31. Beli Make Up

151 4 0
                                    

"Maafin gue ya, Ta. Gue kira itu bukan lo.." ucap Ito kesekian kalinya karena melihat wajah Atta yang memasam dengan amarah segunung.

"Punya mata tuh di pake, Ito!" Seru Atta mengusap wajahnya dengan tisu sambil jijik.

"Lagian ngapain juga lo ke rumah gue, gak kasih kabar dulu?"

"Punya HP tuh dibuka, jangan pas Ratu chat aja jadi dibuka!!"

"Kok jadi Ratu?"

"Ya gatau."

"Astaga.." Ito menepuk jidat karena bingung. Memang marahnya wanita suka merembet kepada hal yang tidak jelas.

"Lo kesini ada apa?" Tanya Ito saat menyadari gadis itu sudah selesai mengeringkan wajahnya.

"Beli perlengkapan kemah blok lah! Kan banyak yang Atta gak punya!"

"Ooh gitu. Yaudah, gue keluarin mobil dulu ya,"

"Gak usah, pake motor aja."

"Rambut lo jelek gitu, nanti kalo ketemu Aksa lo juga yang malu." Ito mengambil kunci mobil dari laci dan segera berjalan cepat ke garasi.

Selama perjalanan, Atta hanya diam sambil bermain ponsel. Ito juga jadi canggung dan merasa bersalah. Padahal Ito sendiri tak mengerti kenapa gadis itu bisa semarah angry bird.

"Ta, yang bikin lo marah banget sebenernya apa sih?" Tanya Ito dengan polosnya.

"MAKE UP ATTA LAH TO! MASIH SEMPET AJA NANYA, GILA APA?"

Nyali Ito menciut. Rasanya ia tak mau lagi bertanya atau memulai pembicaraan duluan. Namun ia perlu setidaknya meredakan sedikit amarah gadis itu.

"I-iya udah. Gue beliin yang baru ya, Ta?"

Kedua mata Atta berbinar. "SERIUS TO? KAMU YAKIN?"

"Iya. Ga mahal kan?"

***

"Kalau concelear nya cuma 138.000 aja kak."

Ito ternganga. Ia cukup menyesal karena janji membelikan Atta barang yang harganya tidak normal itu. Padahal bentuknya sangat minimalis, tapi harganya selangit.

Ito melirik pada mata Atta yang berbinar. Berharap Ito segera membelikan barang tersebut ditambah lip cream dan sebagainya.

Ito menghembuskan nafasnya dengan berat hati. Lagi-lagi uang bulanannya harus terpotong hanya untuk membeli barang seperti ini. Yah, namanya juga janji pria. Bagaimanapun harus dilakukan.

Sampailah Ito dan Atta pada kasir pembayaran yang syukurnya sedang tak begitu ramai.

"Totalnya 485.600 kak,"

"Bisa pakai debit?"

"Oh iya, silahkan kak."

Ito dengan hati yang terpaksa akhirnya memasukkan pin ATM nya dan membayar lunas keperluan wanita itu. Tak lagi-lagi ia mau menemani wanita berbelanja kalau harus menghabiskan hampir setengah juta rupiah itu.

Atta membawa belanjaannya dengan ekspresi yang sangat senang. Sementara pria di sampingnya masih sedikit sayang dengan uang yang melayang begitu saja. Dengan uang segitu ia bisa belanja hal lain dalam sebulan, jauh lebih bermanfaat tentunya.

"Makasih ya, Itooo!" Ucap Atta, sudah tidak ngambek lagi.

Ito diam sejenak. "Setiap hari lo pakai kayak gitu?" Tanya Ito melirik pada belanjaan Atta.

"Enggak. Cuma pas hal-hal tertentu saja. Kalau mau ketemu orang favorit juga pakai ini semua!"

"Semahal itu?"

ALTERITO - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang