35

1.7K 135 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

≈≈≈

2 hari kemudian..

Siang ini, Chanyeol dan Sera sedang berjalan di koridor rumah sakit sembari berpegangan tangan.

"Sera, lebih baik kau kurangi makan coklat"

Sera menggeleng. "Tidak mau. Coklat adalah makanan kesukaan ku, ayah"

"Ayah khawatir, Sera. Terlalu banyak makan makanan yang manis bisa merusak gigi mu"

"Aku kan rajin sikat gigi. Ayah sendiri yang bilang, tak apa makan banyak coklat yang penting rajin sikat gigi"

Chanyeol menghela nafas, dan menepuk dahinya. Dia tau, ini adalah salahnya juga. Dia menyesal karena telah mengatakan hal itu pada putrinya. Dia berharap, Rose bisa membuat Sera mengerti agar bisa mengurangi makan makanan yang manis, terutama coklat.

Saat dijalan tadi, Sera ingin membeli coklat lagi. Chanyeol menolak, tapi Sera terus memaksanya. Dan ekspresi Sera saat memintanya, membuat Chanyeol tak tega untuk menolaknya.

Saat mereka masuk ke dalam ruangan tempat Rose dirawat, terlihat Rose yang baru saja selesai makan.

"Ibu" Sera langsung berlari untuk menghampiri ibunya. Dia duduk di sisi kasur, disamping ibunya.

"Bibi, kau pulang saja. Sekarang aku yang akan menjaga Rose" kata Chanyeol kepada bibi Jung.

Bibi Jung mengangguk. "Baik tuan" kemudian ia pun pulang.

"Kau membawa apa itu ?" Tanya Rose karena melihat Sera membawa kantung keresek.

"Coklat"

"Coklat ?"

Sera mengangguk, kemudian memperlihatkan coklat yang ia beli.

"Kenapa banyak sekali ? Tak baik makan coklat terlalu banyak, itu dapat merusak gigi mu"

"Ayah bilang tidak apa-apa jika aku rajin gosok gigi" jawab Sera sambil menunjuk Chanyeol.

"Hey! Kenapa kau mengatakan hal itu ?" Tanya Rose tak terima kepada Chanyeol.

Sedangkan Chanyeol hanya menyengir.

Tok..tok..tok..

Kemudian pintu langsung terbuka. "Permisi"

Sontak Chanyeol, Rose, dan Sera langsung menoleh.

"Yuri ?"

Gadis yang disebut Yuri itu masuk.

Yuri tersenyum, kemudian mendekati Rose. "Halo nyonya, bagaimana keadaan nyonya ?"

Rose pun tersenyum. "Ahh sudah ku bilang jangan memanggil ku nyonya. Aku sudah membaik" ia pun melihat pakaian yang dipakai oleh Yuri. "Kau..mau pulang ?"

Yuri mengangguk. "Iya nyonya" dia tak menurut untuk tidak memanggil Rose dengan sebutan nyonya.

"Kenapa cepat sekali ?"

"Saya tidak betah di sini. Lebih baik di rumah"

Chanyeol pun berdiri. "Yuri, kami sangat berterima kasih pada mu. Berkat kau, istri ku bisa sembuh"

"Tidak perlu berterima kasih, tuan"

"Ohh iya, aku sudah mengirimkan uang sebesar xxx ke rekening mu"

Yuri membulatkan matanya. "Ke-kenapa besar sekali tuan ? Saya kan hanya ingin-"

"Yuri, kau adalah gadis yang memiliki hati yang sangat baik. Dan tak ada ruginya juga aku memberikan bonus pada mu. Lagi pula, tidak ada yang lebih penting dari pada kesehatan istri ku"

Without U I LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang