⏳Happy reading⏳
||AETERNA||"Nggak, aku gak bisa." Untuk kesekian kalinya, lenguhan lelah keluar dari bibir Zelia.
"Payah," kata Selena yang tampak anggun dengan gaun maroon yang membalut tubuh langsingnya. Ia menatap jengah sambil bersidekap dan bersandar pada tembok. Mata hitamnya mengawasi Zelia begitu tajam sebelum melangkah menghampirinya. "Kamu harus terus belajar, Zelia. Ini tidak sulit, kamu hanya perlu berjalan beberapa langkah dengan sepatu hak itu."
Demi Tuhan, Zelia baru pertama kali memakai sepatu dengan hak setinggi itu. Ia terbiasa menggunakan sepatu flat lusuh atau paling tidak sendal jepit bergambar pulkadot kesayangannya. Zelia memang pernah memiliki sepatu high heels yang diberikan orang tua Adrian atau Risa, tapi Zelia tidak pernah mengenakannya bahkan sepatu itu masih terbungkus rapi dengan kotak berpita di kamar. Yang mungkin sepertinya sudah dibuang.
"Ini sulit, Selena. Sungguh." Ia menatap Selena lelah, berharap agar wanita itu membiarkannya untuk istirahat sejenak.
Selena mendengus sebal. "Ini tidak sulit. Kamu harus tahu, masih banyak yang perlu kulatih. Gaya bicaramu, penampilanmu, sikapmu, semuanya Zelia. Ini hanya masalah sepatu, masa tidak bisa? Kamu harus secepatnya bisa. Minggu depan kamu sudah sekolah, kalau begini terus misimu bisa-bisa gagal." Selena kembali melempar tatapan tajam lewat matanya. "Kita istirahat sebentar, kalau lelahmu sudah hilang, kita berlatih lagi. Oke?"
Zelia menunduk pasrah lantas menganggukkan kepala. "Oke"
||AETERNA||
Oke, inilah puncaknya setelah seminggu kamu berlatih, Zelia. Kamu harus bisa! Jangan mengecewakan Selena yang capek-capek melatihmu.
Itulah mantra yang terus Zelia ucapkan sepanjang perjalanan menuju sekolah. Hari ini adalah hari senin. Hari pertama dirinya masuk sekolah sebagai Zelia.
"Gugup?"
Zelia menoleh ke arah Selena yang tengah mengemudikan pajero miliknya.
"Sedikit. Aku ngerasa takut mereka bisa kenal aku sebagai Delila. Terutama Davin."
Selena terkekeh sebelum membelokkan setir mobilnya. "Tidak ada yang bisa mengenalimu, percayalah. Kamu sudah berubah, sayang." Ia melirikku lalu kembali menghadap lalu lintas didepannya. "Ah ya, kamu tak perlu khawatir Davin mengenalimu. Ingatan Davin ketika kamu mendatanginya waktu itu sudah terhapus sepenuhnya."
Zelia menutup mulutnya yang terbuka setengah. "Ajaib!"
Selena tertawa lagi sambil menganggukkan kepala. "Kamu benar-benar berbeda dengan dirimu yang dulu, aku tidak lagi melihat sedikit pun Delila sekarang. Kamu belajar dengan sangat bagus."
Zelia tersenyum malu-malu sambil menyelipkan surai hitamnya ke belakang telinga.Tentu saja, Zelia bahkan sudah merasa terbiasa dengan penampilannya sekarang. Jauh berbeda dengan dirinya yang dulu.
Seragam yang dulunya tertutup sekarang sedikit terbuka, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Zelia tak merasa ganjil sama sekali karena ia sudah terbiasa memakai pakaian terbuka seperti itu. Selena membuat Zelia terbiasa, ia membeli semua pakaian dengan berbagai model terbuka untuknya. Tidak hanya pakaian, makeup, bahkan aksesoris lainnya ia belikan untuk Zelia. Wanita itu mengubah diri Zelia begitu jauh sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AETERNA | Selesai✓
Teen FictionFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA:-) {Cerita ini hanya FIKTIF belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan} Blurb : Menjadi gadis dengan hidup yang begitu memilukan bukan...