Chapter 1

235 13 0
                                    

Tiupan angin yang cukup kencang menggerakkan surai hitam milik seorang laki-laki yang tengah menatap teduh tenang nya sungai Han. Tangannya menggenggam erat besi penghalang antara sungai dan jembatan yang saat ini ia pijak. Arloji hitam di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul 17. 50 menjelang malam. Tapi hal itu sama sekali tak mengusik nya untuk segera beranjak dari tempat itu. Hingga sebuah suara yang berasal dari Ponselnya mengalihkan perhatiannya.

' Saemi '

Nama yang tertera dilayar ponselnya saat ini. Ia sedikit menyunggingkan senyum tipis sebelum dengan perlahan menggeser Ikon hijau kearah kanan. Dengan santai ia segera meletakkan benda canggih itu didekat telinganya, mendengar dengan jelas suara wanita yang sudah ia kenal sejak 10 tahun lamanya.

" Oh Sehun!, kau dimana, aku di rumahmu sekarang! "
Laki-laki yang berharap mendengar sapaan  lembut, kini sirna saat pekikan itu langsung memasuki rongga telinga sehat nya. Ia sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya, dengan menatap sebal ia lekas menjawab pembukaan mengejutkan itu.

" Kecil kan suaramu Shin Sae Mi!, telingaku ini masih sehat. Lagi pula kenapa kau dirumah ku?. Aku baru saja selesai olimpiade Matematika. Aku pusing, dan kau malah mengacaukan nya! "
Sehun, menjawab dengan sedikit kesal pada gadis disebrang sana yang ia panggil Shin Sae Mi. Gadis yang sudah ia kenal semalam 10 tahun inilah, yang menjadi satu-satunya wanita dalam hidupnya. Sehun memang tidak tertarik untuk bersahabat dengan wanita lain selain Shim Sae Mi. Cukup dia yang menjadi pertama dan terakhir untuknya.

Mungkin....

" Cepatlah pulang, apa kau lupa besok adalah giliran kelompokku presentasi. Kau harus mengajariku! "

Sejenak, Sehun membuang mukanya kesal sembari berdesis. Ia tidak menyangka Saemi akan sebodoh ini. Ya, Shin Sae Mi memang berbeda dengan Oh Sehun. Jika Sehun lebih ke Akademik, maka Saemi akhli di non-akademik. Dan hal inilah, yang membuat keduanya saling melengkapi.  Baik Saemi maupun Sehun, keduanya saling berbagi keahlian mereka.
" Astaga Saemi, kali ini bab Fungsi Linier. Apa kau yakin tidak bisa!? "

" Apa-apaan itu, kenapa nada bicara mu seakan mengatakan betapa bodoh nya aku. Kau berniat membantu atau menghina Oh Sehun! "

Gadis itu kembali memekik dan kali ini lebih kencang. Bahkan Sehun sampai terkejut mendengarnya, laki-laki itu lantas mematikan sambungan tanpa menutup kata dan segera beranjak dari tempatnya menuju halte bis. Ia dengan tergesa-gesa melangkahkan kakinya menuju halte bis sebelum gadis dirumahnya berteriak murka menunggu kedatangannya. Namun, sesuatu yang sial menghampiri nya sekarang. Sehun tidak sengaja menabrak tubuh seorang laki-laki yang baru saja turun dari mobil sport hitam hingga kepala laki-laki itu membentur ujung pintu mobilnya. Sehun dengan segala perasaan cemas dan penuh bersalah lekas menghadap dengan deru nafas yang terdengar jelas akibat berlari tadi.
" Akh.. maaf, aku tidak sengaja. Aku sedang buru-buru,  apa kau baik-baik saja? " Ucap Sehun dengan kalimat yang tersenggal - senggal oleh deru nafas nya.

Laki-laki asing dihadapannya itu menatap Sehun dengan mengusap-usah dahinya yang terbentur cukup keras tadi. Ia sedikit mengerjap saat menyadari laki-laki dihadapannya itu menggunakan seragam SMA.
" Kau siswa Seoul Senior high  School ? " Tanya Laki-laki asing itu yang dijawab Sehun dengan anggukan kecil. Sehun sedikit mengeryit sembari menatap apa yang salah dengan seragam nya. pasal nya, laki-laki asing yang saat ini berdiri di hadapannya itu tanpa henti menatap nya dari ujung kepala hingga kaki.
" Kenapa?, apa ada yang salah? " sedikit melupakan keadaan laki-laki asing yang ia tabrakan tadi, kini ia lebih memilih untuk bertanya maksud tatapan itu.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang