09 Adaptation

1.6K 250 15
                                    

========== 9 ==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

========== 9 ==========

Awal-awal tinggal di apartemen yang cukup mewah, sempat bikin Hana bingung setengah mati. Banyak barang-barang futuristik, yang kadang ia sendiri pun tidak tahu gimana cara pakainya. Beberapa kali juga dibantu Seungyoun buat nyalain peralatan dapur, pakai toilet, sampai cara pakai penyedot debu.

Untungnya Seungyoun sabar, malah seringnya ngetawain Hana sih.

Maklum karena Hana lahir dan tumbuh bukan dengan golden spoon di mulutnya.

"Untung lo pinter masak ya. Temen-temen kantor gue langsung sirik gitu sekarang dibawain bekel tiap hari," komen Seungyoun sambil duduk di kursi makan, merhatiin Hana yang sibuk buat sarapan dan bekal makan siang.

Hana cuma nyengir dikit. "Yakali gue hidup sendiri di sini tapi gak bisa masak, yon."

"Nah nambah lagi kan nilai plus lo sebagai istri bohongan gue," Seungyoun ketawa sendiri denger omongannya. Kalau pagi-pagi begini, rasanya dia kaya punya istri beneran.

"Oh iya, sesuai perjanjian, gue transfer gajinya tiap awal bulan aja, ya. Terus kalau lo mau belanja kebutuhan apartemen, atau mau ngapain, gue tinggalin credit card di laci ruang tengah. Jangan sungkan-sungkan ya, lo digaji buat bahagia-in diri sendiri kok."

Tangannya Hana berhenti saat denger kata-katanya Seungyoun. Bahagia-in diri sendiri.

Hana bahkan nggak ingat, kapan terakhir kali dia ngerasa bahagia.

"Kok kayanya lebih gede gaji sama tunjangan gue, dibanding peran gue sih, yon?" tanya Hana sambil bawa dua piring nasi goreng ke meja makan. Matanya tetap liat ke arah lain, asal gak liat langsung ke arah Seungyoun.

"Kata siapa? Justru lo jadi istri gue nih, bawa banyaaaaaak bangeeet keuntungan di hidup gue. Gak sebanding lah sama peran lo jadi istri bohongan."

"Masa?"

"Bodo?"

"Serius dikit, yon."

Seungyoun ketawa sendiri liat reaksi keselnya Hana yang sambil rolling eyes gitu. "Iya ampun, mba istri. Pokoknya sebentar lagi gue diangkat jadi CEO, terus saham punya papa juga dikasih 25% ke gue. Jadi total saham gue di perusahaan papa sekarang udah 45%."

Mulut Hana membulat, cukup kagum juga sama pencapaian Seungyoun karena dibantu olehnya sebagai istri kontrak. "Pantes aja. Ngegaji gue sebulan mah recehan kali buat keuntungan lo."

"Emang~~~. Makanya gak usah nanya-nanya kalau mau pake credit card gue. Pake aja lo mau beli apa juga," Seungyoun langsung nyuapin satu sendok penuh nasi goreng ke mulutnya. Ngisi perut yang selalu meronta di pagi hari. "Asal jangan beli rumah atau mobil aja."

"Yakali yon."




Healing | CSY  ✔ (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang