1/1-6

3.1K 479 20
                                    

Setelah Jeno minggat dari rumahnya, Renjun segera masuk ke kamarnya dan mengunci diri didalam. Ini pertama kalinya bagi Renjun untuk melakukan pendekatan dengan seseorang, itu pun karena Jinki setuju dengan Jeno.

Renjun itu anti dengan yang namanya pacaran. Banyak pria yang mendekati nya, baik yang seumuran, maupun yang jauh lebih tua seperti Jeno. Mereka hanya Renjun anggap sebagai kenalan, tidak ada keinginan untuk mengenal mereka lebih jauh sebagaimana mereka ingin mengetahui lebih banyak hal soal dirinya.

Bagi Renjun, pacaran itu hubungan yang statusnya tidak pasti, tidak jelas, serta ikatannya lemah. Renjun inginnya langsung dinikahi saja oleh orang yang ia anggap tepat, tanpa melalui tahap pacaran. Ia ingin melakukan tahap pacaran setelah menikah. Biar romantis, seperti dalam cerita novel.

Renjun mengguling-guling kan badannya diatas kasur. Entah perasaan macam apa yang tengah merasuk dihatinya sekarang ini, yang jelas Renjun ingin menangis saja.

Tak mau memendam perasaannya sendiri, Renjun memutuskan untuk bercerita pada teman dekatnya yang lain, yaitu Lucas lewat aplikasi berbagi pesan miliknya.

_________________________________________________

Gantar 🐒

Cassssss

Lucasssssssss

😭😭😭😭

P

P

P

Sayang

Ya, Njun? 🌝

Dipanggil sayang baru nyaut 😊 lo mau gue pukul?

Kalem atuh beb 😟 ada apa nih sore2 ngechat? Gabut?

😭😭😭

Serius Njun...

Lo kenapa?

Mau ketemu cas 😭😭

Renjun mau cerita yang pentinggggggg banget

Renjun tunggu di perosotan depan komplek!!!!

_________________________________________________

Setelah berkirim pesan singkat dengan Lucas, Renjun segera berpamitan pada Jinki. Sekarang sudah pukul lima, itu artinya ia tak bisa bertemu lama lama dengan Lucas.


Sepuluh menit menunggu di perosotan, Lucas akhirnya datang dengan sepeda motor kesayangannya. Renjun mendesah lega. Pikirnya, Lucas tidak akan datang menemuinya.

Lucas menghampiri Renjun yang tengah duduk di bangku panjang dekat perosotan. Di sapa nya Renjun dengan cengiran lebar khas nya.

"Bebeb! Tumben ngajakin ketemuan ada apa?," tanyanya to the point setelah ikut mendudukan diri di samping Renjun.

"Lucas~," Renjun merengek menyebut nama Lucas dengan wajah tertekuk. Kepalanya ia senderkan pada bahu selebar karpet terbang Lucas. Sungguh, Renjun butuh sandaran sekarang.

"Eh, kenapa?? Bebeb nya Lucas kok cemberut?"

Ditanya seperti itu, Renjun semakin cemberut saja wajahnya. Renjun tipe orang yang tidak suka dengan sebutan sebutan romantis seperti yang dilayangkan Lucas barusan. Andai saja suasana hati Renjun sedang baik sekarang, Lucas sudah dapat dipastikan di smackdown oleh Renjun. Ah, bercanda. Renjun mana mampu sih mengangkat babon hutan seperti Lucas.

1 of 1 ✧ NoRen !¡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang