chapter 4

10.3K 442 18
                                    

Stase di bagian bedah telah selesai, dan sekarang adalah saatnya belajar untuk u-j-i-a-n, sekarang aku sedang berada di apartement ku .. bergelut dengan tumpukan buku2 dan jurnal kedokteran yg akan aku baca sebagai bahan untuk ujian ...

Weekend seperti ini untuk sebagian anak muda mungkin akan digunakan untuk sekedar kongkow atau mungkin nge date dengan pasangannya ...
Tapi aku ... disini sedang belajar demi nilai terbaik yg harus aku dapatkan .. kalian bilang aku ambisius? Memang iya .. ini mungkin sudah menjadi kebiasaanku sejak kecil .. tidak ada kata main2 dalam belajar .. selain kepuasan .. aku juga ingin selalu membanggakan orang tuaku ...

Aku tersadar aku tak punya bahan makanan untuk makan malam dan cemilan di lemariku juga sudah menipis , akhirnya aku memutuskan untuk berbelanja .. ya me time dikit2 lah yaa .. walau cuma ke supermarket di pelataran apartemen...

Aku memasukan banyak sayuran ke dalam trolley ku ... beberapa frozen food , beberapa piece daging untuk membuat steak, dan beberapa botol yogurt dan susu low fat ..

Saat memilih buah2an .. tiba - tiba ...

" aluna " deg, aku sangat hapal suara tegas itu .. aku menoleh .. benar saja .. sesosok pria tampan yang ku kenal dengan wajah datarnya mencoba tersenyum kepadaku ..

" hai dok, lagi belanja juga?" Tanyaku berbasa basi .. " iya ... dia tersenyum lalu menunjuk trolley nya .. "
" kamu sendiri lun?" Tanyanya padaku ...

" iya dok, sama siapa lagi .. aku tertawa kecil .. " stock camilan buat nemenin belajar habis "

" oh iya ujian kamu hari senin kan ya? " tanyanya lagi kepadaku ..

" iya " jawabku singkat

" ada kesulitan ?" tanyanya lagi sambil memilih2 apel yang ada di depannya ..

" ada sih beberapa " aku meringis ..

" mau dibantuin belajarnya?" Masih dengan wajah datarnya dan tidak menatapku, sepertinya buah pear lebih menarik perhatiannya dibandingkan aku .. tapi walau seperti itu dia benar2 jantungku berdegup kencang .. gak salah nih .. bukan mimpi kan ya ..

" gimana dok? emang dr. Elang ada waktu?"

" ada sih , hari ini saya free " ucapnya lagi sambil menatapku sekilas .. " mau belajar bareng hari ini ?"

Degg

Ya tuhan, mimpi bukan sih , kok dia baik begini ..

" emang dr. Elang mau ngajarin saya?"

" ya kalo kamu nya bersedia saya ajarin" elang tampak mendorong trolley nya ke arah lain, ini orang bicara sama siapa sih sebenernya ..

" mau sih dok, makasih malah . Tp belajarnya dimana?" Tanyaku dengan nada super bingung

" mau di tempat kamu , mau di tempat saya atau di starbucks sini?" Tanyanya tetap dengan wajah datarnya

" di starbucks sini boleh, tapi buku2 saya ada di apartemen dok "

" ya udah deh di apartemen kamu aja biar gak ribet" elang terdiam senenak lalu melanjutkan kata2nya "saya gak ada maksud macem2 ya aluna " dia menegaskan dengan tatapan tajam dan nada datarnya ..

" iya dok saya juga tau kali dokter ga akan macem-macem sama saya " aku memutar mataku ke arah lain ..

Akhirnya setelah masing2 melakukan pembayaran untuk belanjaannya . Mereka menuju starbucks untuk take away beberapa cup kopi kesukaan mereka. Karena ternyata mereka sama2 mengandalkan caffeine untuk fokus dalam belajar.

Bukannya kecentilan atau modus2an ya, aku menerima tawaran dr. Elang karena , stase bedah itu terkenal sekali banyak memakan korban jiwa , alias banyak yg gak lulus dan harus remedial. Penguji di bagian bedah terkenal killer dan gak gampang ngasih " lulus" untuk kita2 para koas . Makanya aku harus benar2 ekstra dalam belajar, walau orang tua aku dokter bedah hebat, rasanya canggung di usia ku yv sudah dewasa memintai mereka mengajarkanku walaupun dad dan mom akan melakukannyadengan senang hati.

HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang