumah neneknya, maka keluarga Batara juga akan datang ke rumah neneknya. Ya, nenek mereka tetangga dan bersahabat baik. Malik dan Batara hanya selisih satu tahun. Malik sedikit lebih tua. Mereka mempunyai hobi yang sama. Basket dan juga musik misalkan. Mereka sama-sama menguasainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂 (𝙀𝙉𝘿)
Novela Juvenil𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ❗ 🚫𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘜𝘞𝘜 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶𝘵, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘤𝘢!🚫 🚫𝐒𝐒𝐄𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐃𝐈𝐏𝐑𝐈𝐕𝐀𝐓, 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀...