Jeno berdiri didepan jendela menghadap lapangan. Ia tengah di perpustakaan sekarang, mengajar sembari mengawasi panitia khusus yang telah ia bentuk beberapa waktu lalu. Jeno tersenyum bangga ke arah panitia khusus perayaan HUT sekolah yang tengah mempersiapkan segala keperluan untuk lomba di pinggir lapangan sana. Usahanya untuk terus mendorong maju anak-anak itu ternyata membuahkan hasil yang bagus. Mereka bahkan terkadang pulang lebih sore untuk mempersiapkan semuanya.
Omong - omong, letak lapangan ini berada di area luar sekolah. Jarak antara lapangan dan gerbang sekolah dipisahkan oleh sebuah jalan raya. Jadi, jika hendak menuju lapangan, ya harus menyebrang dulu.
Mata jeli Shuhua dilapangan sana dapat menangkap eksistensi Pak Jeno di jendela. Pak Jeno menatap nya!
Shuhua yang saat itu sedang mendirikan tenda event bersama teman sepanitia dibantu beberapa pesuruh sekolah, seperti biasa, langsung heboh saat melihat Jeno di perpustakaan sana.
"Eh! Eh! Liat! Ada pak ganteng!" teriaknya girang seraya memukul mukul lengan Gahyeon.
Gahyeon yang merasa terganggu lengannya di pukul pukul seperti itu, langsung melayang kan jurus andalannya pada Shuhua.
"Bissmillah, head shot" tanpa belas kasihan, Gahyeon menoyor kepala Shuhua dihadapan teman-teman yang lain. Shuhua lantas tak terima dengan perlakuan Gahyeon tersebut, dan terjadilah adegan saling smackdown diantara keduanya.
"Adh," Renjun menggelengkan kepalanya lelah. Gaya pertemanan Shuhua dan Gahyeon memang seperti itu; bar - bar. Tapi, kegiatan main fisiknya itu tidak sampai menyebabkan cedera ataupun lecet. Jadi, masih dibatas aman.
Dan tampaknya, Yeji yang juga merupakan anggota kepanitiaan, merasa tidak senang melihat aksi adu jotos yang dilakukan oleh Shuhua juga Gahyeon. Ia menangkap hal itu sebagai tindakan yang tidak etis dilakukan dan membuatnya merasa risih.
"Apaan - apaan si! Kita ini lagi ngerjain tugas! Lagi bikin persiapan buat acara besar! Dan kalian masih sempat berantem gitu?! Kalau mau bercanda, tolong tau waktu! Dan lo ya Gahyeon, lo itu ketua! Lo nggak pantes bertingkah kayak gitu!" ungkap Yeji yang tak mampu menahan amarahnya saat melihat Shuhua dan Gahyeon bercanda tidak tahu waktu, ditambah gaya bercanda nya yang bisa dibilang tidak biasa.
Shuhua dan Gahyeon langsung berhenti dan meminta maaf pada mereka yang ada disana. Mereka salah, dan mereka sadar.
Bagi keduanya, tak masalah jika menerapkan gaya pertemanan bar-bar seperti tadi. Selagi keduanya baik-baik saja dengan gaya pertemanan semacam itu, ya kenapa tidak? Dan Shuhua serta Gahyeon juga tidak pernah memaksa orang diluar lingkup pertemanan bar-barnya itu untuk menerima segala perbuatan mereka, baik perbuatan yang nyeleneh, mengganggu ataupun terlampau berisik.
Mereka paham bahwa tidak semua orang bisa satu jalan dengan gaya pertemanan nya itu. Tak ada pembelaan diri, yang ada hanyalah permintaan maaf dengan nada menyesal dari Gahyeon dan Shuhua. Terlebih Gahyeon, ia adalah ketua panitia. Bukannya menjadi karakter yang di gugu, malah menyebabkan keributan seperti ini.
"Gue minta maaf, gue salah. Nggak seharusnya kita bercanda kayak tadi. Sorry banget udah bercanda nggak tau kondisi," sesal Gahyeon, yang juga diangguki oleh Shuhua.
"Udah-udah. Mending sekarang lanjut kerja lagi. HUT sekolah tinggal ngitung hari dan persiapan banyak yang belum selesai. Nggak ada bercanda, ayo semuanya serius!" itu Taehyun yang mencoba melerai pihak-pihak yang tengah bersitegang.
Renjun mengangguk setuju.
"Udah sini, satuin tangan dulu biar semangat lagi"
Taehyun menjulurkan tangannya kedepan, disusul oleh Renjun yang menaruh tangannya diatas punggung tangan Taehyun.
Taehyun sontak memegang dada nya, merasakan sensasi sesak yang menyenangkan saat tangannya dan Renjun bertumpukan seperti saat ini.
"Aduh aduh, tangannya kak Renjun diatas tangan gue. Gila! Apa mati aja ya gue nya. Nggak kuat!" racau nya seperti orang kesetanan.
"Ih apaan...," Renjun memanyunkan bibirnya sebal.
Sontak hal itu membuat yang lain tertawa dan mengejek Taehyun juga Renjun.
Bisa dibilang, Taehyun berhasil mencairkan ketegangan yang ada. Yeji pun sudah kembali tersenyum bersama yang lain. Di sini lah Renjun bisa melihat kepribadian Taehyun yang sebelumnya tidak ia lihat. Taehyun tidak hanya menyebalkan. Lebih dari itu, Taehyun adalah orang yang menurutnya bisa diandalkan.Dan ketika semua tangan sudah bersatu, Taehyun segera meneriakkan yel yel panitia khusus yang sengaja dibuat agar mereka lebih bersemangat.
"Kami lah musuh kebenaran, kekasih kejahatan! PANSUS X, MAJU TERUS!!!"
***
Ya... Begitulah sedikit gambaran mengenai kerja sama tim PANSUS. HUT SMA X tinggal menghitung hari. Apakah moment ini akan menjadi peluang untuk Jeno dan Renjun menjadi semakin dekat? Atau justru Taehyun dan Renjun yang menjadi semakin dekat? Lihat saja nanti...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
1 of 1 ✧ NoRen !¡
FanfictionRenjun adalah satu-satunya dan segalanya bagi Jeno. ©glowinjun - 2020