Ara dan anggota grup, tengah mempersiapkan lomba cover dance. Mereka berharap, perlombaan kali ini dapat menang. Mereka berpikir, tidak boleh mempermalukan sekolah. Untuk itu, mereka begitu gigih agar dapat memenangkan perlombaan kali ini.
"Guys, pokoknya kita harus berhasil. Bawa nama baik sekolah kita, oke!" ujar Vanya, leader tim.
"SIAP." Mereka menjawab dengan serempak.
"Gue yakin, kita bakalan menang, semangat!" ucap Ara menyemangati teman satu timnya.
"SEMANGAT!" jawab mereka dengan serempak kembali.
Untuk menambah semangat lagi, mereka menggunakan yel-yel yang memang sengaja dibuat oleh mereka.
"Miss-X," ucap Abel.
"Ye, ye, ye ... berrrrr," jawab mereka bersama dengan penuh semangat.
Acara diadakan di lapangan outdoor sekolah. Banyak dari mereka yang menonton, dari sekolah luar maupun SMA Garuda itu sendiri. Ada yang menonton di lapangan langsung, juga ada dari koridor kelas, baik di kelas dua belas atau kelas sebelas.
Satu persatu nama grup mereka di sebutkan oleh sang pembawa acara. Untuk menunjukkan penampilan terbaik mereka. Ada enam kandidat yang mewakilkan dari masing-masing sekolah, dan itu sudah dipilih dari grup yang terbaik.
"Huuu, mana tepuk tangannya!" ucap salah satu pembawa acara hari ini.
Banyak suara tepuk tangan dari seluruh penonton, baik siswa maupun guru dan juri.
Sudah ada beberapa grup, yang telah menunjukkan penampilannya. Penuh sorakan dan pujian dari masing-masing penampilan mereka.
Kini hal yang ditunggu-tunggu oleh semua penghuni SMA Garuda, telah tiba. Karena waktunya Miss-X, menunjukkan tarian mereka dengan baik.
"Oke semu, ini pertunjukkan terakhir kita. Grup ini yang sangat ditunggu-tunggu karena grup dari SMA Garuda sendiri, ni. Kira-kira, siapa guys?"
"Miss-X," teriak siswa/siswi SMA Garuda yang menonton.
"Iya, betul. Nah, untuk grup Miss-X, silahkan menuju ke tengah lapangan!"
Mereka menuju ke tengah lapangan menghadap para juri, tak lupa mereka juga memperkenalkan diri dahulu sebelum tampil.
Vanya memberi aba-aba, "one, two, three."
"Hello, we are Miss-X." Mereka berucap dengan serempak dan langsung di hadiahi tepuk tangan yang meriah.
Mereka mempersiapkan posisi masing-masing, tanda jika mereka sudah siap untuk tampil.
"Oke, Miss-X, siap?" tanya pembawa acara tersebut, dan dijawab anggukan kepala dari mereka.
"Mari kita tampilkan, Miss-X," teriak pembawa acara itu kembali. Kemudian ia pergi ke sisi lapangan.
●●●
Di kelas dua belas Fisika 2, seluruh murid di sana keluar untuk menonton. Ada yang dari atas maupun langsung turun ke lapangan.
Tapi tidak untuk seorang Andre. Sejak tadi, ia masih saja berkutat dengan soal pelajaran bahasa inggris, juga ditemani Kento di sampingnya. Sudah berapa kali Kento mengajak Andre untuk menonton lomba dance, terlebih di sana ada Ara dan Nadine. Kento begitu penasaran akan perlombaan kali ini, pasti mereka menampilkan sesuatu yang akan membuat penonton histeris.
"Ndre, udah dulu, si, elah. Gue penasaran banget tau, terlebih ada Nadine sama Ara. Lo gak mau liat mereka apa?"
"Udah ke tujuh kali lo ngomong gini, Ken." Andre menjawab seraya menatap buku yang ada di mejanya.
