Berita mengenai HUT sekolah semakin santer terdengar. Para siswa tentu sangat tidak sabar dengan kegiatan menyenangkan tersebut. Mereka bebas bermain tanpa pusing-pusing memikirkan pelajaran, bebas jajan di jam kapan pun, terbebas dari seragam berkerah yang mengurung leher untuk beberapa hari selama semarak pesta perayaan hari jadi sekolah itu berlangsung. Ah, senangnya ~
Namun, nampaknya kegiatan menyenangkan itu ditanggapi sedikit sinis oleh Renjun. Renjun bukannya tidak senang dengan hari bebas yang akan datang tidak lama lagi. Akan tetapi, ada satu acara yang sangat Renjun benci! Masih ingatkan? mengenai acara confess yang diadakan diatas panggung dan secara terang-terangan ditujukan untuk Renjun? Rumor mengenai acara itu pun kembali naik ke permukaan, hingga membuat siswa pendatang baru pun tahu mengenai acara sampah satu ini.
Salah satu siswa yang digadang-gadang akan menyatakan cintanya di puncak perayaan nanti adalah Taehyun, seorang siswa kelas 10 yang sejak awal memang sudah memiliki ketertarikan terhadap Renjun. Sebenarnya tak hanya Taehyun sih yang menyukai Renjun, tapi memang dialah yang paling ngotot untuk ikut acara confess nanti.
Kelas Renjun ini berada dilantai dasar sisi kanan bangunan, sedangkan kelas Taehyun ada dilantai 2 sisi kiri bangunan sehingga secara tidak langsung kelas mereka ini berhadapan. Kelasnya hanya dibatasi oleh lapangan upacara yang tak seberapa luas. Renjun juga sangat sadar bahwa Taehyun sering kali memandanginya dari lantai atas. Sorot matanya itu seakan mengikuti setiap pergerakan Renjun. Sungguh menjengkelkan! Jika bisa, Renjun ingin membenamkan wajah Taehyun ke kubangan lumpur sekarang juga!
Menyebalkan!
━━━━━━━━━━━━━━━
Dalam sebuah kelas untuk tingkatan menengah atas, tentu tidak lengkap jika tidak memiliki kaos kelas. Benar bukan? Mulai dari kelas 10 sampai kelas 12, kalian pasti memiliki kaos kelas dengan model dan motif yang berbeda. Apalagi untuk anak kelas 12, selain kaos kelas, biasanya juga memiliki kaos khusus angkatan.
Seperti hari ini, di SMA X tempat Renjun menimba ilmu, jam istirahat selain digunakan untuk mengisi perut, juga digunakan untuk mendiskusikan mengenai kaos angkatan yang rencananya akan digunakan untuk mengikuti perayaan HUT sekolah nanti.
Seluruh anak kelas 12 berkumpul di lapangan indoor untuk saling bertukar pikiran. Rapat kali ini dipimpin oleh Renjun. Asal kalian tahu, biarpun Renjun bukan siswa pintar, tapi Renjun pernah menjabat sebagai wakil ketua OSIS di SMA, lho! Bukan kepintaran saja yang menjadi kunci keberhasilan, tetapi usaha! Renjun bisa dibilang memiliki kecerdasan yang biasa saja, tapi ia mau berusaha untuk selalu melengkapi kekurangan nya itu.
Renjun juga tidak sendiri, kok. Ada Gahyeon selaku mantan ketua OSIS dan Jeno sebagai guru pembimbing. Iya, Jeno...
Urusan pembuatan kaos angkatan biasanya memang dibantu oleh guru, karena mereka akan memesan kaos dalam jumlah yang besar. Jadilah guru dari sekolah berbaik hati untuk turut andil dalam diskusi dan pemesanan. Biasanya si ada Bu Lilis yang akan mendampingi kegiatan seperti ini, tapi ia sedang berhalangan hadir saat ini, jadilah Jeno yang dipasrahkan untuk mengurus semuanya.
Jika boleh jujur, jantung Renjun berdetak sedikit lebih cepat saat berhadapan dengan Jeno seperti ini. Bukan berdebar karena cinta, kok. Tapi karena takut dengan Jeno yang notabene sedang mendekati dirinya.
━━━━━━━━━━━━━━━
Gahyeon menuliskan detile baju pada papan tulis yang sengaja diboyong kelapangan indoor. Mulai dari jenis bahan, warna, tulisan sampai harga ia tulis dengan lengkap disana.
