[25] Hallo?

1.5K 161 3
                                    

"Aku~ aku mengetahui siapa orang yang membunuh 5 CEO perusahaan ternama. Aku memiliki banyak bukti mengenai itu semua. Dia seorang mafia, dan aku tahu siapa nama pria itu.

Park Jimin."

***

"Jiyeon, ayok kedepan." Seorang guru memanggil Jiyeon untuk menceritakan betapa indahnya memiliki waktu bersama seorang Ayah.

            Dengan langkah gontai Jiyeon berjalan menghampiri sang guru, ia tidak sanggup menatap beberapa mata temannya yang terlihat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama Ayahnya. "Ayok ceritakan betapa bahagianya Jiyeon bermain bersama Ayah Jiyeon."

            Jiyeon semakin menundukan kepalanya, ia ingin menangis sekarang. Daeli, Angel, dan Kaka sedang tidak berada di sampingnya. Tidak seperti anak anak yang lain, sebagian ada yang ditemani oleh nenek mereka, ada lagi yang ditemani oleh ayahnya, dan ada juga yang ditemani oleh ibunya.

            Membicarakan soal nenek? Bahkan Jiyeon tidak tahu sosok neneknya seperti apa. Yang ia hanya tahu adala nenek Irene, ibunya Angel.

"Jiyeon? Kau baik baik saja? Apakah kau sakit?" Air mata Jiyeon keluar dari pelupuk matanya, ia menangis dan keluar dari kelasnya.

            Sang guru sudah berusaha mengejarnya, namu Jiyeon bersi keras untuk menjauh dari sang guru. Ia berkata, "Guru, kau jahat padaku."

             Kini Jiyeon tengah sendiri berada di taman belakangan sekolahnya, ia hanya bermain ayunan sambil menangis. "Aku ingin bersama Ayah."

"Ayah disini Jiyeon." Jiyeon membalikan tubuhnya, ia melihat seorang laki laki yang sebelumnya ia temui di kantor Bundanya.

"Paman galak?" Jiyeon mengusap air matanya.

Jimin? Pria itu tengah berada di hadapan Jiyeon sekarang.

             Jimin tertawa, ia mengangkat Jiyeon. Digantinya sekarang Jimin yang terduduk di ayunan tersebut dan Jiyeon duduk diatas pangkuannya. "Paman jangan sentuh, aku. Bunda bilang, aku tidak boleh di sentuh oleh orang sembarangan."

            Jiyeon berusaha melepaskan tubuhnya dari pangkuan Jimin, namun sang Ayah malah menggendongnya dan mengajaknya masuk kedalam mobilnya. "Jiyeon, paman adalah Ayah mu, kau merindukan Ayah bukan?"

***

            Kaka kembali frustasi, kini anaknya tidak berada di sekolah. Taehyung dan Jaehyun sudah mencarinya kemana mana namun nihil  mereka tidak menemukan batang hidung Jiyeon.

            Kaka memutuskan untuk menghampiri sang guru, "Bu, saya tidak mau tahu. Kenapa anak saya anda biarkan meninggalkan kelas sendirian? Kau ini guru macam apa?!!" Disadari Kaka telah membentak guru tersebut membuat sang guru menciut bukan main.

"Maaf kan saya bu. Saya hanya dapat titipan surat ini dari seorang pria untuk ibu." Kaka segera menarik surat itu dari genggaman sang guru, hanya tertulis beberapa kata disana tidak lebih.

Datang lah ke hotel bintang lima yang dekat dengan sekolah Jiyeon. Jiyeon bersama ku.

             Kaka mengumpat, ia meremat surat itu kuat kuat. Ia yakin ini adalah ulah Jimin, siapa lagi jika bukan ayah kandung Jiyeon yang mengetahui tentang nya selain orang orang terdekatnya.

            Dengan langkah yang tergesa gesa, wanita itu berlaru pergi meninggalkan guru wali kelas Jiyeon sebelum berucap terimakasih.

***

YOUR GRUDGE YOUR FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang