"Yoongi hyung!!" Jungkook tersentak dari tidurnya. Kedua netra indah tersebut menatap dengan liar pada sekeliling ruangan.
"Haah... Haah..." Pemuda itu menghela napas panjang, ia kembali berbaring dan menempatkan lengan kanannya di atas dahi.
"Apakah aku bermimpi?" Gumamnya seraya menatap langit-langit yang terasa sangat asing.
Tunggu dulu, ada dimana dirinya saat ini?
"Oh? Kau sudah sadar Jungkookie?" Suara Jimin berhasil menarik Jungkook dari lamunannya.
"Jangan terlalu banyak bergerak, lukamu belum kering" Cegah Jimin saat melihat Jungkook yang berusaha untuk duduk.
Seakan baru tersadar jika dirinya terluka, Jungkook meringis kecil ketika merasakan nyeri pada perutnya.
Ia menyibak baju yang dikenakannya dan mendapati sebuah luka yang telah menghitam pada bagian pinggirnya.
"Kenapa aku bisa terluka?" Tanya Jungkook kepada Jimin.
"Apa kau tidak mengingatnya?" Tanya Jimin kembali. Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Yoongi yang melakukannya" Tiba-tiba sebuah suara ikut menimbrung di dalam obrolan mereka.
Seokjin tampak memasuki kamar yang di tempati oleh Jungkook dengan raut wajah sedih.
"Tidak mungkin" Lirih Jungkook.
Ia masih tidak dapat menerima jika Yoongi telah berjalan berlawanan arah dengan mereka. Menuju pangkuan sang kegelapan."Tapi kenapa aku tidak mengingatnya? Pasti kalian berbohong kan? Jawab!" Sentak Jungkook.
Jimin meraih kedua bahu Jungkook, dan memaksa pemuda itu untuk menatapnya.
"Kau bukan tidak mengingatnya, tapi kau tidak ingin mengingatnya" Ucap Jimin penuh penekanan.
Seketika kedua pupil mata Jungkook bergetar, sebuah bayangan melintas di benaknya seperti sebuah kaset rusak.
Kejadian malam itu, Jungkook mengingatnya kembali, bagaimana Yoongi yang meminta pertolongan kepadanya, lalu dirinya yang berlari menghiraukan seruan dari ketiga hyungnya, hingga ketika ia tiba di hadapan Yoongi, pemuda bersurai kelabu tersebut justru menusuk perutnya menggunakan sebuah belati.
Air mata Jungkook mulai merebak keluar dari kedua manik indahnya.
"Kenapa Yoongi hyung melakukan semua ini? Aku sungguh tidak mengerti" Lirih Jungkook.
Taehyung yang berdiri di ambang pintu mengepalkan kedua tangannya.
Ini tidak benar, kenapa semuanya menjadi sangat kacau seperti ini?
Dendam yang tidak berkesudahan membuat mereka semua terjatuh kedalam jurang yang begitu dalam.
Apakah ada jalan untuk kembali?
Kenapa takdir begitu kejam dalam mempermainkan mereka?
"Tae?"
Sebuah suara mengalun di dalam kepalanya. Itu adalah suara Namjoon.
Taehyung memejamkan matanya dan membalas panggilan Namjoon.
"Sesuatu telah terjadi di istana tadi malam, dan Hoseok..."
"Ada apa dengan Hoseok hyung?"
"Hoseok saat ini tengah ditahan oleh para dark shadow"
Taehyung membuka kedua matanya, rahang tegas itu tampak mengeras disertai dengan suara gigi yang saling beradu, membuktikan seberapa marahnya ia saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Elemental : Rise of The Shadow (Complete)
FantasíaSequel of The Lost Power ***** Cahaya yang kembali bersinar terang membuat seluruh rakyat Azores bersorak dengan gembira. Mereka menyambut kemenangan sang Raja dengan penuh suka cita, berharap tidak ada lagi kegelapan yang menghampiri negri tercint...