"Ini rincian baju yang bakal kita pesan. Ada 3 warna yaitu violet, army dan putih gradasi biru. Bahan yang paling enak dipake si yang dari katun, karena itu nyerap keringat dan lumayan adem, tapi harganya ya tentu sedikit lebih mahal dari bahan lain. Kan ada harga, ada kualitas", ucap Gahyeon menggunakan pengeras suara.
"MAHAL MAHAL NGGA ADA UANG!!" ricuh beberapa murid disana. Uang untuk pergi berkencan selalu ada, uang untuk kegiatan angkatan selalu tidak ada...
"Tenang - tenang. Kalian kan setiap minggu setor uang Kas ke Renjun, nah, nantinya uang itu akan dipakai buat dana memesan kaos angkatan ini. Jadi kalian ngga perlu pusing-pusing mikirin dana buat beli kaos." itu Renjun yang menjelaskan.
Suasana pun kembali kondusif.
Kini Jeno mulai angkat bicara, "Mengenai dana kan sudah di handle, sekarang kalian pilih model Kaos, warna, sama tulisan yang akan disablon di kaos angkatan nanti. Saya sarankan warnanya jangan yang gelap, model yang sederhana saja. Ini kaos angkatan, bukan baju kondangan. Tulisannya juga jangan panjang panjang, dan kalau mau bisa ditambah dengan logo sekolah atau logo angkatan jika ada."
"Setuju! Saya ada saran. Model lengan jangan yang berkerut, warna nya army kayaknya bagus, dan tulisannya cukup SmaXdown 35 saja," usul salah satu murid.
"JANGAN!! Warna army udah dipake sama angkatan kemarin. Aku saran warna putih gradasi biru, kayaknya seger gitu," sanggah Daehwi.
"Yaudah, gini, Renjun ada saran lagi. Model baju O Neck, tanpa lengan kerut, warna putih gradasi biru, tulisannya SmaxDown 35, bahan dari katun. Itu udah yang paling cakep menurut Renjun," simpul Renjun.
"IYA CAKEP KAYA RENJUN HAHAHA"
Itu Harvey, si bule jadi-jadian. Melihat Renjun yang terlihat tersipu malu, serta tanggapan dari teman teman Harvey yang seakan menjodohkan Renjun dengan Harvey, sontak menuai tatapan tidak suka dari Jeno.
"Udah-udah! Jadi setuju semua ya sama yang di rinci kan sama Renjun tadi? Noted ya! Kalau mau protes soal rancangan kaosnya, bisa sekarang atau sebelum detile kaos diserahkan ke tukang jahit nya ya!" Kata Gahyeon.
Setelah semua murid setuju, kini giliran mendata ukuran pakaian. Jeno yang mendata ukuran pakaian mereka. Dimulai dari Gahyeon, kemudian Renjun. Saat tiba di giliran Renjun, pemuda itu sedikit bingung untuk menentukan ukuran pakaian.
"XL kali ya," ucapnya ragu.
"S, pak, S! Ukuran Renjun S!" Daehwi meledek.
"Ih, nggaaa!! Renjun ngga muat pakai S!" kesalnya dengan bibir yang mencebik.
Sebenarnya, ukuran S masih pas si ditubuh Renjun. Tapi ya hanya pas di badan, dan hal itu akan menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah. Renjun tidak mau! Jika L, seperti nya ukuran yang tanggung jika Renjun pakai. Lebih baik XL. Besar, ya besar sekalian.
Ketika Renjun sudah mantap memilih size XL untuk dirinya, Jeno langsung berkata, "L saja ya. Itu pun kayaknya masih kebesaran di kamu. Kalau XL, nanti kayak pakai daster"
Deg...
"Iya, pak. Renjun ambil ukuran L"
━━━━━━━━━━━━━━━
Setelah selesai dengan kegiatan rapat mengenai kaos angkatan, kini waktunya Renjun mengisi perut dikantin. Ada waktu istirahat tambahan selama 15 menit, cukup untuk makan seporsi mie ayam di kantin.
Saat kakinya tengah melangkah ke kantin bersama Daehwi dan Shuhua, Jeno datang menghampiri.
"Renjun, nanti sepulang sekolah, tunggu saya diparkiran ya. Hari ini pulang lebih gasik, paling jam 11 nanti ada pengumuman agar diperbolehkan pulang. Kita bahas soal kaos ke penjahitnya langsung hari ini bisa kan?"
━━━━━━━━━━━━━━━
Ya, tambah lagi kesempatan Jeno untuk menghabiskan waktu bersama Renjun.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
1 of 1 ✧ NoRen !¡
FanfictionRenjun adalah satu-satunya dan segalanya bagi Jeno. ©glowinjun - 2020