Tujuh tahun kemudian~
Jimin berjalan menelusuri lorong istana dengan tidak semangat, ia mengalihkan tatapannya kearah jendela, masih sangat gelap diluar sana.
"Pukul berapa ini?" Gumamnya seraya melanjutkan langkah kakinya, menuruni tangga melingkar yang langsung menuju ke arah dapur istana.
Mungkin minuman hangat dapat membuatnya lebih tenang, seperti malam-malam sebelumnya. Mimpi buruk membuat ia harus terjaga sepanjang malam.
Bahkan tujuh tahun telah berlalu dan Jimin tetap hidup dalam bayang-bayang mengerikan itu.
Hari di mana Taehyung menghilang adalah awal dari semua mimpi buruknya.
Jangan mengatakan jika jimin terlalu sentimentil atau semacamnya, bagaimana jika kalian kehilangan saudara yang telah kalian kenal hampir di seluruh waktu hidup kalian, bahkan bisa dikatakan bahwa Taehyung adalah soulmate Jimin.
Dimana ada Jimin harus ada Taehyung, begitu juga sebaliknya.
Tetapi kini tidak lagi, sebagian dirinya telah hilang bersama dengan Taehyung, dan sebagian lagi telah mati bersama ibunya.
Ya, Yoora, wanita baik hati yang telah merawat dan membesarkannya dalam keadaan sekarat. Jimin terlambat lima puluh tahun untuk menemui wanita itu.
Flashback on
Jimin tidak pernah menyangka bahwa usahanya untuk kembali ke Korea akan menggoreskan luka baru di dalam hatinya.
"Ini.. Korea?" Gumamnya seraya menatap sekitar dengan tidak percaya.
Korea mengalami banyak perubahan, sangat jauh berubah dari terakhir kali yang mampu diingat olehnya.
Gedung-gedung semakin tinggi seakan hendak meraih langit, Jalan-jalan layang, teknologi yang hampir memenuhi setiap sudut kota.
Rasanya Jimin terlempar ke dimensi lain ketika pertama kali menginjakkan kakinya di sana.
"Kajja.. Jimin-ah" Ucap Namjoon setelah berhasil mendapatkan posisi keberadaan Yoora melalui kemampuan istimewa yang dimilikinya.
Kedua pemuda itu berjalan menyusuri trotoar yang terasa sangat asing, Orang-orang semakin terlihat antipati terhadap sesama dan memilih menundukkan kepala. Terfokus kepada gadget masing-masing.
Waktu mengubah segalanya, mungkin ini alasan kenapa Sean hanya mengijinkan Namjoon yang menemaninya, itupun setelah pemuda bersurai putih itu bersikeras dan berdebat habis-habisan dengan para tertua kerajaan.
Perbedaan waktu yang sangat jauh membuat mereka berat melepas ke enam pemuda itu untuk kembali ke dunia manusia secara bersamaan.
Bukan tidak mungkin jika kepergian mereka dapat menyebabkan pergeseran waktu kembali.
Tidak mungkin mereka akan membiarkan kursi pemerintahan kosong begitu saja. Dan yang lebih mengkhawatirkannya adalah ke enam pemuda itu bisa saja tidak kembali ke Azores.
Mereka terus berjalan dalam keheningan, bukan hanya Jimin, Namjoon sesungguhnya juga sangat terkejut akan perubahan negara yang pernah menjadi tempat tinggalnya ini.
Hingga kini keduanya telah berdiri di depan sebuah bangunan besar dengan tulisan "KOREAN INTERNASIONAL HOSPITAL"
"Masuklah" Titah Namjoon kepada Jimin setelah mereka berdiri di depan sebuah pintu berwarna putih bersih.
Dengan langkah berat Jimin melangkah masuk dan seketika sebuah pemandangan menyayat hati membuat kedua kaki Jimin bergetar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : Rise of The Shadow (Complete)
خيال (فانتازيا)Sequel of The Lost Power ***** Cahaya yang kembali bersinar terang membuat seluruh rakyat Azores bersorak dengan gembira. Mereka menyambut kemenangan sang Raja dengan penuh suka cita, berharap tidak ada lagi kegelapan yang menghampiri negri tercint...