"Ck, ya udah lah, gue nonton sendiri aja. Bosen gue nemenin lo." Kento langsung pergi ke luar kelas. Ia terkejut bukan main, karena di koridor atas hanya ada beberapa siswa/siswi saja, yang lainnya lebih memilih menonton di lapangan. Kento pun memutuskan untuk menonton dari atas saja, kebetulan sangat terlihat dari atas dan mereka menghadap ke arah koridor kelas dua belas.
Ini saat yang di tunggu-tunggu oleh Kento dan semua murid SMA Garuda, karena grup Miss-X akan segera tampil. Pembawa acara pun sudah memerintahkan mereka ke tengah lapangan.
Kento begitu antusias dan ikut teriak dan bertepuk tangan. Belum tampil saja mereka yang menonton segitu hebohnya.
Sementara Andre di dalam kelas, sudah selesai dengan soal-soal bahasa inggris. Dia memasukkan semua alat tulis dan buku ke dalam tas. Niatnya ia tak ingin keluar kelas. Tapi saat intrupsi pembawa acara dan teriakan dari semua murid untuk menampilkan grup terakhir, ia jadi penasaran, terlebih ada Ara di sana. Andre pun keluar kelas dan berdiri di samping Kento yang sedang teriak-teriak tidak jelas.
"Astaghfirullahaladzim. Sejak kapan, njir, lo di sini?" Kento berujar seraya terkejut akan kedatangan Andre.
"Baru," jawab Andre singkat. Percakapan mereka dihentikan karena grup Miss-X yang sudah mengambil posisi masing-masing, untuk siap tampil.
Suara musik yang keluar dari speaker memenuhi lapangan SMA Garuda. Grup Miss-X langsung menari dengan begitu lincahnya.
Ada beberapa lagu yang mereka tampilkan untuk dance cover tersebut. Seluruh lagu ini di mix sedemikian rupa, sehingga mereka bisa menampilkan dengan bagus.
Seluruh SMA Garuda berteriak heboh dengan penampilan Miss-X. Mereka terlihat kompak dan rapi. Bahkan Andre dan Kento saja yang menonton di atas sampai takjub melihat penampilan mereka.
Selesai tampil, Miss-X langsung menuju sisi lapangan untuk istirahat dan minum. Terlebih saat ini juri sedang mempertimbangkan, siapa yang akan menang juara 1, 2, dan 3 nantinya.
Sekitar lima belas menit kemudian, semua grup di panggil ke tengah lapangan kembali, untuk menentukan siapa yang memenangkan lomba hari ini.
Seluruh siswa/siswi ketar-ketir, mereka berdo'a agar grup yang mereka dukung menang.
Di mulai dari ...
Juara ke tiga, dimenangkan oleh SMA Jaya, grup Big Star.
Juara ke dua, dimenangkan oleh SMA Viton, grup The Hype.
Dan untuk Juara pertama, dimenangkan oleh SMA Garuda, grup Miss-X.
Semua murid dan guru SMA Garuda bangga karena menghasikan juara pertama. Mereka berteriak kembali dan memberi tepuk tangan yang meriah.
Tidak hanya juara 1, 2, dan 3 saja yang mendapat hadiah, tetapi yang lain juga. Karena mereka sudah termasuk juara, pun mereka sudah melewatkan tahapan seleksi terbaik. Maka dari itu kandidat yang tidak menang pun akan mendapat hadiah. Itu juga sebagai apresiasi mereka, lantaran telah menampilkan dance terbaik.
________
Terima kasih ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/203671942-288-k904329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREAS (End)
Teen FictionAndreas Kenaan. Cowok tampan bermulut pedas, tidak peduli akan lawan bicaranya siapa. Jika memang mereka sudah mengganggu ketenangannya, siap-siap saja mendapat sumpah serapah yang kasar dari mulutnya itu. Punya sorot mata yang tajam, sehingga siswa...