Chapter 34 - Ikut

13K 964 50
                                    

🎶 So Far Away - Avenged Sevenfold

***

Pagi itu, Melati merengek ingin ikut ke restoran. Batara sudah melarangnya, bukan karena apa-apa. Tapi, konsentrasi bekerjanya akan buyar karena melihat istrinya berkeliaran di sampingnya.

"Ai.... Pokoknya aku ikut. Titik!" Gadis itu masih setia dengan wajah cemberut dan tangan yang dilipat di dadanya. Batara memijit pelan pelipisnya.

"Nggak! Di rumah aja!"

"Ai...."

"Ganti baju."

Mendengar itu, gadis yang tadi cemberut tiba-tiba tersenyum mengembang. Gadis itu langsung saja masuk ke dalam kamar. Batara duduk di ruang tamu menunggu istrinya. Setelah beberapa menit kemudian, istrinya keluar dengan gaun santainya.

"Ayo," ucap Melati dengan senyumnya.

Batara dan Melati berangkat dari sana. Kota Yogya yang begitu damai dan segar saat pagi membuat hati gadis itu semakin cerah. Dia tidak sabar melihat dan menemani suaminya bekerja. Entahlah, tapi sepertinya suatu kebanggaan baginya.

Batara memarkirkan mobilnya, pria itu keluar dengan begitu tampannya. Pria itu menunggu istrinya yang sibuk memperbaiki tas dan rambutnya. Melati dan Batara masuk ke dalam restoran. Mengundang perhatian para pelanggan dan juga pegawai di sana. Tidak terkecuali, Kelly.

"Wih... Bos sama siapa tuh? Cewek bening," puji Reno salah satu pelayan yang baru masuk ke dapur.

Kelly yang mendengar itu langsung menoleh ke Reno.

"Emang Batara udah dateng?" tanya Kelly.

"Iyalah. Sama cewek cakep. Mesra banget lagi," ujar Reno.

"Heh! Lo nggak usah buat gue panas ya! Batara tuh belum punya pacar. Batara suka sama gue bukan yang lain," kata Kelly setengah berteriak.

"Heh Kelly, gue nggak ada buat Lo panas! Tuh kalau Lo mau panas itu ada kompor sama air panas," jawab Reno ketus melanjutkan pekerjaannya.

"Sialan Lo! Gue nggak percaya!"

"Kalau Lo nggak percaya sana lihat keluar!!"

Kelly mendengus kesal lalu keluar dari sana. Dia ingin memastikan sesuatu. Dia keluar lalu melihat siapa yang sedikit berbeda di restoran. Batara terlihat berbicara sama seorang gadis, lalu meninggalkannya di sana. Batara masuk ke dalam ruangannya.

Kelly menyipitkan matanya, melihat gadis polos dan manis yang duduk di sudut restoran. Kelly berpikir keras. Ya kali kan Batara pacaran sama bocah tengil kayak dia. Palingan masih anak SMA, batin Kelly mendekat ke arah Melati.

"Boleh gue duduk?" Kelly membuka pembicaraan dengan gaya angkuhnya. Mata dan gerak-gerik badan yang tidak bersahabat.

"Eh? Iya kak boleh," balas Melati tersenyum saat tadinya dia fokus pada handphone-nya. Ralat handphone Batara.

Kelly melihat handphone yang di meja, Kelly menyipitkan matanya. Handphone Batara? batinnya lagi. Rasa panas semakin menjalar di tubuh gadis itu. Melihat tingkah gadis di depannya yang tampak biasa saja dan fokus pada benda pipih itu.

"Gue mau ngomong sama Lo!"

"Ngomong apa ya, kak?" tanya Melati meletakkan handphone itu dan sangat jelas di mata Kelly wallpaper Batara adalah foto gadis itu.

"Lo siapanya Batara?"

"Aku? Aku istrinya kak," jawab Melati polos.

Deg....

𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂  (𝙀𝙉𝘿) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang