CHAPTER 24

5.9K 332 22
                                    


Dari semalam elang tak merespon pesan dan panggilannku, aku sudah mengobrol dengan dad dan mom, dan mereka berjanji membantuku menyelesaikan masalah ini.

Revan pun berkali kali menelpon dan mengirimkan pesan merasa bersalah telah menyeretku ke dalam masalah ini.

Saat ini aku sedang berada di parkiran Rumah sakit, aku bersandar di mobilku, berpikir bagaimana cara melewati lobby yang dipenuhi oleh wartawan yang tampak masih penasaran dengan hubunganku dan revan, lamunanku tersentak dengan seseorang yang keluar dari mobil BMW X5 hitam di sebelahku.

" eh dr. Aluna , lagi ngapain pagi pagi udah ngelamun aja "

Aku tersenyum miring " bingung mau masuk lobby dok .. banyak orang gitu "  ucapku sambil menatap lobby dengan pandangan cemas

dia tampak melirik ke arah lobby dan tertawa ..

" susah ya kalo jadi artis" ucapnya sambil melirikku dengan pandangan jahil

" apaan sih dok, gara- gara si revan yang kemarin di IGD nih " keluhku sambil tetap melihat ke arah lobby

" hahaha ... butuh bantuan?" Dia meliriku sambil tertawa dengan kedua tangan berada di saku celananya .. sangat womanizer ..

"Emangnya dokter reyhan bisa bantu apa? " tanyaku dengan nada terdengar pasrah  .

Dia tampak menuju bagasi mobilnya mengeluarkan topi hitam, kacamata hitam dan jaket jeansnya ..

" nih pake .. saya mau ambil kursi roda dulu , nanti kamu pura pura jadi pasien aja .. kita langsung masuk ke IGD , gimana? " tanyanya sambil tersenyum ke arahku dan menaik turunkan pundaknya ..

" kalo ga repotin sih makasih banget dok " jawabku sambil tersenyum...

" repotin sih dikit, tapi gapapa ...   saya lagi berbaik hati aja membiarkan kamu buat ngerasain didorong pake kursi roda sama dokter ganteng" dia pun terkekeh dan berlalu ke arah pintu masuk untuk mengambil kursi roda ... pede banget , masih gantengan elang .. ucapku dalam hati ..

Kini aku sudah memakai masker yang memang selalu tersedia di mobilku ,  kacamata hitam , topi hitam dan jaket jeans tak lupa dengan dr. Reyhan yang mendorong kursi roda yang kududuki, melewati beberapa wartawan yang terlihat sedang bernegosiasi dengan para security di lobby RS .. sumpah ingin tertawa dengan kekonyolan ini .. apalagi saat kulirik dokter reyhan yang begitu serius dengan aktingnya .. " maaf maaf permisi, tolong kasih jalan  maaf ,tolong kasih jalan ya mas mba pasien saya harus segera mendapat penanganan .... " ucapnya saat melewati orang orang tersebut, yang dengan otomatis diberikan jalan oleh mereka, sedangkan aku berakting terkulay lemah di atas kursi roda. Ini pengalaman pertamaku berbuat konyol seperti ini ..

Aku sudah sampai di IGD dengan segera turun dari kursi roda, melepas topi dan jaket milik dr. Reyhan .. yang di ikuti dengan pandangan aneh orang orang yang ada di IGD. Dan aku yakin mereka dokter dan perawat yang berada di IGD sedang menahan tawanya ..

" thanks ya dok, untuk bantuannya " ucapku seraya menyerahkan topi dan jaket miliknya ..

" No problem .. bukan hal besar , bisa dong traktir saya makan siang " ucapnya sambil tersenyum jahil..

" oke bisa diatur , sekali lagi thanks ya dok saya mau follow up pasien di ruang perawatan " ucapku sambil bersiap memutar badan ke arah lift di depan IGD .. dr. Reyhan hanya mengangguk lalu memberikan jalan untukku

Baru dua tiga langkah menuju lift tiba2 suara dokter reyhan terdengar memanggilku ...

" dokter aluna " .... akupun memutar balik badanku ke arahnya ..

" kenapa lagi dok?" Tanyaku penasaran ..

" kamu gak lepas kacamatanya ? Saya jadi khawatir kamu gak bisa bedain ini pagi atau sudah malam" ucapnya sambil terkekeh, dan aku dengan refleks melepas kacamata dr. Reyhan lalu memberikannya dengan sedikit melemparnya .. sumpah malu banget ..

" makasih udah diingetin" ucapku lalu pergi ke arah lift mempercepat langkahku .. malu .. dan aku yakin si dokter reyhan nyebelin itu sedang puas menertawakanku .. sial ..

