33. Fall In Love

613 44 0
                                    

Kini di perpustakaan terdapat Ara dan Bayu, yang tengah mengambil buku sejarah. Seusai buku itu diambil, mereka segera membawanya ke kelas kembali.

Selama di perjalanan, Bayu dan Ara tak ada yang bersuara sama sekali. Hanya suara derap langkah kaki mereka saja yang terdengar. Tapi baru sampai di anak tangga pertama, tiba-tiba Bayu menghentikan langkahnya, dan itu membuat Ara bertanya pada Bayu.

"Kenapa, Bay?"

"Gua kebelet, ni. Lo duluan gak apa-apa?"

"Oh, ya udah siniin bukunya! Biar gue aja yang ke atas duluan."

"Emang gak berat?"

"Buku sejarah gak seberat buku MTK kali, Bay."

"Iya deh iya, ni. Ya udah, gua pamit ke toilet dulu, bye." Dan Bayu pun pergi menghilang meninggalkan Ara di anak tangga pertama sendirian. Ara yang masih di sana hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Bayu. Ada-ada saja pikirnya.

Ara melanjutkan perjalanan yang tertunda itu, hingga tangga terakhir. Ketika ingin melanjutkan perjalanannya di koridor menuju kelas, langkahnya terhenti oleh laki-laki yang sedang berdiri menghadap dirinya. Seolah-olah sedang menghadang.

"Siniin bukunya!" ujar laki-laki itu dan mengambil alih buku yang di tangan Ara ke tangan miliknya.

"Eh, kok semua?" tanya Ara, melihat buku sejarah yang dipegangnya tadi berpindah alih ke tangan milik laki-laki itu.

"Gak apa-apa, biar gak nanggung. Udah ayo, lanjut jalannya!" jawab laki-laki itu dan mengajak Ara untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda. Mau tak mau Ara melangkah cepat sampai ke kelasnya. Takut juga jika guru pengajar di kelasnya itu menunggu terlalu lama.

Ketika sampai kelas, Ara langsung masuk seraya meminta maaf karena tadi ada kendala di jalan, juga memberi alasan mengapa ia kembali tak bersama dengan Bayu.

Ara kembali ke tempat duduknya dan laki-laki itu menyerahkan bukunya ke meja guru tersebut. Lalu laki-laki itu permisi ke luar untuk menuju kelasnya kembali. Tak lupa guru itu mengucapkan kata terima kasih, karena sudah membantu membawakan buku sejarah ke hadapannya. Guru itu pun menyuruh Galuh untuk membagikan buku pada semua murid di kelasnya itu.

"Ra, gimana ceritanya dia bisa sama lo?" tanya Nadine yang penasaran karena melihat Ara dengan laki-laki itu.

"Ketemu di koridor. Pas gue mau jalan ke kelas, dia langsung ambil buku yang gue pegang ke tangannya. Makanya gue sama dia kenapa bisa bareng ke sini." Ara menjawab dengan jujur.

"Kayanya dia emang beneran suka deh, sama lo."

"Dia pernah nyatain perasaannya ke gue. Tapi gue gak jawab. Itu terlalu mendadak buat gue. Dan lo juga tau, kan, siapa cowok yang gue suka?"

Nadine mengangguk akan ucapan Ara. Ia sangat tahu sekali orang yang disukai sahabatnya itu siapa.

●●●

"Dari mana?"

"Dari kelas sebelas."

"Oh."

"Gak mau tahu gua ketemu siapa gitu?"

"Siapa?"

"Ara."

ANDREAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang