CHAPTER 35

8.4K 330 14
                                    


Terdengar jeritan ibunda elang dan suster nia .  Pisau itu tampak sedikit lagi mendekati kulit elang, elang tampak dengan sekuat tenaga menghalau dengan satu tangannya, karena satu tangannya lagi memang dibebat, tampak darren dan security yang baru saja sampai di kamar perawatan elang yang memang telah mendapatkan black code dari suster nia terlihat menahan pergerakan wanita yang sedang membabi buta sambil menangis histeris.

" lepasin gue .. elang udah tega .. mending kita mati sama-sama" teriaknya histeris sambil menangis . Ya dia adalah nindya , dia yang menyebabkan elang kecelakaan , dia yang dengan sengaja menabrak elang ketika sedang mengendarai sepedah motornya. Dan sekarang dengan terang-terangan ingin menghabisi elang.

Disisi lain reyhan yang terlihat lebam di sekitar bibirnya karena pukulan darren mendekati elang.

" lang sorry ,gue gak tau kejadiannya bakal kayak gini, gue juga gak tau kalo yang nyebabin lo kaya gini itu nindya " ucap reyhan pada elang sembari menekan darah yang mengalir dari luka ditangan elang karena tadi menahan pisau yang dipegang nindya. Elang hanya menatap reyhan dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Disisi lain nindya terus berontak pada dua orang security yang menyeretnya keluar.

" bro tangan lo kayaknya harus nambah jahitan deh " darren memeriksa luka ditangan elang lalu menatap elang tak memperdulikan reyhan yang ada di dekatnya.

Reyhanpun mengerti suasana disini tak akan baik selama dia ada disitu, apalagi darren beberapa kali memberikan tatapan tajamnya.

" saya permisi dulu, saya akan urus nindya " pamit reyhan pada elang dan darren . Reyhan pun menatap ibunda elang sambil mengangguk " saya permisi tante, maaf saya malah membawa kegaduhan kesini"  yang dibalas hanya dengan sunggingan kecil oleh ibunda elang.

darren dengan cekatan menyuntikan bius lokal pada luka sayatan elang lalu menjahitnya sampai lukanya tertutup.

" aluna makin kejer-kejer kalo lihat kejadian barusan lang" ucap darren sambil terekekeh.

Elang hanya mengangguk lalu tersenyum miris ke arah darren.

Ibunda elang mendekati elang yang sedang dibalut tangannya oleh darren . " ibu kaget, untung kamu masih dilindungi Allah nak " ucapnya sambil mengelus pundak putra tercintanya.

" untung nak darren juga dateng, tante gak kebayang kalo nak darren gak ada. Thanks ya nak, maaf kita repotin terus " ucap ibu elang sambil tersenyum menatap darren.

" sama-sama tante, jangan sungkan. Sudah seharusnya saling membantu dan melindungi keluarga " ucap darren sopan.

Ibu elang tampak tersenyum .

" lalu kapan nak darren mau susul elang dan aluna? Sudah ada pacar kan? " Tanya ibu elang serius.

Darren menggaruk kepalanya yang tak gatal . " pacar sih belom tante, tapi yang deket banyak. Saya mau pilih-pilih yang pas dulu" ucap darren sambil terkekeh.

Sedangkan ibunda elang dan elang hanya bisa tersenyum dan menggeleng mendengar ungkapan darren.

***********

Setelah delapan hari di RS elang akhirnya diizinkan untuk pulang. Selama recovery elang tinggal di rumah orang tuanya di bintaro.
Sore ini setelah pulang praktek, aku menyempatkan diri untuk bertemu elang. Setelah dua hari ini memang aku cukup sibuk dengan bahan-bahan presentasi yang sedang aku kerjakan.

Sampai di rumah elang aku di sambut oleh bik ilah yang memang katanya sudah bekerja di rumah ini dari elang kecil.

" eh ada neng aluna, masuk neng A elang ada di belakang di gazebo dekat kolam renang" sapanya sembari memberitahukan posisi elang ada dimana.

HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang