Terevisis!
Sedari tadi Kaitlyn hanya mengikuti langkah Jimin dari belakang. Mereka menghampiri sebuah toko baju, dimana disana menjual pakaian-pakaian dress dari merek ternama.
Jimin melangkah kan kaki nya memasuki perkarangan toko itu. Namun, tidak diikuti oleh Kaitlyn. Kaitlyn memberhentikan langkah nya tepat di depan toko tersebut, mematung seorang diri di sana.
Jimin yang merasa kini tidak ada sosok yang mengikuti langkah nya di belakang nya pun segera memutar tubuh nya, mencari sosok gadis yang sedari tadi menampak kan wajah masam nya di depan Jimin.
Jimin memutar kedua bola mata nya jengah seraya menghembuskan nafasnya kasar dari balik maskernya ketika mendapati Kaitlyn tidak ada di hadapan nya. Jimin benar benar sangat jengkel dengan sifat Kaitlyn yang satu ini. Menurut Jimin sifat Kaitlyn sungguh ke kanak-kanakan.
Jimin berjalan keluar dari toko menghampiri Kaitlyn, ia mengepalkan kedua tangan nya mendapati Kaitlyn yang terdiam di depan toko layak seorang pengemis, menunggu pelanggan keluar dari toko dan memberikan nya uang.
"Kau ini kenapa sih?!..." Suara jimin naik satu oktaf, Jimin menarik tangan Kaitlyn hendak membawa nya masuk ke dalam toko tersebut. Namun, Kaitlyn tetap tidak bergeming. Ia masih setia berdiam di tempatnya, "...Mengapa kau malah diam di luar saja?!" Ketus Jimin kepada Kaitlyn.
Kaitlyn mendelikan mata nya malas, "Lalu mengapa kau mengajak ku ketempat seperti ini?" Kaitlyn mengembungkan pipi nya, ia juga sangat jengkel dengan Jimin yang tak mengerti akan diri nya.
"Tentu saja untuk membeli pakaian! Memang kau pikir aku kemari untuk apa? Untuk membeli makanan, begitu?"
"Yak! aku pikir kau ke mall ini untuk mengajak ku makan dan membicarakan suatu hal yang penting! Bukan nya tadi kau berkata bahwa kau ingin membicarakan sesuatu hal yang penting dengan ku?" Kaitlyn mengehentak hentakkan kaki nya di atas permukaan lantai, seperti sosok bayi yang kesal saat tidak di belikan mainan. Hal itu membuat seluruh pengunjung dan petugas toko tersebut merasa gemas melihat nya.
Jimin mendekatakan wajah nya ke hadapan wajah Kaitlyn, mengikis jarak diantar wajah mereka. Kaitlyn meneguk saliva nya kasar, ia merasa gugup sekarang. Ia tidak bisa berfikir jernih sekarang, jantungnya berdegup sangat cepat. Rasa gugup nya kali ini jauh lebih besar daripada perasaan gugup nya pada saat iya harus bernyanyi didepan banyak orang.
Ketika jarak diantara mereka semakin menipis dan semakin tidak ada celah.
~Tuk!
"Aww!" Ujung topi jimin menyentuh dahi mulus Kaitlyn.
Kaitlyn sedikit meringis merasakan sakit di permukaan dahinya. Ia mengusap usap dahi nya sendiri seraya menajuhkan wajanya dari hadapan wajah Jimin.
Jika, Kaitlyn tidak menjauhkan wajahnya dari hadapan wajah Jimin ia yakin jantungnya tidak akan sehat untuk beberapa waktu kedepan. "Mengapa kau melakukan hal seperti tadi!! Topi mu itu jadi menyentuh dahi ku tau! Huft!! Dasar pria aneh!" Ketus Kaitlyn kepada jimin.
Jimin menghela nafas nya seraya Melipat kedua tangan di depan dada nya, "Bersyukurlah yang menyentuh jidat mu itu itu topi ku bukan bibirku ya menyentuh bibir mu!".
Kaitlyn membelakakan kedua buah bola mata nya, ia tak habis pikir Jimin akan berkata seperti itu kepadanya. "Yak!!! Kau gila?! Mengapa kau berfikir seperti itu!!" Kaitlyn memukul lengan sebelah kanan Jimin berulang kali dengan sangat keras.
Jimin meringis kesakitan menahan sakit nya pukulan dari tangan Kaitlyn di lengan sebelah kanan nya yang cukuo kuat. Jimin merasa jengkel ia menahan pergerakan Kaitlyn dengan cara mencekal ke dua lengannya, "Heii!! Lupakan saja! Mari kita mencari dress untuk mu!".
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR GRUDGE YOUR FAULT
Romance⚠️ Dalam Proses Revisi (21 Mei 2024) || 9 bab/38 bab yang sudah terevisi⚠️ [ Whole people just know about who is CEO from Park Corp, but they are never know who is mr.Park, Just me, my best friends and my family Knowing about who mr.Park is. He's a...