27 Chasing Fire

1.4K 205 55
                                    


========== 27 ==========

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

========== 27 ==========

Hari Jumat Hana yang tadinya tenang, mulai terusik saat dapat kabar dari Eunsang dan Ibunya yang bilang akan datang berkunjung ke sana. Ia buru-buru mengabari Seungyoun yang masih ada di kantor, tapi cowok itu akhirnya malah mau ikut menjemput ke stasiun.

Keduanya menunggu di bagian arrival, duduk di kursi dan gak buka pembicaraan sama sekali. Hana tenggelam di pikirannya sendiri, memikirkan reaksi apa yang harus ditunjukkan ke Ibunya saat bertemu nanti. Jujur saja, ia gak sedekat itu dengan ibu kandungnya sendiri karena memang tinggal terpisah sejak kecil. Baru setelah kasus pelecehan oleh ayahnya, ia dan Eunsang diambil hak asuhnya oleh sang ibu.

Karena tak pernah cocok dengan sifat Lani yang cerewet dan suka mengatur, sejak lulus SMA, Hana pergi merantau dan kerja sendiri untuk membiayai hidupnya bersama Eunsang. Beberapa kali juga Lani menelepon dan meminta uang untuk keperluan di rumah. Well, ia tak mau jadi anak durhaka, tentu ia memberikan sebagian uang tabungannya. Sekarang ia yang takut kalau Lani akan mulai bertingkah lagi saat lihat seberapa terpandangnya keluarga Seungyoun.

"Gugup banget?" tanya Seungyoun bingung karena Hana terlihat memilin-milin tangannya sendiri.

"Hmm. Udah lama gak ketemu ibu."

Dari kejauhan, yang bisa Hana lihat cuma sosok tinggi Eunsang yang menjulang diantara keramaian. Ia berdiri sambil melambaikan tangan ke arah adik lelakinya itu dengan senyum lebar. Tapi senyumnya mulai memudar saat lihat Lani berjalan di samping Eunsang dan dua tas jinjing besar di kedua tangan adiknya.

Sepertinya bukan cuma seminggu.

"Hanaaa!" seru Lani heboh lalu setengah berlari menghampiri Hana dan memeluk anak perempuannya.

Hana cuma melirik ke arah Eunsang sambil tersenyum kaku. "Ibu gimana kabarnya?"

"Baik, nak. Kamu juga keliatannya baik-baik aja," Lani melepas pelukannya lalu melirik Seungyoun yang berdiri kaku di sana. Tatapannya secara tidak langsung meminta penjelasan.

"Ah, ini Seungyoun, suami aku," ujar Hana.

Seungyoun menyodorkan tangannya dan langsung disambut oleh Lani. Karena harus memberikan kesan menantu yang baik, ia juga mencium tangan ibu mertuanya sambil menyunggingkan senyum lebar.

Tatapan Lani pun langsung tertuju ke setiap tato di sepanjang lengan Seungyoun yang terekspos jelas karena cowok itu memakai kaos putih pendek. Ia cuma bisa membalas dengan senyuman tipis, dalam hati mempertanyakan selera cowok Hana. Memang tatonya tidak besar dan heboh seperti preman-preman, tapi bagi Lani, kesan cowok bertato tidak pernah baik di hidupnya.

"Ibu sama Eunsang udah makan?" Hana akhirnya memecah -sedikit aura ketegangan antara Lani dan Seungyoun.

"Belum, kak. Tadi di kereta aku sama Ibu cuma ngemil aja," jawab Eunsang jujur.

Healing | CSY  ✔ (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang