🎶 Like i'm gonna lose you - Megan Trainor ft John Legend
***
"Iya, aku mau anak."
Mata gadis itu membulat sempurna. Jantungnya begitu tidak sehat. Dia merasa wajahnya memanas.
"Se, sekarang?"
"Iya."
"Kan, kan aku masih..."
"Nanti kita omongin di rumah." Batara mempercepat laju motornya. Melati? Dia begitu gerogi dan jantungnya berpacu dengan cepat.
Di rumah Melati
Setelah gadis itu turun dari motor, dia langsung masuk tanpa menunggu Batara. Batara memarkirkan motornya, melepaskan helmnya dan masuk ke dalam rumah. Sampai di rumah, masih kosong. Karena biasanya, mertuanya pulang pukul enam sore.
Batara tahu, jika gadis itu menghindarinya. Dia bisa melihat saat gadis itu terlihat sibuk saat Batara mengajaknya untuk berbicara. Batara tersenyum tipis.
"Aku mau ngomong," ucap Batara mengunci pergerakan Melati yang hendak membuka pintu. Gadis meneguk ludahnya kasar. Bagaimana ini? batinnya tidak kuat. Batara benar-benar membuat Melati tidak sehat. Apalagi dengan jarak sedekat ini, wangi maskulin pria itu menusuk pada indera penciumannya.
"Ngo, ngomong apa?"
"Kamu menghindar?"
"Hah? Ng, nggak kok."
"Kamu menghindar."
"Aku mau anak," kata Batara lagi.
Lagi-lagi gadis itu meneguk ludahnya kasar.
"Tapi, bukan sekarang." Perkataan itu membuat Melati mengedipkan matanya beberapa kali.
"Jadi, bukan sekarang?" tanyanya menangkup wajah suaminya. Batara menggelengkan kepalanya.
"Kirain sekarang, Ai. Jantung aku udah mau keluar tadi," jelas Melati menertawakan dirinya sendiri karena kebodohannya.
"Kalau sekarang?" tanya Batara. Melati kembali memasang wajah serius.
"Apaan sih, Ai?" Gadis itu mencubit lengan suaminya dan berhasil membuat pria itu mundur dan mengerang kesakitan.
"Udah ah. Makan ayo Ai. Aku lapar," ajak gadis itu hendak keluar. Tapi, Batara menarik kerah baju Melati.
"Baju kamu ganti. Aku tunggu di luar." Batara keluar dari sana. Gadis itu melihat dirinya mulai dari atas sampai ke ujung kakinya. Dia sampai lupa mengganti seragam sekolahnya karena saking geroginya. Dia tertawa kecil merutuki kebodohannya.
"Kamu buat aku gila sih, Ai," gumamnya.
Lina menit kemudian, gadis itu keluar dengan gaun rumahannya. Dia menuju dapur mencari keberadaan suaminya tentu saja. Di sana terlihat Batara yang duduk sambil memainkan handphonenya.
"Ai? Makan yuk?" Melati mengambil piring dan menyendok nasi serta lauk pada piring mereka berdua.
Mereka makan dalam diam. Lalu, sedetik kemudian, Batara berbicara. "Besok, aku pulang." Perkataan Batara membuat istrinya berhenti dari acara makannya.
"Kok cepat, Ai?" tanya gadis itu lesu.
"Lusa, aku sidang." Mendengar itu, Melati tidak bisa membantah apa-apa lagi.
"Ya udah deh, Ai. Berarti kita jauhan lagi dong."
"Kita masih bisa bicara lewat handphone."
"Iya Ai. Aku pikir kamu langsung di sini sampai aku selesai sekolah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/214142125-288-k303214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂 (𝙀𝙉𝘿)
Teen Fiction𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 ❗ 🚫𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘜𝘞𝘜 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶𝘵, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘤𝘢!🚫 🚫𝐒𝐒𝐄𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐃𝐈𝐏𝐑𝐈𝐕𝐀𝐓, 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀...