Chapter 19 - Hari Spesial 2

18.2K 1.3K 34
                                    

🎶 Aku Suka Dia - Ainan Tasneem

***

Hari ini, gadis yang sudah resmi bernama Melati Mahanipuna itu merasakan hal yang sangat tidak mungkin terjadi. Bahkan dia sering mencubit pipinya untuk memastikan apakah dia sedang bermimpi atau tidak. Senang yang dirasakan amat sangat.

Sedari tadi dia sedang mencari-cari Barata suaminya. Batara permisi sebentar tadi, katanya mau ke toilet. Tapi, sampai sekarang pria itu belum kembali juga.

"Batara ke mana sih? Masa aku sendirian di sini?" sungut gadis itu. Dia melihat-lihat ke segala arah.

"Febby! Kamu lihat Batara?" tanya Melati.

"Loh, bukannya tadi sama Kakak?"

"Katanya pergi ke toilet bentar. Tapi belum balik juga."

"Oh, Kakak tenang aja. Nanti balik lagi kok. Cieee.. yang udah kangen sama suami," goda Febby.

"Apaan sih Febby?"

"Ya udah Kak, aku ke sana dulu ya?"

Melati mengangguk. Dia memutuskan untuk mencari Batara. Dia berjalan meninggalkan pelaminan. Dia mengangkat gaunnya yang lumayan panjang itu.

Dia berjalan ke rumah, dia melihat-lihat ke segala sudut ruangan.

"Ai?"

"Ai?"

Tapi tidak ada yang menyahut juga. Dia berjalan melewati ruang tamu dan tidak menemukan Batara.

Klik...

"A, Ai?" cicit gadis itu. Lampu mati. Dia ketakutan. Tiba-tiba rumah itu menjadi sakral.

"Ai? Kamu di mana sih? Aku takut nih," rengeknya.

Dia berjalan , dan

"Aaa..." Gadis itu berteriak.

"Sssttt."

"A, Ai?"

"Iya, ini aku."

Gadis itu menatap mata pria itu. Batara suaminya bisa melihat bahwa mata gadis itu berkaca-kaca.

Jleebb..

Gadis itu memeluknya erat.

"Kamu ngapain di sini?"

"Nyari kamu. Kamu lama banget," ujar gadis itu.

"Aku lagi ganti baju."

Tiba-tiba gadis itu melepaskan pelukannya. Dia melihat pria itu memakai kemeja, tapi belum rapi. Kemeja bagian bawahnya masih keluar, dan kancing kemejanya di atas belum rapi.

Melati meneguk ludahnya kasar. Pikiran aneh berkeliaran di otaknya.

"Kok kamu ganti baju?"

"Nanti malam resepsi kalau kamu lupa."

"Kamu juga ganti baju," ucap Batara lagi.

𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂  (𝙀𝙉𝘿) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang