Semenjak kejadian ribut di tengah lapangan, yang dilakukan oleh Andre juga Marcel, di situ lah kedekatan antara mereka juga Ara di pertanyakan oleh murid SMA Garuda. Karena sedari awal, mereka tahu jika Ara tak suka pada Andre, lantaran mulutnya yang pedas. Juga tak suka pada Marcel si murid baru, karena terlalu banyak modus dan ngeselin.
Lagi pula, Ara ini termasuk orang yang biasa-biasa saja. Bukan anak dari golongan orang kaya dan sekolah pun ia mendapat beasiswa. Ia mulai dikenal saat mengikuti ekskul dance, juga mengikuti lomba antar sekolah maupun di luar sekolah. Mungkin jika tidak ikut ekskul ini, Ara benar-benar tidak dikenali oleh siapapun.
Ara menyusuri koridor saat ia baru saja dari toilet. Langkahnya terhenti karena ada seorang perempuan yang mencekal lengannya.
"Cewek cupu." Panggil seorang siswi pada Ara.
"Siapa? Gue?" tanya Ara seraya menunjukkan dirinya sendiri.
"Iya, lah, elo. Di sini gak ada siapa-siapa selain elo dan gue."
"Ada apa?"
"Lo mending, jauh-jauh dari Andre. Atau, hidup lo gak akan tenang setelah ini!" Siswi itu mengancam Ara seraya menatap tajam.
"Andre gak pernah melarang gue buat deket sama dia. Tapi lo, yang bahkan gue gak tau siapa tiba-tiba ngelarang deket sama Andre," jawab Ara sedikit kesal.
"Gue suka Andre dari lama. Lagi pula, gue ini sekelas sama Andre, jadi semakin mudah buat deket dengan dia. Kalo lo, hempas jauh-jauh, deh."
Ara diam tak membalas perkataan siswi itu lagi, karena ia begitu malas. Sudah kedua kalinya, siswi itu berbicara pada Ara. Pertama, menanyakan siapa nama dirinya. Kedua, tiba-tiba memerintahkan kalau dirinya harus jauh-jauh dari Andre. Pertemuan yang mendadak dan aneh.
Ara pun kembali menyusuri jalan tanpa menghiraukan siswi tadi. Hingga akhirnya, ia sampai ke kelasnya.
Bel istirahat telah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk ke kantin, mengisi perut yang terasa lapar.
Ara juga Nadine baru saja ingin keluar pintu, tapi sudah dicegah oleh kedua kakak kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Andre dan Kento.
Mereka pun mulai berjalan beriringan di koridor, untuk menuju ke kantin.
Ketika sampai di kantin, mereka memilih duduk dipojok tempat langganan Andre dan Kento. Nadine mulai memesan makanan dibantu oleh Kento, sementara Ara dan Andre menunggu di sana.
●●●
Andre berjalan sendirian ke arah parkiran, karena Kento sudah menunggunya di sana. Saat di jalan, ia tak sengaja tabrakan dengan Ara.
"Aduh, Kak, maaf gak sengaja," ucap Ara.
"Lain kali, hati-hati," jawab Andre sedikit lembut.
"Ya udah, gue duluan, Kak, dah."
Belum sempat Andre menjawab ucapan Ara, dia sudah pergi menuju gerbang dengan langkahnyang cepat. Andre pun mulai melangkahkan kakinya menuju parkiran.
"Sorry, lama," ujar Andre pada Kento.
"Bukannya tadi Ara? Kenapa gak lo ajak bareng sekalian?"
"Dia udah duluan tadi keluar. Jadi gue ke sini"
"Udah sana, lo ke luar duluan! Paling lagi nunggu angkot di halte dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREAS (End)
Teen FictionAndreas Kenaan. Cowok tampan bermulut pedas, tidak peduli akan lawan bicaranya siapa. Jika memang mereka sudah mengganggu ketenangannya, siap-siap saja mendapat sumpah serapah yang kasar dari mulutnya itu. Punya sorot mata yang tajam, sehingga siswa...