[04] When ths Party is over

2K 196 8
                                    

 Terevisi!

          Kini aku telah sampai di hadapan para pria tampan! Ya mereka sahabat Jimin, tampan namun menyeramkan! Masa iya mereka semua menggunakan tato seperti Jimin?!! Huft! Tapi, masih ada saja gadis gadis yang betah berpacaran dengan para cowok berandalan seperti mereka? Aneh bukan?

"Hai bro!" Sapa pria bertubuh tinggi diantara para pria tertinggi yang berada di sini. Cowok itu? Berpakaian modis, elegan, dan yang pastinya tampan! Ya aku mengakui nya, terkecuali Jimin. Jujur, tubuh Jimin lebih pendek daripada tubuh para sahabatnya yang ke bilang sudah seperti gantar. Ya, mungkin tinggi badanku lebih terlihat sangat pendek dari pada Jimin. Namun, tetap saja tubuh Jimin tertinggal jauh dengan tubuh sahabatnya yang tinggi-tinggi.

"Hei broo! Apa kabar?" Jimin dan Mereka saling menyapa satu sama lain, saling menepukkan telapak tangan mereka, tertawa bersama, sungguh terlihat bahagia.

"Jadi bagaimana? Kau jadi membawa kekasih Jimin?" Saut pria ber bahu lebar yang kini berada di hadapan ku. Dan tunggu, pria ini berbeda dari yang lain. Gaya pria ini tidak begitu mencolok seperti gaya Jimin dengan para sahabatnya yang lain, dan dia pun salah satu pria yang memilik tato yang wajar wajar saja di tubuhnya. Namun tetap saja, sekali bergaul dengan teman yang tidak baik? Maka dirinya termasuk salah satu pria yang tidak baik seperti rekannya.

"Benar sekali," Jimin merangkul ku, lalu ia berbicara. "Dan ini kekasih ku!" Aku menutup mataku rapat rapat. I-ni-Sung-guh-me-ma-lu-kan!! Jimin mengaku ngaku bahwa aku ini kekasihnya? Parah! Sungguh sangat parah!!

Aku menunjuk diriku sendiri, "A- aku?~" belum juga aku menyelesaikan kalimat ku, Jimin sudah terlebih dahulu meremas pundak ku dengan sangat keras. Tentu saja hal tersebut membuat ku meringis dalam diam. Tanpa rasa bersalah kini Jimin tersenyum manis kepada ku, apakah dia tidak tahu bahwa apa yang ia lakukan tadi menyakiti ku?!

            Akhirnya aku pun pasrah, aku mengatup kan birai ku. Aku berusaha untuk tersenyum manis kikuk kepada Jimin, dan ke 6 sahabatnya. Ya mau bagimana lagi kalau sudah begini? "Ekhm," aku berdehem sebelum berbicara. "Pe-perkenalkan nama ku Kaitlyn." Dan bodoh nya aku baru sadar bahwa Jimin tengah mempermainkan ku sekarang.

            Tatkala aku selesai memperkenalkan diri, seorang pria bersurai gondrong hitam yang memiliki mulut berbentuk kotak kini tengah tertawa terbahak bahak. "Kau tidak sedang bercanda kan? K-kau kekasih Jimin?! Wkwkwk, mustahil sekali!! Biar ku beritahu, Selera Jimin itu wanita wanita diskotik. Tidak mungkin Jimin menyukai gadis lugu seperti dirimu!" Kalimat terakhir pria itu mendapat tawaan dari para sahabat sahabat Jimin yang lain, terkecuali Jimin yang kini tengah memasang wajah masamnya. Lagian tidak heran juga jika selera Jimin adalah wanita malam yang agresif, sungguh terlihat dari aura berandalan nya.

"Ekhm," aku kembali berdehem, dekheman ku pun membuat Seluruh para Sahabat Jimin terdiam dari tawaannya, "A-aku memang kekasih Jimin, memangnya kenapa? Apa ada yang salah?"

"Apa?!!" Kejut para sahabatnya.

Terkecuali Jimin yang malah tersenyum bangga dan sesekali mengusap usap bahu Ku, "Sekarang kalian percaya?" Jimin terkekeh di akhir kalimatnya, dan ke 6 sahabatnya hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka.

           Hening sejenak sebelum aku memulai topik pembicaraan, "Apakah ada pria yang bernama Jeon Jungkook di sini?" Ke 7 pria yang berada di hadapan ku kini mengalihkan pandangannya kepada ku kompak, sangat kompak.

            Pria yang hendak meminum segelas soju pun lebih memilih melirik kearah ku, dia tersenyum evil! Apakah itu kebiasaan mereka semua? Tersenyum iblis dihadapan seorang wanita lugu seperti ku?! "Aku?..." Jawab seorang pria yang tengah terduduk fi atas kursi seraya mengacungkan tangan, "...Ada apa? Mengapa kau mencari ku nona?" Jungkook memberikan wink kepada ku di akhir kalimatnya.

YOUR GRUDGE YOUR FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang