============== 40 ==============
Waktu Seungyoun banyak tersita selama beberapa hari, melewati jam-jam lembur sampai menjelang tengah malam, karena dia harus menghandle kerjaan Hangyul sekaligus. Nggak sendirian, tentu ia bekerja bareng divisi Marketing, tapi karena Hangyul yang memegang peranan penting dan tak bisa banyak hadir di sana, ia terpaksa ikut turun tangan. Selain karena ia juga bertanggung jawab penuh ke kinerja perusahaan, ia juga mau membantu Hangyul sebagai sahabat.
Lewat dari jam dua belas malam, Seungyoun baru masuk ke apartemen yang lampunya sudah dimatikan sebagian. Cuma menyisakan lampu kecil di dekat sofa dan dapur, menandakan kalau Hana pasti udah tidur duluan.
Memasuki kamar dengan mengendap-ngendap, takut membangunkan Hana, Seungyoun langsung masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Tapi memang dasarnya Hana selalu sensitif dengan suara-suara, ketika Seungyoun keluar dari kamar mandi, Hana tiba-tiba aja udah duduk di pinggir tempat tidur sambil menguncir rambut sebahunya.
"Mau kemana?" Seungyoun sudah hafal gerak-gerik Hana yang lagi pakai sandal rumah, menandakan kalau cewek itu mau keluar kamar.
"Udah makan? Tadi aku nyiapin makanan, tapi dimasukkin ke kulkas, soalnya kamu mau lembur."
Perhatian sekecil itu yang selalu menghangatkan hatinya Seungyoun, sampai menarik sudut-sudut bibirnya ke atas. Bahagia banget. "Udah dong, tadi dibeliin sama Jean, makan bareng anak-anak yang lain juga."
"Beneran?" tanya Hana sangsi.
"Bener lho, mba istri. Udah kenyang, sekarang mau bobo aja."
Sambil Seungyoun berjalan memutar ke sisi lain tempat tidur, Hana masuk lagi ke dalam selimut. Kedua matanya menutup lagi, siap masuk ke alam mimpi sebelum dengar suara grasak-grusuk Seungyoun di sebelahnya.
"Apaan lagi?" nada risih terselip di sana.
Seungyoun nyengir tanpa dosa. "Sempit. Ini guling gak bisa dihempas aja gitu?"
Bertahun-tahun Seungyoun tidur di kasur King Size sendirian, sekarang dia harus berbagi sama Hana ditambah dua guling yang gak tahu esensinya apa selain jadi batas. Maksudnya, Seungyoun juga sadar diri dan nggak akan macam-macam sama Hana walaupun tanpa guling.
Semoga.
Nggak diduga, Hana yang duluan bergerak, menyingkirkan dua guling itu dan melemparnya ke bawah, sampai Seungyoun dibuat speechless.
"Tidur," kata Hana kalem.
Seungyoun cuma bisa mengulum senyum, ia memiringkan badannya menghadap Hana yang tidur dengan posisi telentang. Rasanya lega bisa lihat pemandangan itu tanpa harus dibatasi guling sialan itu.
"Tidur, Yon," tegur Hana lagi, sadar kalau matanya Seungyoun gak lepas dari sisi wajahnya sejak tadi. Padahal Hana sendiri lagi berusaha keliatan setenang mungkin, menekan rasa gugupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing | CSY ✔ (Under Revision)
FanficTentang dua orang yang sama-sama pernah terluka, hidup dari kepingan-kepingan memori pahit di masa lalu, dan bangkit bersama untuk saling mengobati satu sama lain. "Your wound is not your fault, but your healing is your responsibility." - Cr : IMA 2...