Semua tampak biasa saja, seperti tak pernah terjadi apa-apa antara Ara dan juga Andre.
Andre yang jutek dan tak melirik pada Ara sama sekali. Bahkan Ara sampai berdecak juga mendengkus berkali-kali, karena sikap Andre yang seperti bunglon. Jika berhadapan dengannya saja bisa lebih hangat meskipun tak banyak bicara. Tetapi ketika sudah dihadapan banyak orang, dia kembali menjadi sosok Andre yang galak dan si mulut pedas.
"Ndre, kemarin lo ke mana? Gue cariin di rumah, lo gak ada," ucap Kento saat mereka berjalan bersama di koridor.
"Nginep," jawab Andre sekenanya.
"Di mana? Tumben banget lo mau nginep di rumah orang selain rumah gue?" tanya Kento yang tampak bingung.
"Abis kecelakaan."
"Hah? Lo abis nabrak orang, Ndre? Gila lo, ya!"
"Ck, gue yang kecelakaan." Andre memutar bola matanya malas membalas ucapan Kento.
"Oh. Pantesan ni ada plaster di tangan lo gini. By the way, siapa yang bikin lo begini? Tanggung jawab gak?"
"Bawel. Gak usah banyak tanya!" Andre mengakhiri pecakapannya dengan Kento dan langsung melenggang pergi.
Kento yang ditinggal begitu saja pun mendengkus. Untung saja sahabatnya, jika bukan sudah ia jitak sedari tadi.
●●●
Ara yang kesal sejak tadi, mulai membanting tasnya ke meja dan menelungkupkan wajahnya di atas tas. Ia merasa heran dengan Andre yang seolah-olah tak kenal dengannya, padahal mereka selalu bertemu di saat mereka lagi sama-sama membutuhkan. Tadi pagi sebelum pamit dari kosan, Andre sempat mengucapkan terima kasih lagi pada Ara. Tak hanya itu, dia juga memberikan senyumnya meskipun terlihat sangat tipis. Hal itu mampu membuat Ara menjadi salah tingkah. Ya, ia akui jika Andre lebih tampan kalau tersenyum. Terlebih Ara merasa hangat ketika senyum itu terbit dari bibir Andre.
Karena merasa bad mood, Ara memilih untuk ke luar kelas. Ia ingin mencari suasana angin di pagi hari. Berjalan menyusuri koridor, hingga akhirnya berhenti di depan mading.
Di sana, terdapat tempelan kertas pengumuman kelompok dance cover. Untuk lomba antara SMA Garuda melawan anak SMA yang lain.
Ara membaca pada bagian nama yang terdaftar. Ternyata nama dirinya ada di bagian tiga dari tujuh nama siswi-siswi yang lain, di antaranya :
1. Abelia Michelle
2. Adinda Nuri
3. Kiara Syaihrani
4. Luna Biancaliza
5. Manda Syaqila
6. Nadine Ge Blanca
7. Vanya HapsayuTujuh orang yang mewakili perlombaan tersebut. Ara mengambil ponsel di saku roknya, lalu ia pun mengirim ke grup ekskul dance yang diikutinya. Setelah itu, Ara kembali berjalan menuju kelasnya. Karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, jadi ia harus cepat kembali ke dalam kelas.
●●●
Aea baru saja menyelesaikan catatannya. Berhubung bel istirahat telah berbunyi, Nadine pun berdiri dan langsung mengapit lengan Ara, untuk segera ke kantin bersama.
Di kantin, ternyata sudah sangat ramai. Bahkan hampir tak terlihat tempat duduk mana yang kosong. Setelah pandangannya mencari, Ara menemukan meja kosong di paling pojok.
"Din, itu di sana kosong, ke sana aja, yuk!"
"Lo yakin, Ra? Itu tempat duduknya bon cabe sama Kento."
![](https://img.wattpad.com/cover/203671942-288-k904329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREAS (End)
Roman pour AdolescentsAndreas Kenaan. Cowok tampan bermulut pedas, tidak peduli akan lawan bicaranya siapa. Jika memang mereka sudah mengganggu ketenangannya, siap-siap saja mendapat sumpah serapah yang kasar dari mulutnya itu. Punya sorot mata yang tajam, sehingga siswa...