HEART RATE ( COMPLETE )

CHAPTER 12

Pagi ini suasana meja makan di rumah sudah tampak ramai, aku memang sengaja saat santai seperti ini selalu tidur di rumah orang tua .

Setelah makan, setelah attaya dan arrayan pergi sekolah , aku memutuskan mengobrol sebentar dengan mom dan dad ..

" eh iya kak, mom lupa .. kemarin mom ketemu azka lho di PIM , dia sudah pulang ya ? " tiba tiba mom bertanya menatapku dengan senyum meneduhkan khas mom ...

Aku berhenti memasukan toast tuna ke mulutku .. 
" hemmm, iya, aku juga ketemu dia  udah 2x secara gak sengaja , pertama pas aku makan sama elang, kedua kemarin di PP pas sama elang juga "

" oh ya? hati- hati loh nak , CLBK " mom tersenyum jahil ke arahku ...

Aku tersenyum menatap mom dan dad " jangan sampai mom, sampai saat ini , kak elang tetap yang terbaik buat aluna " aku tersenyum menunduk menahan malu .. aku tau sekarang mom dan dad sedang menatapku , menatap wajahku yang merah seperti tomat.

"Cieee ... tapi Alhamdulillah nak ... dad juga merasa dan melihat dia itu serius lho sama kamu .. " dad  tersenyum geli sambil menyesap kopi dihadapannya  ... " dad harus siap siap ini punya mantu " .... dad terus menggodaku .. sementara aku hanya bisa mengerucutkan mulutku ...
Entah mengapa aku seterbuka ini dengan orang tuaku, dulu ketika punya pacar , ceritanya hanya akan aku simpan. Mereka hanya akan tau ketika aku jadian, dan ketika aku putus.

Aku juga merasa kalau dengan elang itu terasa berbeda , ketika dulu .. pesan atau telpon dari pacar seperti pengingat minum obat setiap harinya .. saat bersama elang yang agak " cuek " dengan hal hal seperti ini, aku malah merasa tak keberatan sama sekali.
Dulu aku childish, ingin selalu diperhatikan dan pencemburu, tapi dengan elang aku merasa sifat jelekku ini agak berkuarang ...

This is love right? Cinta bisa merubahku ... Hanya dengan elang aku merasa bisa seperti ini.

Hemmm, lalu cerita tentang azka , bagaimana dengan azka dihatiku? Jujur aku udah gak ada perasaan apa apa sama dia, Aku sadar kenapa mom mengingatkanku , ya karena memang  dulu dibanding keempat  mantanku yang lain ,dengan azka lah yang paling lama dan berkesan. Lima puluh persen sifat azka ada di elang .. tapi azka lebih posesif dan tebar pesona .. elang lebih dewasa tentunya walau sifat ekspresif mereka itu sebetulnya sama . Yang sangat membedakan azka dan elang adalah .. cara berinteraksi mereka dengan wanita, azka lebih ke " gue harus ramah nih sama cewe cewe gue takut kalo fans gue hilang " , sedangkan kalo elang kan beda yaaa , elang adalah elang dia akan tetap bersikap datar dengan wanita wanita  " yang berpotensial suka sama dia dan membuat aku sebagai pacarnya merasa tidak nyaman " ini sikap yang menenangkan-ku .

Dengan elang aku merasa kalau pacaran itu isinya bukan hanya " menye menye , dunia berasa milik berdua "  aku dan dia bisa menjalankan hubungan ini secara dewasa .

Aaah kebanyakan cerita tentang elang , aku jadi rindu .. sudah 2 hari ini kita hanya bertukar kabar lewat pesan whatsapp, elang sangat sibuk .. aku sangat memahaminya , thanks untuk mom dan dad yg memiliki profesi yang sama dengan elang. Aku dapat memahami elang walau kadang masih suka berpikir " apa susahnya sih lo telpon gue 5 menit 10 menit sehari" tapi mengingat kesibukan dia sebagai " calon dokter bedah, yang masih di posisi menjadi kaki tangan para konsulen" disaat dia sedang sibuk seperti sekarang hanya untuk makan , sholat dan tidur pun harus ampun ampunan pinter cari waktu ..  apalagi buat manja manjaan dengan pacar ..

Kita sama sama punya cita cita ,sudah seharusnya kita saling mendukung, bukan saling menghambat . Itu yang selalu elang ajarkan padaku ..

Aku yang melihat kesibukan mom dan dad dari kecil  , , sempat berpikir ingin memiliki suami yang berbeda profesi dari orang tuaku dan aku sendiri tentunya  . Intinya setelah putus dengan azka maunya pacaran dengan pria yang bukan dokter .. Hehe .. tapi Allah punya cerita lain, Allah tetap kasih elang yang berprofesi dokter tapi punya profesi lain, ya elang seperti dad, selain dokter elang punya  bisnis di bidang properti, dan trading. Dengan kecerdasan yang dimilikinya tak heran di usia yang masih muda pencapaiannya sudah banyak, dia bisa menjalankan semuanya dengan sempurna.