"Dimana Jimin dan Jungkook?" Pertanyaan itu terlontar dari bilah tipis milik Yoongi,
Ia melihat Taehyung yang tengah mencebikkan bibir seraya menatap kearah jendela besar yang berada di dalam ruang kerja miliknya.
Ia merasa heran ketika melihat ketiga makane itu tidak bersama, seperti biasanya.
"Jungkook ikut Jin hyung untuk melaksanakan tugas di luar istana dan baru akan pulang lusa, sedangkan Jimin ikut Namjoon hyung dan Hoseok hyung untuk mengunjungi desa yang terletak di kaki gunung dan baru akan pulang lima hari lagi" Terang Taehyung membuat yoongi menganggukkan kepalanya.
Pantas saja dia merasa jika istana pagi ini terasa lebih sepi dari biasanya, tidak ada suara teriakan atau perdebatan yang menjadi melodi pengiring pagi ini.
"Lalu ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Yoongi kembali ketika melihat Taehyung yang semakin menekuk wajahnya.
Taehyung menoleh dan kemudian menghentakkan kakinya ke atas lantai, seperti anak kecil yang tidak mendapatkan permen dari sang ayah.
"Apa? Jangan menatapku dengan wajah jelek itu" Yoongi mengalihkan pandangannya ketika mendengar seruan tidak terima yang dilontarkan oleh Taehyung.
Kedua sudut bibirnya berkedut berusaha menahan senyuman ketika melihat Taehyung telah bersedekap dada, merajuk rupanya.
"Kenapa Namjoon hyung dan Seokjin hyung selalu melarangku untuk ikut? Aku bosan hyung" Rengeknya seraya mengguncang lengan Yoongi.
Sekilas pemandangan itu akan terlihat aneh bagi orang yang tidak mengenal mereka, bagaimana seorang pria apalagi Raja yang seharusnya berwibawa, tengah merengek dan merajuk layaknya anak kecil kepada pria yang bahkan ukuran tubuhnya lebih kecil dari Raja itu sendiri.
Tetapi inilah mereka, tidak perduli bagaimanapun bentuk fisik dan kedudukan mereka saat ini, Tujuh pemuda itu tidak akan pernah berubah. Persahabatan itu tidak akan pernah berubah.
"Baiklah, baiklah, kau mau ikut hyung?" Tawar Yoongi yang jengah mendengar rengekan milik Taehyung.
Seketika wajah Taehyung yang tadinya tertekuk berubah menjadi cerah.
"Kemana hyung?"
Yoongi menyunggingkan senyum manis dan kemudian melangkah keluar dari ruang kerja milik Taehyung.
tentu saja pemuda pemilik senyum kotak itu mengikuti layaknya anak itik yang tengah mengikuti induknya.
"Apa-apaan ini?!" Seru Taehyung ketika melihat yoongi yang telah menghentikan langkah kakinya di depan kandang kuda yang terletak di bagian timur istana.
Yoongi tanpa mengucapkan sepatah katapun melemparkan sebuah garpu rumput kepada Taehyung.
"Kenapa kita ke sini hyung?" Tanya Taehyung setelah berhasil menangkap garpu rumput yang di lemparkan oleh Yoongi tadi.
"Bukankah kau mengatakan jika kau bosan terkurung di dalam istana sepanjang hari?"
"Tapi tidak ke sini juga hyung, aku ingin keluar istana seperti yang lainnya" Kembali terdengar rengekan milik Taehyung.
Ia tidak perduli jika ada rakyatnya yang mendengar dirinya merengek saat ini.
Yoongi memutar bola matanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia membiarkan Taehyung dengan segala rengekan dan protesan miliknya.
"Yang Mulia Raja" Seorang pria yang bertugas sebagai kepala penjaga serta pelatih kuda-kuda kerajaan tengah menunduk di hadapan Taehyung.
Yoongi hanya melirik melalui ekor matanya dan melanjutkan untuk membersihkan jerami yang berserakan di sekitar kandang kuda miliknya dan ke enam sahabatnya yang terletak terpisah dari kandang kuda kerajaan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : Rise of The Shadow (Complete)
FantasiaSequel of The Lost Power ***** Cahaya yang kembali bersinar terang membuat seluruh rakyat Azores bersorak dengan gembira. Mereka menyambut kemenangan sang Raja dengan penuh suka cita, berharap tidak ada lagi kegelapan yang menghampiri negri tercint...