Dengan penuh tanda tanya aluna berjalan mengikuti langkah suaminya yang ada disampingnya. Tujuh belas jam perjalanan jujur membuatnya lelah. Rengga pun tampak tertidur di strrolernya yang didorong oleh mbak daniah.Raut wajah elang sulit untuk diungkapkan.
Mereka sekarang sudah berada di dalam perjalanan, namun aluna tampak bingung, karena ini bukan perjalanan ke rumah mereka.
" A, kita mau kemana? Kok ga pulang ke rumah?" . Tanya aluna penasaran sambil melirik ke arah samping suaminya.
" ke pondok indah ke rumah mom sama dad" . Jawab elang singkat sambil mengelus wajah istrinya.
Merekapun sampai di rumah orang tua aluna, tampak banyak karangan bunga disekitar rumahnya. Banyak mobil terpakir, dan begitu banyak tamu. Aluna merasa tidak enak hati. Dia menggenggam erat suaminya dengan air mata yang tak dapat di tahan. Elang menatap istrinya mendekap dalam pelukannya.
" Sayang, sabar yaaa ". Ucapnya dengan suara bergetar.
" siapa A siapa yang meninggal ?" . Tanya aluna dengan disertai tangisan yang menyayat hati.
" kita masuk ya yang ". Elang menuntun aluna merangkulnya takut aluna seketika tumbang .
Aluna melihat kerumunan banyak orang yang sedang mengaji, pradikta menyambutnya dengan dekapan dan tangisan tangisan yang menyayat hati. Aluna melepaskan pelukannya, mencari sosok ibunya .
" mom mana dad, mom mana???". Ucapnya sambil menangis lemah, sementara pradikta masih memeluknya. Elangpun berjaga jaga disisi istrinya dengan air mata yang menerobos keluar dari matanya. Elang sungguh tak tega melihat istrinya seperti ini.
" mom di kamar tidur sayang, attaya yang pergi nak, adikmu kecelakaan tak bisa diselamatkan". Tangis pradikta pun pecah lagi. Aluna dengan sempoyongan mendekati jenazah adik cantiknya.
" de, ini kak aluna pulang. Bilang ini hanya mimpi" . Aluna membuka kain penutup jenazah adiknya , attaya yang cantik, yang ceria kini terbujur pucat, lemah, tak bernyawa.
" maafin kak aluna de, maafin kakak " . Ucapnya lagi sambil menangis di dekapan suaminya.
Tak lama terdengar tangisan seorang pria yang baru datang , dia adalah arrayan . Arrayan bergegas duduk disamping aluna dan elang, menghadap adiknya yang terbujur kaku.
" de, ini kak ryan pulang , ayo kita jalan dek, baru dua hari kemarin kamu telpon kakak minta dibelikan hadiah ulang tahun , kakak akan belikan sayang, bangun dek , kakak cuma mimpi kan dek, ayo bangun attaya bangun " Tangis arrayan pecah , kepalanya tersungkur di dekat jenazah adiknya.
Aluna dengan lemah memeluk adiknya , mereka menangis dengan suara yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.
" attaya ryan attaya kak aluna gak mau attaya pergi" . Arrayan semakin mengeratkan pelukan pada kakaknya . Dia tak berhenti menangis. Pradikta pun tak bisa menahan kesedihannya. Dipeluklah dua anaknya dengan perasaan yang sama-sama hancur, sedangkan davina masih tak sadarakan diri di kamarnya.
Pemakaman attaya dilaksanakan di TPU tanah kusir. Semua pelayat telah pulang terlihat, davina yang sudah beberapa kali pingsan sekarang sedang menangis sendu ditemani pradikta, arrayan ,aluna beserta keluarga yang lainnya. Mereka semua terpukul. Merasa tak berdaya, ini semua terasa mimpi.
Hari pun sudah hampir larut. Mereka bergegas pulang dengan davina yang tak sadarkan diri kembali.
Aluna pun sama tubuhnya terasa lemah, elang terus mendekapnya.
" sabar sayang, kasihan baby abis ini makan dulu ya, attaya sudah tenang, ALLAH sayang ama attaya yang". Elang mencoba menenangkan istrinya.
Setelah acara tahlil selesai, kini pradikta, davina, arrayan dan aluna mereka sedang berada di kamar milik attaya .mereka melihat satu demi satu foto yang berada di kamar putri dan adik kesayangan mereka. Attayanya begitu cantik.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEART RATE ( COMPLETE )
RomanceHeart rate .. menceritakan tentang Aluna putri pasangan pradikta dan davina ... Aluna tumbuh menjadi gadis yang cantik dan cerdas, aluna mengikuti jejak orang tuanya menjadi seorang dokter, sifat pendiam dan aga dingin memang di turunkan dari pradik...