CHAPTER 41

8.9K 371 28
                                    


Elang memasuki ruangan mertuanya, tampak istrinya sedang duduk di sofa memunggunginya. Tapi terlihat bahu istrinya bergetar tanda istrinya sedang menangis.

" sayang, kenapa?" Tanya elang sehalus mungkin , karena dia tau istrnya pasti sedang merajuk.

Aluna membalikan tubuhnya menghadap suaminya , dengan mata yang sembab dan wajah penuh air mata.

" kamu main gila " ucapnya tegas.

Elang terpaku menatap istrinya.

" main gila sama siapa? Coba jelasin sama aku " . Tanya elang menatap istrinya serius.

" pokoknya aku tau kamu main gila, aku udah lihat dengan mata kepalaku sendiri, aku benci kamu , aku gak mah ketemu kamu ". Aluna terlihat membalikan tubuhnya lagi memunggungi elang.

Alih-alih mengaku, elang malah terkekeh . " siapa yang kamu lihat? Kamu lagi berhalusinasi kali , Baby sini papa kangen " . Ucap elang sambil mencoba membaringkan tubuhnya di sofa milik mertuanya dengan kepala di paha aluna.

Aluna tampak berontak . " kamu sana ihhh , baby gak kangen kamu. Sempit tau ".

" galak banget sih , sini aku mau ngomong " elang menarik istrinya supaya memeluknya.

" ih enak aja peluk-peluk, aku gak mau ya dipeluk kamu " . Aluna memutar bola matanya terlihat sangat jengah dengan kehadiran suaminya.

" aku mau tanya, kamu lihat aku main gila dimana? Kamu gak kejedot atau jatuh jadi cedera bagian kepala?" Elang terkekeh lagi, menggoda istrinya yang merajuk.

" udah ah aku bete sama kamu, aku mau pulang gak mau lihat kamu, pria hidung belang" ucap aluna sambil beranjak akan keluar ruangan momnya.

Elang tiba-tiba memeluk istrinya dari belakang, mendekap istrinya sangat kuat.

" jangan kabur, dengerin aku dulu, nanti kepanjangan salah pahamnya" elang mengendus-endus leher istrinya, sampai aluna merasa geli dan tertawa.

" udah ih a geli , berhenti. " aluna menggelinjang ingin melepaskan pelukan elang.

" dengerin dulu yaa, rugi kalo gak dengerin aku " . Elang menggiring aluna untuk duduk di pangkuannya dengan elang yang terus memeluknya.

Elang menatap istrinya yang masih mengerucutkan mulutnya. Gemash.

" jadi yang kamu lihat itu apa?" Tanya elang sambil tersenyum dan menatap istrinya.

Aluna menatap tajam pada suaminya.

" aku lihat kamu ketemuan ama cewe di cafe, terus kalian masuk rumah di cilandak, kamu juga sering bohongin aku beberapa waktu ini" . Ucap aluna sambil menangis.

Wajah elang berubah tegas. " kamu ngikutin aku? Pergi ama siapa? Pake apa? " Bukannya menjawab elang malah bertanya balik pada aluna.

Aluna terdiam sejenak sebelum melanjutkan untuk menjawab.

" sendiri, pake mobilnya rio " ucap aluna lirih

Elang memberikan tatapan tajamnya, terlihat eksprsesi marah dan kesal dari wajah tampannya.

" aku kan udah bilang perut kamu sudah besar, jangan pernah nyetir sendiri lagi, kenapa gak minta anter pak dirman? gimana kalo kamu ama baby kenapa-kenapa?". Harusnya aluna yang marah sekarang malah berbalik elang yang marah mempermasalahkan aluna yang menyetir sendirian.

Aluna tampak menunduk, dia lupa elang pasti akan marah kalau aluna melanggar aturannya.

"Maaf, abisnya aku penasaran, kamu juga bohong terus ama aku."  Ucap aluna lirih sambil terus menangis.

HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang