Chapter 35 - Impas

12.8K 949 44
                                    

🎶 We Young - Chanyeol Sehun EXO

***

Siang itu, matahari sedikit tidak bersahabat. Membuat kulit siapa saja seakan terbakar. Tidak terkecuali pasangan baru itu. Batara dan Melati duduk di teras rumah mereka. Ya, mereka baru saja selesai melakukan pekerjaan. Mereka menanam bunga di sana dan membuat taman kecil.

"Ai, kamu coba deh." Melati menawarkan minuman jus yang dia buat barusan. Jus terung belanda. Batara terlihat menikmati minuman dingin itu dengan nikmatnya. Terlihat dari tenggorokannya yang bergerak saat meneguk minuman itu.

"Gimana? Enak? Apa kemanisan?"

"Lumayan."

Gadis itu terlihat kecewa mendengar jawaban Batara. Batara melihat istrinya yang sudah cemberut.

"Makasih. Minuman kamu enak."

"Ai.... Kamu bisa aja deh... Kan... Kan... Telinga aku naik... Turunin Ai... Tanggung jawab," kata gadis itu senang.

Batara hanya menggelengkan kepalanya tersenyum tipis.

"Ikut nggak?" tanya Batara.

"Kemana?"

"Aku mau mandi... Terus.. "

"Apa? Ma, mandi?" Melati menyilangkan tangannya pada dadanya.

"Pikiran kamu mesum. Aku mau mandi. Mau ke minimarket. Ikut nggak?"

Melati merona malu dan tersenyum masam pada Batara.

"Hehe... Maaf Ai... Kamu duluan aja."

Batara masuk ke dalam dan mandi. Melati dia mengelus-elus dadanya. Merasa malu sejak tadi.

Mel...Mel.. astaga... Mau ditaruh di mana muka kamu?? batinnya.

***

Batara dan Melati memasuki minimarket. Tadinya Batara mengajak gadis itu ke mall sekaligus belanja perlengkapan mereka yang kurang di rumah. Tapi, Melati menolak dan memilih di minimarket saja. Katanya biar irit.

Batara mendorong troli dan Melati lah yang memilih apa yang dibeli. Melati terlihat sibuk memilih produk atau perlengkapan dapur yang diskon. Batara hanya menghela nafasnya, melihat istrinya yang begitu sibuk dan lama saat memilih.

"Ai... Semangka atau buah naga?" tanya Melati yang mengangkat dua buah itu sekaligus.

Batara tampak berpikir.

"Dua-duanya." Batara memang sangat menyukai kedua buah itu. Sangat bahkan. Sampai-sampai dia tidak bisa memilih.

"Ih... Satu Ai..."

"Tapi suka dua-duanya."

"Harus satu."

"Nggak bisa." Batara pergi dari sana dan melihat-lihat sayuran.

"Aku atau Kelly?" Pertanyaan itu berhasil membuat Batara berhenti dan menoleh ke belakang.

Melati menunjukkan wajah menantangnya sekaligus keingintahuannya.

"Pilih Ai... Aku buah naga dan Kelly semangka."

Batara mengangkat alisnya sebelah. Sepertinya ngerjain dia, nggak masalah, batin Batara.

"Semangka."

"Se, semangka? Jahat kamu Ai..." Melati berlalu dari sana dengan mata panas dan wajah cemberut. Gadis itu mendorong troli dan memilih yang lain. Gadis itu nampak sibuk memilih tapi air matanya tidak bisa dia tahan. Sesekali dia mengusap kasar air matanya. Takut dan malu orang lain mengetahuinya.

𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂  (𝙀𝙉𝘿) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang