Kaka membawa Jiyeon ke kantornya, ia tidak ingin anaknya bersekolah di tempat itu lagi jika sudah terjadi hal seperti tadi, dimana seluruh orang tua murid dan anak anak di sana mengetahui kejadian anak Jimin yang lain datang memeluk pria itu yang sudah jelas Jimin adalah ayah dari Jiyeon dimata anak anak dan oran tua murid disana.Walaupun mereka berbicara dengan bahasa Korea namun, tetap saja apa yang anak Risa pergerakan pasti bisa menjadi sebuah gambaran untuk teman teman Jiyeon. Bahwa, anak itu mengaku sebagai anak dari Jimin juga dan Kaka tidak ingin anak semata wayangnya di bully begitu saja karena telah merebut ayah orang lain. Namun, kenyataannya tidak.
Kaka meninggalkan Jimin begitu saja di sekolah Jiyeon setelah kejadian itu terjadi, ia memanggil taksi dan berlalu pergi bersama dengan Jiyeon ke kantornya.
"Bun, Jiyeon mau tanya. Apakah yang tadi ayah lakukan adalah salah satu kesalah Ayah yang menyebabkan ayah harus di penjara?"
Kaka mengerutkan dahinya tatkala ia mendengar tuturan kata Jiyeon, kini ia tengah menyuapi anaknya di dapur kantor. "Maksud Jiyeon?"
"Apakah ayah punya anak lain selain Jiyeon? Apakah bunda pernah disakiti oleh ayah?"
Kaka menghela nafas panjang, ia mengambil Jiyeon dan mendudukan gadis kecil itu diatas pangkuannya. "Apasi, Jiyeon jangan berbicara seperti itu. Sekarang Jiyeon harus bersiap siap karena pukul 1 Jiyeon akan ibu antar ke sekolah baru Jiyeon. Hmm?"
"Jiyeon pindah ke sekolah baru bun?"
Kaka menganggukan kepalanya seraya mengusap pucuk kepala Jiyeon, "Iya, nanti Jiyeon akan dapat teman baru yang jauh lebih banyak disana."
Jiyeon tertawa, Kaka yakin pemikiran Jiyeon yang buruk mengenai sang ayah lambat laun akan menghilang. Kaka sebenarnya tidak tega jika suatu saat Jiyeon kehilangan sosok ayahnya lagi, huft. Walaupun perubahan Jimin sangat besar. Namun, tetap saja pria itu tetap lah pria brengsek yang Kaka kenal.
"Hai,"
Kaka dan Jiyeon yang tengah tertawa bersama kini mengalihkan pandangan mereka kearah sumber suara. Kaka sempat membulatkan kedua matanya lantaran terkejut dengan sosok yang baru saja datang, "Jisung? Ya ampun, sudah lama tidak bertemu."
Kaka kembali menaruh Jiyeon diatas permukaan sofa. Kaka pun segera bangkit dan menghampiri Jisung, mereka berpelukan sesaat sebelum mereka berdua duduk dibangku mereka masing masing. Jiyeon yang tidak tahu siapa pria yang baru saja datang hanya bengong seperti orang bingun dan tengah berusaha untuk mencerna semuanya.
"Jisung, apa kabar mu?"
"Aku baik," Jisung mengalihkan pandangannya dari Kaka kepada Jiyeon, ia tersenyum sesaat kepada gadis kecil itu sebelum kembali berucap kepada Kaka, "kelihatannya perusahaan ini berkembang cukup baik."
Kaka terkekeh lalu kemudian melirik kearah anak nya yang berjalan menghampiri mereka berdua. Jiyeon tidak memiliki rasa malu sedikit pun kepada Jisung, gadis kecil itu malah mengulurkan tangannya untuk saling berjabat tangan dengan Jisung. "Tuan, perkenalkan nama saya Jiyeon."
Jisung mengalihkan pandangannya menatap Jiyeon sebelum membalas jabatan tangan Jiyeon seraya mencubit pipi gembul Jiyeon gemas, "Wah, nama saya adalah Jisung. Tidak usah memanggil tuan, panggil saja paman ya?" Jiyeon terkekeh ia mengangguk dan tersenyum antusias.
Jisung mengalihkan pandangannya kearah Kaka yang tengah tersenyum manis memperhatikan Jiyeon, hingga atensi wanita itu teralihkan tatkala Jisung berucap kepadanya. "Ngomong ngomong, ini anak mu?" Kaka hanya mengangguk sebagai jawaban, "Apakah Jimin sudah tahu?" Kaka kembali mengangguk, ia enggan membahas tentang Jimin sekarang. Mengingat tentang dimana tadi pagi terjadi kejadian yang meresahkan membuat Kaka ingin pikirannya beristirahat sejenak tanpa memikir pria bernama Jimin yang selalu mengusik kehidupnya akhir akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR GRUDGE YOUR FAULT
Romance⚠️ Dalam Proses Revisi (21 Mei 2024) || 9 bab/38 bab yang sudah terevisi⚠️ [ Whole people just know about who is CEO from Park Corp, but they are never know who is mr.Park, Just me, my best friends and my family Knowing about who mr.Park is. He's a...