[20] New Life

1.5K 153 17
                                    


"Kalau aku boleh meminta, aku ingin melupakan semuanya dan membiarkannya berlalu bersama asap ini. Sejenak, aku ingin tenang. Aku menang."

            Bising suara di luar Vila hunian Kaka membuat sang empu membuka matnya, "Ash, berisik sekali. Apakah pria gila itu masih berada di sini?!" Pengedaran Kaka teralihkan kepada sebuah Jam Digital di atas  nakas pinggir kasurnya, "Pukul 6 malam?!" Kaka baru tersadar, ternyata ia hampir tidur selama 4 jam penuh.

Dor~

            Matanya membulat tatkala mendengar suara dentuman besar yang lebih mirip seperti suara pistol yang tangah di tembak, "Ada apa ini?!" Kaka melirik kearah luar Vila lewat jendela besarnya. Terlihat banyak sekali para penjaga vila yang pingsan di atas pasir putih dan terdapat sebagian para pelayan yang di ikat berasamaan. "Bi Eunra?!!!" Kejut Kaka pelan.

             Kaka melangkahkan kedua kakinya mantap, ia memutuskan untuk melihat siapa sebenernya orang yang telah melakukan kekacauan ini. "Baik aku harus kuat!" Kaka membuka kenop pintu perlahan. Matanya langsung membulat tatkala melihat siapa pria yang berada di hadapannya sekarang, "Ji-Jisung?!!"

***

Paris, 06.58

Jimin tengah bersiap siap menggunakan kemeja kerjanya, "Ris, rapat dilaksanakan pukul berapa?"

Risa yang yang awalnya sibuk memandangi Jimin kini ia sibuk membuka iPad nya, "Pukul 12.30 di Le Jules Verne." Jimin hanya mengangguk anggukan kepalanya sebagai jawaban ia.

***

Le Jules Verne, 12.27

"Hai Tae!" Seru Jimin tatkala melihat Taehyung tengah berbicara bersama Ji Hoon.

"Hai bro!" Mereka saling berpelukan menyalurkan rasa rindu.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Jimin

"Eu, kau tahu? Hari ini Jisung tidak bisa datang."

Jimin mengerutkan dahinya, "he-hei, maksud mu?"

Taehyung menghela nafas, ia sungguh merasa gugup sekarang. "Kau tahu? Kau harus merasa bangga padaku," Jimin tertawa hambar seraya mengangkat salah satu alisnya, sungguh ia masih belum paham. "Aku menjabat sebagai Sekertarisnya, dan sebentar lagi aku akan berusaha mengakuisisi perusahaan adik mu itu," Final Taehyung.

Jimin tertawa, "Yak, kau ini pintar sekali." Jimin menepuk nepuk pundak milik Taehyung, "Baiklah, aku akan memasuki restoran duluan." Jimin berlalu begitu saja bersama Risa.

Taehyung menghela nafas, ia kembali mendekat kearah Jihoon. "Yak! Kalian! Kalian adalah sepasang adik dan Kakak! Mengapa kalian tidak saling tegur sapa?!" Ketus Taehyung.

"Aku malas berbicara dengannya hyung,"

Taehyung mengangguk anggukan kepalanya. Hening sejenak sebelum Taehyung kembali berbicara kepada Jihoon, "Bagaimana rencana Jisung? Apa dia berhasil?" Bisik Taehyung di telinga Jihoon agar tidak terdengar oleh siapapun.

Jihoon mengangguk anggukan kepalanya, "Semuanya lancar," Taehyung ikut mengangguk anggukan kepalnya dan berjalan melangkah memasuki restoran.

YOUR GRUDGE YOUR FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang