================= 37 =================
Sekarang Seungyoun sadar, kalau ia ternyata cuma butuh disayang oleh orang lain. He lacks of love. Makanya ketika Hana datang di hidupnya, mengurusnya saat sakit, menyiapkan makan dan bekal, memilih baju kerja, sampai mendamaikannya dengan sang Ibu, Hana jadi punya tempat spesial dan hati Seungyoun juga selalu bergetar setiap bareng cewek itu.
Kendati awalnya mereka terjebak di sana karena nikah kontrak, Seungyoun bersyukur karena pilihannya jatuh ke perempuan sebaik dan sedewasa Hana. Yang nggak aneh-aneh dan nggak memanfaatkan statusnya sebagai CEO Cho's Corp.
Kalau memang rasa sayang seperti yang orang bilang bisa dikaitkan dengan perasaan Seungyoun yang selalu pengen melindungi dan bareng-bareng sama Hana, mungkin bisa disebut ia mulai sayang. Perasaannya Seungyoun ke Hana sekarang lebih dari sekedar partner atau teman.
Melihat eksistensi Hana di apartemennya sepulang kerja aja bisa meluruhkan semua rasa capeknya seharian di kantor.
And how they ended up sitting together when dinner time.
Membahas tentang hidup, kerjaan Seungyoun, kegiatan Hana, yang kadang dihiasi candaan receh Seungyoun dan suara tawa Hana.
Karena kalah suit, Seungyoun berakhir di depan tempat cucian piring dan nyuci semua peralatan masak sekaligus piring-piring bekas makan malam. Sementara Hana duduk santai di sofa ruang tengah sambil nonton TV.
"Besok beneran mau nemenin mami sendirian? Nggak mau dianter?" tanya Seungyoun setengah teriak dari dapur.
"Iya, santai aja kali, Yon. Mami nggak akan gigit juga."
"Suka ngomong aneh-aneh sih iya," Seungyoun mengelap tangannya pake tisu dapur, menyudahi beres-beres counter dapur dan pergi nyamperin Hana di ruang tengah.
Hana menggeser duduknya di sofa, memberi ruang lebih luas untuk Seungyoun dan memberi jarak yang cukup jauh juga. Keheningan menjebak Seungyoun dan Hana yang sibuk menatap ke arah televisi, padahal keduanya juga nggak fokus menonton. Sedang bergulat dengan pikiran masing-masing.
Akhirnya Hana yang pertama berdiri dari sofa, membawa HPnya mau pergi ke kamar. Tapi ternyata Seungyoun juga ikut berdiri.
"Mau sampe kapan kita tidurnya misah gini?" tanya Seungyoun tiba-tiba, mengalahkan egonya yang daritadi bergejolak.
Jelas Hana bingung, nggak ngerti arah pembicaraan cowok itu. "Maksudnya? Emang biasanya juga misah, kecuali kalau ada Eunsang sama Ibu."
"Hmm maksudnya," Seungyoun mengusap tengkuknya sendiri, salah tingkah. "Apa nggak mau nyoba tidur sekamar terus?"
Jantung Hana rasanya seperti merosot ke perut, ia nggak bisa memberikan ekspresi apapun selain kaget. Memang hubungan mereka jadi lebih dekat setelah kejadian waktu itu, tapi Hana nggak bisa tiba-tiba nambah kecepatan sampai harus tidur sekamar. Ia saja belum tau perasaannya sendiri ke Seungyoun gimana, begitu pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing | CSY ✔ (Under Revision)
FanfictionTentang dua orang yang sama-sama pernah terluka, hidup dari kepingan-kepingan memori pahit di masa lalu, dan bangkit bersama untuk saling mengobati satu sama lain. "Your wound is not your fault, but your healing is your responsibility." - Cr : IMA 2...