" Nak yang kuat ya, yang sabar .. " dad memelukku ..mengusap dan mengecup rambut panjangku dengan lembut dan penuh sayang." ada apa ini dad?" Aku mendongkak menatap dad.
" Elang kecelakaan motor tadi jam sebelas malam, sekarang sedang berada di ruang operasi .. banyak berdoa semoga elang baik-baik saja ya, dan cederanya bisa di tangani dengan baik" suara dad terdengar lirih berbisik ditelingaku seraya mengeratkan pelukannya.
Tak terasa air mataku mengalir, aku terisak " dad aku harus gimana? Apa yang luka? Apa cederanya parah? " tanyaku beruntun pada dad.
" ada beberapa cedera berat nak, kita berdoa terus ya, InsyaAllah akan baik-baik saja , mom ada di dalam bersama darren , maaf dad gak bergabung di dalam karena dad baru saja menyelesaikan operasi selama enam jam " ucap dad dengan nada menyesal sekaligus menenangkan.
Pikiranku tiba-tiba melayang ke kejadian kemarin dimana elang meminta aku untuk tak memblokir lagi nomor telponnya. Sekarang aku merasa benar-benar bersalah.
Setelah dad melepaskan pelukannya aku menghampiri ibu dan ayah elang yang sedang duduk di kursi tunggu ruang operasi, ibu elang tampak sedang terisak bersandar di bahu kokoh ayah elang, ayah elang dengan pandangan khawatirnya terlihat terus mengusap bahu ibu untuk menenangkannya. aku menyalami mencium punggung tangan mereka, lalu ibu memelukku sangat erat .
" elang nak , tadi ibu lihat elang berdarah-darah, ibu takut " tuturnya dengan suara bergetar. Aku mengeratkan pelukanku sambil ikut terisak, rasa sakit hatikku kemarin-kemarin seolah pergi entah kemana, berganti rasa sakit di dada karena takut kehilangan pria yang aku sayang.
" Aluna minta maaf bu, aluna baru sampai, aluna ketiduran ... InsyaAllah kak elang akan baik-baik saja .. " aku mencoba menenangkannya.
Satu jam telah berlalu namun lampu indikator di ruang operasi masih menyala pertanda masih ada tindakan bedah di dalam.
Aku duduk sesekali melihat jam, tadi ada amel dan rio yang menemani untuk menenangkanku, dan merekapun kembali ke bangsal masing-masing untuk berjaga.
Setelah dua jam lampu indikator di ruang operasi tampak padam, tandanya tindakan bedah untuk elang sudah selesai . Aku beranjak berdiri ke dekat pintu masuk untuk menyambut mom, dan kak darren. Begitupun dengan dad yang bergegas membuntutiku.
Mom keluar lebih awal dengan mata dan senyum teduhnya.
" Mom " aku beringsut memeluknya lalu menangis terisak menelungkupkan wajahku di bahunya.
Mom mengelus rambutku lalu punggungku .. " sudah sayang, InsyaAllah elang ga kenapa-kenapa sekarang mau dipindahkan ke ruang perawatan , sebentar ya sayang , mom sama darren harus menjelaskan keadaan elang sama ibu dan ayah elang " ucapnya sambil perlahan melepaskan pelukannya lalu menghapus air mataku .
Aku membuntuti mom, dan kak darren yang tampak memasuki ruangan diikuti oleh keluarga elang. Kami mendengarkan seluruh penjelasan dari mereka. Intinya kak elang mengalami cedera di tulang punggung kirinya dan mengalami luka robekan di beberapa bagian tubuhnya . Aku sempat meringis membayangkan bagaimana sakitnya kak elang.
Setelah mendapat penjelasan dari mom dan kak darren, terlihat muncul ekspresi lega orang tua kak elang . Tak lupa mereka mengucapkann rasa syukur dan ucapan terimakasih untuk mom , dad dan kak darren diakhiri pelukan dan cipika-cipiki ala ibu -ibu antara mom dan ibu , ayah dan dad yang juga berpelukan, dan kak darren yang menyalami mencium punggung tangan ibu dan ayah elang, hatiku menghangat kami benar-benar sudah seperti keluarga.
" aluna, ibu sama ayah pamit pulang sebentar ga apa-apa ya nak? sekarang ibu dan ayah sudah merasa lega " Ucap ibu penuh sayang ke arahku.
Aku tersenyum " ga apa-apa bu biar aluna yang jaga kak elang, ibu dan ayah istirahat saja dulu di rumah " .

KAMU SEDANG MEMBACA
HEART RATE ( COMPLETE )
Любовные романыHeart rate .. menceritakan tentang Aluna putri pasangan pradikta dan davina ... Aluna tumbuh menjadi gadis yang cantik dan cerdas, aluna mengikuti jejak orang tuanya menjadi seorang dokter, sifat pendiam dan aga dingin memang di turunkan dari pradik...