[11] which man?

1.5K 147 9
                                    

           Jisung, dia sungguh baik. Pria itu membelika beberapa helai pakaian untuk gadis Malang itu, sungguh pria perfect! Jimin? Ahh, Jimin jauh dari kata pria perfect.

"Bagaimana kalau kita sekarang menonton film di bioskop?" Mereka baru saja keluar dari toko pakaian, kedua tangan Kaka dan Jisung kini sibuk memegang peaper bag berisi pakaian Kaka.

"Bagaimana dengan peaper bag ini?"

            Jisung terdiam sejenak berusaha berfikir, "Kita ke basement dulu menaruh peaper bag ini di mobil ku, baru nanti kita kembali lagi ke dalam mall"

            Kaka membeku, pikirannya mulai tidak konsen lagi sekarang. Apakah Jisung akan meninggalkannya sendirian di sini? Seperti apa yang di lakukan jimin pada gadis itu? "A-Aniya!!! Jisung! Aku tak mau! Aku ingin ikut bersama mu"

" Aku tidak akan pergi, aku hanya akan pergi ke basement sebentar." Ekspresi gadis itu masih sama, ia seperti sedang ketakutan. Sepertinya Kaka masih tidak percaya dengan ucapan Jisung, "Yasudah, dari pada seperti ini, mending kau ikut saja dengan ku oke?"

            Ketakutan di dalam diri Kaka hilang, ekspresi wajahnya kembali normal. "Benarkah? Kau berjanji?"

"Nee, yagsok"

***

            Setelah mereka selesai menaruh peaper bag Kaka ke bagasi mobil Jisung, mereka kembali masuk ke dalam mall menghampiri bioskop. "Kau ingin menonton film apa ka?"

            Kaka menaruh jari telunjuk di permukaan dagunya, "Ehmm—aku ingin menonton film horror"

"Oke"

            Jisung memasuki studio bioskop bersama Kaka, menghampiri bangku paling ujung, "Jisung, apakah kau menyukai film horror?"

            Jisung tampak berfikir sejenak sebelum ia menjawab pertanyaan Kaka, "Lumayan, aku lumayan menyukainya"

"Kau tidak takut?"

            Jisung tertawa terbahak bahak, "Yak, Dalam keluarga ku yang paling tidak suka menonton film horror itu hyung ku! Dia selalu menolak ajakan eomma untuk menonton film horror! Tapi sekarang berbeda, jimin yang awalnya tidak suka horror kini ke horror an itu berada dalam dirinya! Menyeramkan!"

"Apakah kau pernah bertengkar dengan hyung mu?"

"Tentu saja, kami pernah bertengkar. Pada saat waktu itu, hyung telah melakukan hal yang sudah tidak terkendali seperti apa yang telah ia lakukan saat kini..."

"...Appa, aku, dan jihoon selalu berusaha menyadarkannya, namun itu gagal! Dia tetap berada di dalam jalannya yang sesat! Entah kapan ia bisa kembali lagi seperti jimin yang dulu, baik, perhatian, tidak gampang marah, bukan pemabuk, bukan pecandu akan sex. Aku merindukan hyung ku yang dulu" Kasihan sekali Keluarga Park itu, pasti mereka sangat menginginkan jimin yang dulu.

            Kaka mengerutkan dahinya, memutar rekaman ucapan jisung yang masih terekam jelas di otaknya. 'Pecandu sex? Apakah kini aku masih perawan?! Seingat ku pada saat itu aku tidur bersama jimin? Apakah sebelumnya ia telah melakukan hal itu kepada ku?! Argh! Tidak mungkin! Aku akan membencinya seumur hidup jika dia benar benar melakukan hal keji itu padaku!'

"Ka!"

"Wae?"

"Berapa usia mu?!"

            Kaka tersenyum simpul, tatapannya masih tidak teralihkan dari film yang ia tonton sekarang. "Aku masih sangat muda Jisung-ah"

"Iya berapa usia mu?"

"21 tahun"

"Wow kau berbeda 5 tahun dengan ku"

YOUR GRUDGE YOUR FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang