Yogyakarta, masa kini“Okay, class. Let’s sum up our meeting today.” Ratna berdiri di tengah kelas dengan para siswa duduk di kursi yang diatur membentuk huruf O mengitarinya.
“What do you say when you want to ask about current projects? Mas Ali, please.” Ratna menunjuk seorang siswa laki-laki berkumis tipis di sebelahnya.
Di akhir sesi mengajar, Ratna selalu merangkum materi yang dipelajari hari ini dengan meminta siswa mengulang beberapa useful expression. Kadang Ratna bertanya pada seluruh siswa secara klasikal, kadang dia bertanya pada siswa tertentu secara acak. Ini merupakan salah satu standar mengajar di Prime English. Semua guru PE wajib melakukan prosedur ini.
Ali melihat catatannya lalu menyebutkan expression yang diminta Ratna, “What are you working on at the moment?”
“Good." Ratna mengacungkan ibu jari pada Ali lalu menoleh ke arah Ayu. "And how do you respond such question, Mbak Ayu?”
“We are about to start working on the new marketing plan,” jawab Ayu cepat.
“Very good. Now, Mas Bagas ..." Ratna bergeser selangkah ke kiri, "... could you give me an expression to ask about news in your company?”
Bagas terlihat sedikit bingung, hingga Ratna harus memancing lagi. “Such as, news from customer?”
“Oh, I know.” Bagas mulai paham. “Have you heard back from that potential big customer yet?” sebutnya sambil membaca handout di tangan.
“Excellent,” puji Ratna dan Bagas tersenyum. “Could you give me the respond as well?”
“Yes, they emailed us this morning with an order of 500 units.” Kali ini Bagas menjawab dengan lancar meski masih membaca catatan.
“How if the customer haven’t given any news? What will you say, Mbak Rizki?” tanya Ratna pada gadis berambut bob yang duduk di depannya.
“Hmmm …” Riski tampak ragu, tapi dia tetap mencoba. “Not yet, but we will make sure next Monday. Benar nggak, Miss?”
"You're right," respons Ratna. Peraturan lain di PE: guru dilarang berbicara dalam bahasa Indonesia saat mengajar, meski siswa terkadang merespons dalam bahasa Indonesia. "Okay, you’re doing good today, class. Give applause for yourselves.” Seisi kelas bertepuk tangan.
"Thank you so much for coming. I'll see you again on Monday." Ratna menutup kelas hari ini dan kembali ke meja guru di sudut ruangan. Para siswa mulai membubarkan diri, sementara Ratna memilih untuk melengkapi jurnal mengajar. Sengaja berlama-lama di ruang kelas demi menghindari kemungkinan bertemu Bayu. Besar kemungkinan lelaki itu akan datang menjemput Ayu, bukan?
Ratna melirik jam tangan. Sekarang sudah hampir setengah jam dari waktu kelas berakhir. Ayu seharusnya sudah pulang. Ratna membereskan tas dan keluar dari ruangan. Namun, dia harus kecewa karena taktiknya gagal. Hal pertama yang Ratna lihat begitu keluar dari kelas adalah Ayu yang sedang duduk di kursi tunggu di koridor.
"Ratna, mau langsung pulang?" tanya Ayu.
"Eh, iya, udah nggak ada jadwal lagi setelah ini. Kamu belum dijemput, Yu?" Ratna bertanya basa-basi, sambil mencari ancang-ancang untuk segera kabur ke ruang guru. Dia benar-benar tidak boleh bertemu Bayu atau pertahanannya akan runtuh.
"Udah, kok. Bayu lagi ketemu Bang Gian sebentar."
"Bang?" Ratna mengerutkan kening tak mengerti. Apa yang disebut 'Bang' ini Gian, atasannya?
![](https://img.wattpad.com/cover/192527520-288-k626926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Sisi
RomanceCinta sejati bukan berarti dia yang datang pertama. Begitulah Bayu berdalih saat mendapati dirinya jatuh cinta pada Ratna, di saat sudah memiliki Ayu sebagai kekasih. Cinta pertama akan abadi selamanya, tetapi cinta pertama itu sering kali jatuh pa...