Jika dengan sebuah senyuman mampu membuat rasa khawatirmu berkurang izinkan aku melakukannya agar rasa khawatirmu berganti rasa bahagia.
Keira AninditaBara duduk di kursi penumpang dengan keira yang sedang di pangkuannya dan aksa yang menjadi supirnya. Sedari tadi yang dilakukan Bara hanya diam menatap keira sungguh baru saat ini dia merasakan rasa khawatir yang begitu hebat sampai dia tidak sadar kalau tangannya sedang mengenggam erat tangan keira seolah-olah takut kehilangan.
Aksa yang melihat temannya khawatir seperti itu juga merasa senang karena dia tahu temannya yang satu itu belum pernah merasakan cinta jadi waktu melihat tatapan yang di berikan untuk adik kelasnya itu berbeda dia sangat senang.
"Ck udah santai aja kali bar dedek gemesh gue nggak akan pergi nggak usah gitu juga peganginnya" goda aksa kepada bara dengan ekspresi menahan tawanya agar tidak pecah saat ini juga
Bara yang mendengar penuturan temannya yang satu itu berdecak kesal tidak tahukah kalau dia sangat amat khawatir.
"Ck diem" sahut bara dingin
Aksa yang mendengar jawaban bara pun mendengus geli apakah seperti ini seorang ketua Galaksi kalau sedang jatuh cinta sangat menggemaskan sekali.
Aksa menambah kecepatan mobilnya sampai akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Bara buru-buru turun dari mobil langsung membawa keira menuju ruang UGD.
"Woy bar tungguin elah" teriak aksa karena di tinggal oleh bara
Sesampainya di ruang UGD bara langsung meletakkan keira di brankar rumah sakit setelah itu dia berjalan keluar ruangan.
Hampir 15 menit bara dan aksa menunggu keira yang sedang di periksa di dalam dengan bara yang sedari tadi mondar mandir di depan pintu UGD aksa melihat itu pun jengah.
"Ck udah kali bar keira nggak bakal kenapa-kenapa pusing gue lihat lo mondar mandir kek setrikaan gitu" kata aksa dengan kekehan gelinya.
Belum sempat bara menjawab aksa dokter yang menangani keira keluar dari ruangan.
"Dengan keluarga pasien?" Kata dokter ber name tag rio itu
"Ya dok saya suaminya" celetuk aksa tiba-tiba
Dokter rio yang mendengar penuturan aksa pun mengerutkan keningnya bingung.
"Ck bukan kita temannya dok" sahut bara dan langsung memberi tatapan membunuh untuk aksa mengisyaratkan untuk diam.
Aksa yang mendapat tatapan elang dari bara hanya cengengesan tidak jelas.
"Owh jadi gini kondisi pasien saat ini tidak apa-apa hanya shoock saja dan kelelahan tapi kondisi perutnya mungkin yang sedikit mengkhawatirkan mungkin sebelumnya pasien sudah tau kalau punya sakit lambung jadi saya sarankan untuk menjaga pola makannya serta jangan terlalu sering makan makanan yang pedas agar lambungnya tidak kumat selebihnya pasien tidak papa nanti boleh langsung pulang kalau infusnya sudah habis".
Bara yang mendengar penuturan dokter pun sedikit terkejut karena kalau di lihat keira itu tidak seperti orang yang sakit bahkan kata temannya pun dia selalu tersenyum.
"Ya terima kasih" balas bara
Dokter rio pun pergi meninggalkan mereka berdua, kemudian bara dan aksa segera masuk ke dalam dan melihat kondisi keira saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA ~Galaksi [ TERBIT ]
Teen FictionNote : Part Lengkap Bara Stevano William , laki - laki dengan wajah bak dewa yunani ini memiliki tubuh yang tegap , rahang yang tegas , hidung yang nyaris sempurna , mata yang tajam serta bibir tipis berwarna merah alami ini merupakan sosok dingin...