EXTRA PART

14.3K 397 32
                                    


Sekarang sudah pukul tiga sore, jam praktekku sudah selesai, hari ini aku dan suamiku memutuskan untuk pulang bersama, kebetulan jadwal praktek A elang juga akan selesai. Aku lebih senang menunggu di ruang tunggu ruangannya dibandingkan di ruanganku sendiri.

Karena pintunya terbuka sedikit terdengar sayup-sayup pembicaraan elang beserta pasiennya.

Elang tampak bersamaan dengan pasiennya keluar ruangan, pasiennya seorang wanita paruh baya.

" dokter elang, kalo udah berobat dan konsultasi dengan dokter elang saya dan keluarga saya jadi enggan untuk datang ke dokter lain".

Elang tampak tersenyum sopan sepeti biasanya lelakiku memang selalu tampak bersinar dimanapun dia berada.

" terimakasih bu, mudah-mudahan ibu bisa segera sehat ya ". Ucapnya seraya bersalaman dengan si ibu berkerudung pink dengan sasak rambut ala-ala ibu pejabat .

" Aamiin. eh iya dok, barangkali mau dikenalkan saya punya anak gadis lho dok baru selesai kuliah di monash australia, anaknya cantik. Siapa tau berjodoh , saya ngarep punya mantu kaya dokter elang ". Si ibu pun terkekeh malu-malu.

Suamiku tampak masih tetap memamerkan senyumnya .

"  maaf bu saya sudah berkeluaraga, sudah punya istri , memiliki satu putra dan satu putri ". Ucap elang tanpa ragu.

Kulihat ekspresi wajah si ibu tampak berubah menjadi sendu dan malu.

" maaf dok, saya kira masih sendiri, kelihatan masih muda sih dok, maaf ya". Ucap si ibu sambil membenarkan letak kerah baju nya yang tak kenapa-kenapa.

Tatapan elang dan aku bertemu.

" saya permisi ya bu, istri saya sudah menunggu  ". Ucap elang sopan sambil mengangguk .

Arah tatapan si ibu pun mengarah kepadaku, aku pun hanya tersenyum mengangguk sopan.

" pantesan cantik ". Ucap si ibu sambil melewatiku.

Elang mencium pelipisku seperti kebiasaannya.

" udah nunggu lama?". Tanyanya sambil berjalan disampingku menggenggam erat tanganku.

" baru aja ". Jawabku sambil menatap pria tampanku ini.

" yang, kayaknya aku harus cetak foto keluarga kita yang besar deh di tempat praktekku". Ucapnya sambil tersenyum ke arahku.

" capek ya aa, jadi target ibu-ibu terus?".

Elangpun terkekeh.

" iya mereka salah tebak terus jadi geli sendiri. "

Aku memicingkan mataku ke arahnya.

" awas kalo macem-macem". Ancamku padanya.

Elang tertawa dengan tampannya.

" mana mungkin aku macem-macem bisa-bisa babak belur ama rengga dan athira ". Elang tampak tersenyum membayangkan lucunya kedua anaknya.

" jadi makan diluar kan a?" .tanyaku pada elang.

" jadi dong sayang , udah lama juga kita ga punya waktu berdua, aku takut kamu bosan sama aku". Ucapnya polos sambil menggenggam tanganku dengan satu tangannya. Sedangkan tangannya yang lain menyetir.

" mana mungkin aku bosan sama kamu, suami aku gantengnya kebangetan kayak gini". Ucapku menggodanya.

" jangan godain aku deh sayang, bisa-bisa aku gak tahan buat terkam kamu, dan berakhir kita saling makan di hotel."

Akupun terkekeh melihat tingkahnya.

" dasar mesum " .

" dasar mesum "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang