Tentang dua orang yang sama-sama pernah terluka, hidup dari kepingan-kepingan memori pahit di masa lalu, dan bangkit bersama untuk saling mengobati satu sama lain.
"Your wound is not your fault, but your healing is your responsibility."
-
Cr : IMA 2...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
======== 15 ========
Bali
Setelah drama-drama heboh Seungyoun di pagi hari karena ketiduran lagi, akhirnya Seungyoun dan Hana mendarat juga di Bali. Keduanya bawa koper kecil karena cuma empat hari di sana. Sebenarnya Seungyoun minta lebih lama dan sudah nyuruh sekretarisnya untuk nge-arrange semua rencananya. Tapi akhirnya dipotong jadi empat hari karena ada meeting para stakeholder minggu depan.
Di dalam mobil menuju vila, (they rent a car, fyi) Seungyoun sesekali memperhatikan Hana yang ekspresinya selalu sumringah sejak mereka mendarat di Ngurah Rai tadi. Jelas banget kalau cewe itu bahagia bisa liburan, setelah selama ini selalu kerja dan cari uang. Anehnya, Seungyoun juga jadi ikut senyum.
"Mau makan dulu apa langsung ke vila aja?" tanya Seungyoun, memecah lamunan Hana yang masih senyum-senyum liat jalanan di Bali.
Hana noleh. "Ga ada pilihan ke pantai dulu?"
"Ya udah, makan di pantai aja gimana?"
"Oke!"
Senyumnya Seungyoun langsung merekah. Rasanya mau ngacak rambut sama nyubit pipi Hana saking gemesnya, tapi langsung menahan diri.
Sampai di daerah Seminyak, Seungyoun memarkirkan mobilnya ke restoran di pesisir pantai yang cukup ramai sore itu, apalagi menjelang sunset. Moonlite Kitchen and Bar. Restoran dua tingkat, yang di lantai duanya terdapat rooftop dengan pemandangan terbuka bebas ke arah laut. Dengan dominansi kayu sebagai interior sampai ke deck rooftopnya, ditambah pencahayaan yang warm, restoran ini selalu jadi pilihan para wisatawan untuk menikmati semilir angin sore sambil menunggu sunset.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
