Renjun berbaring dikasur empuk miliknya. Setelah bertemu dengan Lucas, Renjun akui suasana hatinya kian membaik. Biasanya, jam segini Renjun sedang mempersiapkan makanan untuk makan malam. Namun, kali ini berbeda karena karena ada calon ibu tiri nya yang menggantikan tugasnya memasak untuk hari ini.
Jika kalian kira Renjun dibesarkan oleh orang tua yang lengkap, maka kalian salah. Sedari kecil, Renjun hanya dirawat oleh sang bapak. Ibu kandung nya entah kemana. Renjun sendiri bahkan tidak tahu seperti apa muka sang ibu yang telah melahirkannya ke dunia. Kendati demikian, Renjun tidak pernah menyalahkan takdir, apalagi menyalahkan tuhan atas kondisi nya yang besar tanpa sosok ibu. Jinki itu hebat. Ia menjadi bapak sekaligus ibu bagi Renjun. Kehadiran Jinki membuat Renjun tak perlu repot repot untuk memikirkan bagaimana rasanya memiliki seorang ibu.
Renjun bahkan sudah terlampau nyaman hidup berdua dengan bapaknya itu. Dan, jika boleh jujur, sebenarnya Renjun ini agak risih jika bapaknya hendak menikah lagi. Mau menolak kehadiran sang calon ibu tiri pun Renjun tidak bisa. Ia begitu menyayangi bapak, sampai sampai segala sesuatu yang Jinki inginkan pun pasti akan Renjun kabulkan. Tapi tetap saja, Renjun sedikit menjaga jarak pada calon ibu tiri nya itu.
Sedang nyaman nyaman nya berbaring, ponselnya tiba tiba bergetar. Terdapat sebuah notifikasi dari aplikasi berbagi pesan —watsyap— yang muncul di layar. Nomor tidak dikenal yang mengirimi nya pesan.
Renjun lantas membuka room chat tersebut.
______________________________________________
+0858 (yang lain dirahasiakan)
Renjun?
Save ya. Ini nomor saya, Jeno.
______________________________________________
Begitu membacanya, suasana hati Renjun kembali memburuk. Jeno benar benar menghubunginya. Jeno yang mengajak melakukan pendekatan bukanlah isapan jempol semata. Semua itu nyata, bukan sekedar bualan.
Renjun hanya membalas pesan tersebut dengan kata Ya. Berharap Jeno tidak mengirimi nya pesan lagi. Namun, nampaknya pria itu benar benar gencar Mendekati Renjun. Buktinya, selang beberapa detik setelah pesan balasan itu terkirim, Jeno kembali mengirim pesan.
______________________________________________
👊👊👊
Renjun sudah makan?
Belum
Kebetulan saya juga belum makan. Mau makan bareng?
______________________________________________
Apa-apaan? Baru tadi sore mengajak PDKT, malamnya langsung mengajak makan bersama? Petrus jakandor memang si Jeno ini.
Renjun merasa risih sekali. Segala macam perasaan ingin menendang Jeno jauh jauh dari hidupnya kian membesar.
Pesan itu tidak Renjun balas lagi. Ia memutuskan untuk keluar kamar, menonton tv nampaknya ide bagus. Ponselnya itu ia letakkan begitu saja dengan kondisi layar yang masih menyala.
Selang beberapa menit Renjun keluar kamar, Jinki masuk ke dalam kamar Renjun. Niatnya sih ingin menyuruh anaknya itu untuk membantu Key —calon ibu tiri Renjun — untuk memasak. Namun, nihil. Renjun tidak ada didalam. Yang Jinki temukan justru ponsel Renjun yang terus berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 of 1 ✧ NoRen !¡
FanfictionRenjun adalah satu-satunya dan segalanya bagi Jeno. ©glowinjun - 2020