Jimin terbangun dari pingsan nya, lantas ia segera memeriksa keadaan tubuhnya. Ia sempat terkejut karena kini tubuhnya sudah terbalut rapi oleh pakaian yang sebelumnya ia pakai.
Namun, saat ia hendak bangkit, ia baru sadar kalau kaki dan tangganya kini tengah diikat oleh borgol yang lumayan sakit kala borgol tersebut menyentuh permukaan kulitnya. "Sialan!"
Jimin hendak mencari cara untuk melepaskan borgol ini, namun tidak ada satupun barang yang bisa ia gunakan untuk melepaskan ikatan borgol tersebut ditangannya dan lagi Jimin kini sedang sendirian, tidak ada seorang pun disana, gelap dan hanya di terangi oleh lampu yang redup nyala seperti kurang kontak.
"Sialan!! Siapa yang melakuakn ini!!" Jimin berteriak. Teriakannya menggema di ruangan yang kekurang cahaya tersebut.
Samar samar Jimin mendengar seseorang berjalan mendekat kearahnya, Jimin bisa mendengarnya dari suara ketukan higheels milik orang tersebut, "Yak siapa kau?!"
Wanita itu terkekeh, ia melangkah mendekat menghampiri Jimin. "Oh, tuan Park. Lucu juga ya melihat dirimu terikat tak berdaya seperti ini."
Wanita itu berjalan semakin mendekat hingga wajahnya nampak jelas di pandangan Jimin, "Kaka?"
"Kenapa? Terkejut? Aku cantik bukan,"
Kaka semakin mendekat kearah Jimin dengan kedua pistol di tangannya. Ia meneliti salah satu pistol besi mengkilat di tangannya, "Dark Wild? Ini pistol milik mu bukan? Mengapa kau membawanya? Sudah kukatakan untuk tidak membawa apapun bukan?!" Kaka membentak Jimin saat itu juga, nafasnya memburu.
Kaka melirik kearah pistol Jimin, ia mengeluarkan seluruh isi peluru yang berada di pistol Jimin lalu membuang benda kesayangan Jimin itu ke sembarang arah.
"Jawab aku dengan baik Jim, kau yang membunuh eomma bukan?!" Jimin membeku ia menundukan kepalanya, Jimin tidak habis fikir jika Kaka bisa melakukan ini kepadanya. Heol? Apakah Jimin yang terlalu bodoh disini?
"Oke kau tidak menjawab," Kaka terkekeh horor sebelum ia kembali berucap. "berarti tidak salah lagi jika jawaban nya adalah iya. Kau membunuh dengan cara seperti apa Jim? Memutilasinya? Menembak isi perutnya, atau menembak isi kepalanya." Kaka terkekeh hambar sejenak, "Kau tidak berfikir jika yang kau bunuh itu adalah orang yang melahirkan mu sendiri? Kau ini emang anak titisan iblis ya Jim! Eomma sudah melakuakan hal yang terbaik untuk mu, tapi apa balasan mu?!"
"Eomma tidak pernah baik kepada ku Ka! Dia jauh lebih mementingkan dirimu daripada aku! Kau tahu?! Eomma membuang ku, appa ku, dan adik adikku demi appa mu yang brengsek itu! Apa kau tidak paham?!"
"Eoh?! Appaku brengsek?! Disini tidak ada yang lebih brengsek dari dirimu Jim, kau membunuh eomma mu sendiri!! Kau membunuh orang orang yang aku cintai!! Kau membunuh semuanya!! Kau pembunuh!! Kau tidak pantas hidup!!!"
Dengan tangan yang bergetar, Kaka mengarahkan pistolnya kearah pusat kepala Jimin. Wanita itu hendak menekan pelatuknya, namun sebuah teriakan menggema di ruangan tersebut dan berhasil memberhentikan pergerakan Kaka yang hendak menembak Jimin.
"Eomma!!!"
Seorang anak berumur 9 tahun berlari menghampiri Kaka memeluk tubuh wanita itu dari arah belakang, "Eomma! Jangan lakukan ini, tolong, maafkan Daddy, jangan bunuh Daddy ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR GRUDGE YOUR FAULT
Romance⚠️ Dalam Proses Revisi (21 Mei 2024) || 9 bab/38 bab yang sudah terevisi⚠️ [ Whole people just know about who is CEO from Park Corp, but they are never know who is mr.Park, Just me, my best friends and my family Knowing about who mr.Park is. He's a...