**************

Setelah memeriksa pasien pasien di bangsal aku berjalan ke arah taman Rumah sakit yang selalu di penuhi anak anak yang sedang bermain, entah mengapa ini selalu menjadi hiburan tersendiri untukku ...

Ketika aku sedang duduk di kursi taman , menikmati semilir angin disertai tawa anak anak yang bermain di area taman, tiba tiba kurasakan ada seseorang yang duduk disampingku seraya menggenggam tanganku, aku membuka matakku sontak melirik kesamping ... dan benar benar seperti mimpi ... dia ada di sampingku . Seseorang yang aku rindu duduk disampingku, mengenakan kemeja biru langit yang di balut dengan jas dokternya sedang menatap lurus ke arah depan melihat anak anak yang sedang berlarian. Aku melepaskan genggamannya ...
Memukul pundaknya, sontak dia melihat ke arahku memberikan senyuman tipisnya ...

" kok bisa sih ?" Tanyaku penasaran menatapnya tak percaya

" apa?" Dia berbalik menatapku

Aku seolah tak bisa menahan tangisku, air mata yang aku tahan dari tadi tak bisa ku bendung

" kok bisa pulang? Tau ngga kalo kamu jahat cuekin aku dari kemarin " aku mengerucutkan mulutku dan membuang tatapanku ke arah lain ..

Dia mendekatkan tangannya untuk menghapus air mataku " jelek gini kalo nangis " dia terkekeh ...

Aku hanya menatapnya , bibirku seolah olah terkunci untuk berkata lagi ..

" long time no see ya yang " ucapnya sambil menggenggam tanganku kembali ... " i miss you " dia tersenyum kembali sambil menatapku ..  tatapan dan senyuman yang ku rindu .. sampai ada suara dering ponsel miliknya ..

Terlihat dia mengangkat panggilan telponnya ..

" Hallo .. Assalamualaikum, oke baik saya kesana sekarang , sudah dipastikan dokter anesthesinya siapa?.. oke 5 menit lagi saya sampai di ruang OK "
Elang pun tampak menutup panggilannya ...

Sungguh aku masih tak bisa berpikir bukannya elang akan tinggal di jerman selama tiga tahun? Kenapa sekarang dia berada disini? Panggilan barusan aku pastikan dia akan ada operasi .. aku menatapnya penuh tanya ...dia menengok ke arahku dengan senyumnya ..

" kenapa hemmm ? Aku ke ruang OK dulu ya .. see you ya yang " diapun mengacak rambutku lalu berjalan berlalu ke arah lift di sebelah taman dan ruang poli anak tanpa ada penjelasan sedikitpun ... dan aku masih termenung disini dengan berbagai pertanyaan yang belum terjawab .. aku merasa bodoh sekarang ..

************

Sudah waktunya pulang dan aku belum menemukan pria itu lagi. Setelah berjam jam yang lalu meninggalkanku di taman tak ada kabar darinya lagi . Aku berjalan ke arah lobby tanpa sadar dan lupa kalau aku sedang menjadi incaran media. Aku tak sadar dengan mereka yang masih menantiku, dan langsung berlari ke arahku ...

" dokter aluna, maaf konfirmasinya dong sudah berapa lama berhubungan dengan mas revan aditama?"

" mbak aluna kapan ada rencana menikah? Apa sebelum dilaksanakan pilwali tahun ini?"

" dokter aluna, kenapa hubungan anda dengan revan aditama terkesan disembunyikan "

Dan banyak lagi rentetan pertanyaan lainnya .. aku seolah olah tak diberi jeda untuk menjawab .. ingin menangis rasanya .. mereka berkali kali mengambil fotoku, terasa dari kilatan kilatan kamera yang mengarah ke arahku ..aku semakin merasa tertekan dengan kehadiran mereka .. aku benar benar tak bisa berkutik .. siapapun help me ..

Sampai terasa ada tangan yang memeluku dari samping ..

" maaf mas , mba bisa tolong kasih jalan, saya dan calon istri saya harus pulang " tangannya memeluku secara posesif seolah olah aku ini kaca yang kalau tersentuh akan pecah . Dia terus menerobos beberapa orang yang terlihat tetap penasaran semakin mendekat ke arah kami, aku  mendongkak kan tatapanku ke arahnya seolah tak percaya ..  dia memang penyelamatku ..



Bersambung ....

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Akhirnya bisa update lumayan cepat .. terimakasih untuk kalian yang masih menyimak cerita ini .. kalian yang selalu memberikan vote dan commentnya yang jujur saja membuat aku lebih semangat meng update cerita ini .. sampai jumpa di part selanjutnya yaaa .. terimakasih 🙏

HEART RATE ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang