epilog

2.1K 256 51
                                    

Langit yang cerah menjadi payung bagi rakyat Azores yang tengah menata kembali kehidupan mereka.

Negri itu mungkin terluka, tetapi dapat kembali pulih dengan cepat, bahkan kini luka itu telah menghilang dan tidak meninggalkan bekas sama sekali.

Dendam yang menghantui selama ribuan tahun, air mata dan darah yang membasahi tanah mereka telah membuktikan sejarah panjang yang mengantar mereka hingga berada di titik ini.

"Lihat awan itu berbentuk seperti dirimu" Tunjuk Yoongi pada awan berbentuk kelinci.

Jungkook menatap datar pemuda berkulit pucat tersebut.

"Kau bercanda hyung?"

Yoongi terkekeh dan kemudian mencubit pipi Jungkook. "Aigoo~ kemana pipi berlemak mu itu hmm?" Ia semakin keras mencubit pipi yang bahkan nyaris tidak memiliki lemak tersebut.

"Haiish, hyung! Kenapa kau jadi lebih kekanakan dari Seokjin hyung?" Jungkook bergidik ngeri ketika melihat perubahan Yoongi yang sangat signifikan.

Pemuda itu menjadi lebih aktif dan ekspresif, tak jarang hal tersebut membuat dirinya bergidik ngeri, ayolah kemana perginya Yoongi hyung yang dingin dan keren itu?

"Kenapa kau membawa-bawa diriku?" Sahut Seokjin yang merasa namanya terpanggil.

Jungkook hanya menjulurkan lidahnya ke arah Seokjin, membuat pemuda berbahu lebar tersebut membulatkan kedua matanya.

"Anak ini, kau mau mati hah?!"

Seokjin menerjang Jungkook dan kemudian memiting kepala pemuda bergigi kelinci tersebut dengan kesal.

"Ampun hyung, Yoongi hyung tolong aku!"

Yoongi justru menangkap tubuh Jungkook dan kemudian menyerahkannya kepada Seokjin.

"Haha.. Yoongi berada di pihak ku sekarang, kau tidak bisa berbuat apapun anak nakal" Seokjin telah memulai aksinya untuk menggelitiki tubuh Jungkook.

"Jangan tinggalkan kami!" Taehyung dan Jimin ikut menggelitiki Jungkook, membuat sang maknae tertawa dengan keras.

Yoongi menjauh dari kerusuhan yang diciptakan oleh Seokjin bersama ketiga maknae, ia memilih untuk duduk di dekat Namjoon serta Hoseok.

Angin berhembus dengan pelan, membuat surai indah mereka bergerak.

Yoongi memejamkan matanya, meresapi rasa menenangkan yang di bawa oleh hembusan angin tersebut.

"Akhir yang indah" Gumamnya, sebuah senyum tipis tersungging pada bilah tipis miliknya.

"Kau benar hyung, ini benar-benar akhir yang indah" Namjoon membaringkan tubuhnya di atas rumput dengan kedua lengan sebagai alas kepalanya.

"Setelah semua yang terjadi aku tidak menyesal telah mencintai takdirku" Yoongi menoleh dan menatap wajah kedua sahabatnya tersebut.

"Mencintai takdirmu?"

"Ya, mencintai takdir yang telah Tuhan gariskan kepadaku" Lalu Yoongi kembali menatap Seokjin serta ketiga maknae yang masih bermain tidak jauh dari mereka.

"Karena takdir itu membawaku kepada kalian"

Hoseok dan Namjoon saling tatap dan kemudian merangkul bahu Yoongi dengan penuh haru.

"Kau benar hyung, kami juga mencintai takdir yang telah mempertemukan kita, hingga nanti tiba saatnya kita menemukan jalan dan pasangan hidup kita masing-masing, hingga nanti tubuh kita termakan oleh usia, bahkan di saat kita tidak dapat mengingat semuanya, tetapi hati kita tetap akan mengingat hari ini" Ucap Namjoon.

"Hari yang baru, serta lembaran baru dari takdir panjang yang menanti kita di depan sana"

Hoseok menganggukkan kepalanya setuju, mereka kemudian tertawa membuat empat orang pemuda yang sedang bergulat tersebut menatap ke arah mereka.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

"Kalian tertawa tanpa kami? Jinjja~ kalian benar-benar jahat"

"Namjoon hyung! Selamatkan aku dari mereka semua"

Suara gaduh itu bahkan dapat mengundang senyuman dari alam yang kembali menjadi saksi tentang sebuah ikatan yang kembali terjalin diantara ketujuh pemuda.

*****
"Perjalanan yang begitu panjang bukan?

Entah sudah berapa banyak rasa sakit yang menghadang dan menghujam kami, membuat langkah tertatih dan bahkan sempat muncul keinginan untuk berhenti.

Tetapi rasa sakit itulah yang membuat aku belajar, belajar untuk menjadi lebih dewasa dan belajar untuk mencintai takdirku.

Ya, itu adalah hal yang paling penting.

Menjadi bayangan tidak seburuk seperti apa yang kalian pikirkan, karena bayangan akan selalu menyertai langkah sang cahaya.

Mereka adalah cahaya di hidupku, lentera yang menyelamatkanku dari kegelapan yang menyesakkan.

Dan aku sangat bersyukur karena sang takdir telah berbaik hati dan mempertemukan kami.

Aku adalah seseorang yang berdiri di antara cahaya dan kegelapan.

Aku adalah seseorang yang berdiri di antara kebaikan dan kejahatan.

Aku adalah seorang bayangan.

Dan aku bahagia"

-Min Yoongi

*****
Don't copy my story okay!

Benar-benar udah end ya guys!

Ngebaca komen kalian dan respon positif kalian terhadap cerita ini buat aku terharu...

Kalian selalu setia dan ngikutin cerita ini dari awal sampai selesai, dan aku ucapin terimakasih yang sebanyak-banyaknya 😍😘

Semoga kedepannya kalian masih mau nungguin dan baca karya aku yang berikutnya.

Haah.. Aku jadi bingung mau ngomongin apa lagi 😋

Intinya aku sayang sama kalian banyak-banyak... Borahee ~💜💜💜

Ah, satu lagi deh, pertanyaan terakhir untuk kalian, ceritanya bagus apa enggak? (Canda guys, tapi kalau serius juga gak apa-apa)

2 Agustus 2020

~Weni


BTS Elemental : Rise of The Shadow (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang