[17] Pregnant?

2K 158 2
                                    

Gaes, karna aku zheyeng kepada kalian semua. Jadi dengan baik hati aku update part ini😌

Vote gaes!!! Vote!! Kalian semua Vote ya!!! Aku dah up part ini loh!!! Vote!!! VOTE!!!! // serem banget si aku😌 //

Dah lanjut aja ya gaes, maap lama pasti kalian udah pada lupa sama alur ceritanya😌 Tapi aku seneng banget bagi kalian yang masih setia sama cerita Mafia😌

Btw makasih juga yang udah vote cerita Step Daddy, walaupun masih sekitar 20 vote🙂 haturtengkyu sekali:)

Udara malam ini cukup dingin, mungkin bisa dibilang benar benar sangat dingin tidak seperti biasanya. Angin laut yang berhembus pun sedikit tidak bersahabat, awan yang menutup perhiasan malam sedikit menambah nuansa damai, argh ralat, serem juga sih liat awan mendung di tengah tengah laut. Gimana kalau tiba tiba terjadi tsunami mendadak? // galucu woy! Mana ada tsunami mendadak //

Kaka wanita itu melakukan rutinitas malamnya, wanita itu berjalan menghampiri pesisir pantai. Kaka mendudukkan bokongnya disana, menikmati hempasan ombak air yang menyentuh ujung jemari kakinya.

Kaka menyeringit kan dahinya tatkala sebuah gejolak besar berusaha keluar dari mulutnya, "Hoek!" Wanita itu segera berlari masuk kedalam vila.

Saat Kaka hendak menghampiri Kamar mandi, ia tidak sengaja melewati Jimin dengan Lisa yang tengah bermesraan di ruang tamu. Ya, mereka salalu bermesraan setiap waktu di vila milik Kaka. Entah mengapa mereka lebih asik bermesraan di vila Wanita itu daripada di vila yang mereka huni, Kenapa mereka tidak bermesraan di vila milik mereka saja?!

Yang lebih membuat Kaka sebal dan mendelikan matannya adalah mereka tidak segan segan berciuman di tempat umum, bahkan mereka tidak perduli jika mereka tengah di perhatikan oleh para pelayan atau penjaga vilanya Jimin.

"Oek!! Oek!!" Kaka memuntahkan sebuah cairan bening dari dalam mulutnya, "Hoek!" Selama Kaka berusaha memuntahkan sesuatu dari dalam mulutnya, beberapa pelayan pun segera menghampiri wanita itu.

"Non!! Apakah non baik baik saja?!" Bi Eunra datang tepat waktu bersama para pelayan lainnya, Bi Eunra memang salah satu orang yang paling berpengaruh akan kesehatan Kaka di villa ini.

"Nee bi, aku baik baik saja. Aku sedikit agak mual! Aduh! Kepala ku benar benar pusing" Kaka kembali mengalihkan wajahnya ke hadapan wastafel dan berusaha memuntahkan semuanya, "Oek!! Oek!!" Wanita itu kembali memuntahkan cairan bening.

Bi Eunra sudah Kaka anggap layak ibu kandungnya sendiri, wanita paruh baya itu sangat perhatian kepada Kaka, Bi Eunra adalah satu satunya orang yang paling mengerti tentang dirinya di pulau ini.

Kaka memijat pelipisnya dengan gerakan memutar seraya berjalan menghampiri kamarnya, tentu dengan dirinya yang kembali melewati Jimin dan Lisa yang tengah bermesraan. Kaka hanya melirik keduanya sekilas lalu mengalihkan pandangan wanita itu ke permukaan pintu kamarnya, wajah Jimin tampak penasaran tatkala melihat wajah pucat Kaka nampak kentara di pengelihatannya.

***

"Non, biarkan saya yang membalur punggung nona agar nona tidak kedinginan." Bi Eunra menghampiri Kaka yang sedari tadi tengah terduduk diatas permukaan kasur, wanita itu mencoba untuk menenangkan dirinya yang tengah mabuk laut mungkin.

Kaka menyeringitkan dahinya, "Bi, Mengapa aku bisa masuk angin sih?"

Bi Eunra terkekeh mendengar pertanyaan konyol yang dikeluarkan oleh Kaka, "Itu akibat nona selalu keluar malam, sudah sering bibi peringatkan janganlah terlalu sering keluar malam itu tidak baik. Namun tetap saja, nona selalu mengabaikan perkataan bibi."

YOUR GRUDGE YOUR FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang