Yoongi berjalan menuju bagian barat istana, sesekali ia akan berhenti dan mengamati arsitektur bangunan mewah yang telah menjadi tempat tinggalnya selama sembilan tahun ini.
Brukk...
Tiba-tiba seorang pelayan istana menabrak tubuhnya, membuat bungkusan yang berisi tanaman-tanaman herbal jatuh berserakan di atas lantai.
"M-maaf tuan, saya benar-benar tidak sengaja" Ucap pelayan itu dengan nada takut, bahkan tubuh kecilnya telah bergetar hebat begitu mengetahui siapa yang telah ia tabrak.
Yoongi berlutut dan memungut bungkusan yang berada di dekat kakinya. "Ini" Ia mengulurkan bungkusan tersebut kearah si pelayan.
"Sekali lagi maafkan saya tuan" Pelayan itu membungkuk dalam, membuat Yoongi menyeringit tidak suka.
"Tidak perlu sampai seperti itu" Yoongi memegang bahu ringkih si pelayan tua.
Namun anehnya pelayan itu justru berjengit dan segera mengambil langkah mundur, seakan tengah menghindar.
"Sekali lagi maafkan saya tuan" Pelayan itu meninggalkan Yoongi dengan tergesa-gesa, sesekali ia akan menoleh memastikan jika pemuda itu tidak marah atau menyerangnya dari belakang.
Kejadian dimana Yoongi menyerang kedua sahabatnya terus menyebar, bahkan beberapa rumor yang tidak dapat dipastikan kebenarannya mulai berhembus.
Ketakutan kembali menghantui rakyat Azores, dan kali ini ketakutan itu berasal dari salah satu sayap sang Raja.
*****
Tok...
Tok...
Tok...Suara ketukan pintu berhasil menarik atensi tiga orang pemuda yang tengah memandang kosong kearah depan.
Pintu berwarna coklat tersebut terbuka memperlihatkan seorang pria paruh baya yang masih tampak gagah dalam setiap langkahnya.
"Anda memanggil saya Yang Mulia?" Tanya pria tersebut tanpa gentar akan tatapan tajam yang telah dilayangkan oleh Taehyung.
"Silahkan duduk paman" Ucap Taehyung menghiraukan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh pria tua itu.
Namjoon bangkit dan mempersilahkan pria tua itu untuk menduduki single sofa yang tadi ia tempati.
"Aku akan meminta pelayan untuk-"
"Tidak perlu tuan Seokjin, saya yakin kalian semua memiliki banyak pertanyaan yang hendak kalian pertanyakan bukan?" Tanya pria itu tepat sasaran.
Tatapan Taehyung berubah semakin tajam. "Seberapa banyak yang Anda ketahui?" Tanya Taehyung tanpa ingin berbasa-basi.
Pria tua itu terkekeh kecil. "Sangat ambisius tetapi tidak sabaran" Gumamnya.
Ia melipat kakinya dan kemudian melemparkan tatapan yang tidak dapat diartikan oleh siapapun.
"Jangan mencoba untuk membaca isi kepalaku tuan Namjoon"
Sang empu nama terperanjat kaget dan kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, layaknya seorang pencuri yang baru saja tertangkap basah.
"Baiklah, dari mana kalian ingin mendengarnya?"
"Semuanya"
*****
Namanya adalah Vander, pemuda tampan dengan kulit seputih porselen bahkan nyaris pucat.Kedua manik matanya selalu menatap tajam, membuat siapapun gentar akan tatapan yang dilayangkan oleh kedua obsidian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : Rise of The Shadow (Complete)
FantasiSequel of The Lost Power ***** Cahaya yang kembali bersinar terang membuat seluruh rakyat Azores bersorak dengan gembira. Mereka menyambut kemenangan sang Raja dengan penuh suka cita, berharap tidak ada lagi kegelapan yang menghampiri negri tercint...