CHAPTER 22

6.5K 341 12
                                    

" nak elang maaf sebelumnya , saya sudah dengar dari pradikta dan davina bahwa kamu sudah datang bersama orang tua mu nak untuk melamar aluna .. saya senang mendengar kabar itu, memang yang berhak adalah aluna dan orang tuanya bukan kami disini , tapi aluna adalah cucu yang benar benar kami sayang, saya hanya ingin memastikan apakah niatmu benar benar tulus pada cucu saya ?"  Suara prof aryo tampak sedikit berat dan bergetar..

" InsyaAllah dari awal niat saya tulus prof untuk aluna, InsyaAllah walaupun kedepannya mungkin tidak mudah , saya akan selalu berusaha menjadi orang yang selalu sayang aluna dan memberikan yang terbaik untuk aluna .. saya mohon ijin , mohon restu pada prof dan dr. Savitri untuk memberikan restu pada hubungan saya dan aluna .. karena restu dari prof, dr. Savitri, om pradikta , tante davina, dan tentunya orang tua saya sangat penting untuk saya dan aluna  "

Prof aryo dan dokter savitri tampak saling menatap, lalu tersenyum ke arah elang ...

" kami merestui nak .. apapun yang membuat aluna bahagia , kami hanya mendoakan kebahagiaan disetiap langkah kalian .. jaga aluna, sayangi aluna sepeti kami semua menjaga dan menyayanginya semenjak dia ada didalam perut ibunya "

" InsyaAllah prof, saya akan selalu mengingat kata kata dari prof dan dokter savitri, terimakasih banyak untuk restu dan doa dari prof dan dr. Savitri .. terimakasih " elang tak bisa berhenti mengucapkan terimakasih dan rasa syukurnya ...

Berhenti sejenak .. prof aryo melihat ke sekeliling dan kamar aluna seperti memastikan bahwa aluna tidak mendengar pembicaraan kami
" kamu mau kan aluna cepat sepakat dengan kamu ?"

Kening elang tampak berkerut bingung ..

" maaf gimana prof ?" Tanyanya penasaran

" kamu ikuti saja aturan main saya " prof aryo tampak terkekeh .. yang disusul oleh anggukan dan senyuman dr. Savitri ..

Aluna tampak keluar kamarnya setelah mandi, dan duduk disamping dr. Savitri .. memeluk omanya posesif .. " maaf aku ketiduran " aluna menatap memelas pada prof. Aryo , dr. Savitri , dan elang ...

Prof aryo membuang nafasnya berat, wajahnya tampak serius

" aluna .. opa dan oma telah mendengarkan niat tulus elang sama kamu nak .."

Aluna tampak menegakan duduknya , wajahnya berubah serius ..

" opa dan oma minta maaf, belum bisa sepenuhnya merestui hubungan kamu dan elang ,sampai elang menyelesaikan lagi sekolahnya di jerman "

Hah? Jerman? Sejak kapan gue mau sekolah ke jerman .. bener bener nih prof  ...bencana ... bisa ngamuk ini aluna .. ucap elang dalam hatinya ...

" apa jerman? Kenapa kak elang gak pernah bilang ke aku akan melanjutkan sekolah ke jerman? Aku gak setuju " aluna tampak kaget menatap elang tajam ..

Elang hanya menunduk tak membalas tatapan aluna .. gak tega

" aluna, cucu-ku sayang, opa oma dengar kamu juga belum mau melangkah lebih serius dengan elang karena ingin mengejar cita citamu dulu kan? Kenapa sekarang kamu egois nak? Elang juga sama, dia punya cita cita " prof aryo tampak serius, bicaranya pelan tapi terdengar tegas

" aku kecewa sama opa, oma dan kak elang  .. kalian gak sayang aluna " aluna beranjak berlari ke kamarnya  meninggalkan prof aryo, dr. Savitri dan elang yang masih terdiam melihat kepergian aluna ...

" kejar, harus meyakinkan bahwa kamu akan  pergi setidaknya tiga tahun , jangan kasihan, jangan kalah dengan rasa sayang kamu ... aluna harus yakin kamu akan pergi .. biar dia sadar kalo dia itu membutuhkan kamu  "

" tapi saya gak ada niat pergi prof .. " elang masih bingung

Prof aryo tersenyum " kamu akan pergi ke jerman lang , gantiin saya ikut seminar disana , segala sesuatunya sudah saya siapkan , satu minggu lagi kamu pergi ... bersedia? "

HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang