================= 36 =================
Makan malam bareng Anna ditutup dengan segelas wine. Seperti ada beban berat yang terangkat dari bahu Seungyoun ketika ia akhirnya memberikan maafnya untuk Anna. Belum sepenuhnya membuka diri, tapi ia juga nggak minta Anna untuk menjauh. Sosok Ibu kandung yang diingatnya terakhir kali terkesan dingin dan jahat, tapi yang sekarang ada di hadapannya sudah berubah jadi Ibu yang ramah dan penuh kehangatan.
Masuk ke apartemen, Hana yang jalannya mulai sedikit miring-miring itu langsung duduk di sofa. Sama dengan Seungyoun yang mengambil tempat di sebelah Hana, menatap kosong ke layar televisi.
"Hari ini Eunsang pulang, ya?" tanya Seungyoun, sadar kalau suasana apartemen jadi sepi lagi.
"Iya. Ada yang harus diurus ke kampus katanya," jawab Hana sekenanya. Kepalanya pusing padahal cuma minum setengah gelas wine tadi. Sadar diri kalau mabuk lagi, nanti bisa-bisa nyusahin Seungyoun. "Hhh haus banget."
Mendengar keluhan Hana, Seungyoun buru-buru pergi ke dapur dan nuangin air putih ke gelas. Ia balik lagi ke ruang tengah dan lihat Hana berdiri di dekat sofa, menatapnya dengan senyuman lebar.
Oh no.
"Minum dulu," Seungyoun nyodorin segelas air ke arah Hana, yang langsung diteguk habis gak bersisa.
"Seungyoun," panggil Hana pelan habis naruh gelasnya ke meja.
"Bentar bentar, ini mau aneh-aneh 'kan?" Seungyoun mulai panik sendiri sambil mundur selangkah. Sekarang kesadarannya masih 100% dan ia nggak mau kecolongan lagi.
"Cuma mau meluk," tangan Hana terbuka lebar, siap menerima badan Seungyoun yang jauh lebih besar. "Kan abis ketemu tante Anna, udah kasih maaf, cuma mau ngasih reward."
"Apaan sih?"
"Mau nggak?"
Seungyoun belum siap dan kasih aba-aba, tapi Hana sudah lebih dulu menabrakkan diri dan melingkarkan tangan ke pinggangnya. Rasa panas dan detak jantung yang nggak karuan menyerang Seungyoun seketika. Ia cuma berdiri diam di posisinya, nggak berani membalas pelukan dari Hana.
"You've worked hard, Yon. Bangga banget soalnya kamu udah berani maafin tante Anna."
Sambil mengulum senyum, tangan Seungyoun perlahan naik ke punggung Hana dan menepuknya pelan. Lama-lama dia merasa tenang, pelukan Hana selalu terasa seperti rumah baginya.
"Iya. Karena kamu juga 'kan, mau berbagi pola pikir yang keren," balas Seungyoun.
"Hehe, sama-sama. Sekarang pasti lega banget, ya?" Hana menjauh, tapi tetap menahan tangannya di pinggang Seungyoun, menatap cowok itu dari bawah, dalam jarak yang nggak aman.
Kata-kata kasar dan umpatan dikeluarkan Seungyoun di dalam kepalanya sendiri. Ini dia masih sadar gak sih?
"Hmm, udah lega kok," Seungyoun ketawa kikuk sambil berusaha nurunin tangan Hana dari pinggangnya. Menjaga kesehatan jantungnya sendiri karena rasanya seperti mau meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing | CSY ✔ (Under Revision)
FanfictionTentang dua orang yang sama-sama pernah terluka, hidup dari kepingan-kepingan memori pahit di masa lalu, dan bangkit bersama untuk saling mengobati satu sama lain. "Your wound is not your fault, but your healing is your responsibility." - Cr : IMA 2...