(06) Olahraga Pagi Bersama [REVISI]

93.2K 5.2K 106
                                    

"Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna."

-FiersaBesari-

***


Pagi itu, hari Senin. Melody turun setelah siap dengan segala perlengkapannya menuju meja makan. Tatapan matanya langsung menangkap kehangatan dalam canda tawa mereka.

Lamunannya tersentak saat Jennifer menyapanya. "Hai, Kak. Sini, sini, makan bareng dulu!" ajaknya ramah.

Melody tersenyum seraya berjalan mendekati meja makan. Felix langsung menyambutnya bahagia. "Pagi anak, Papa. Sini duduk deket Papa."

Kebetulan, Pamela dan Jennifer duduk disamping kiri Felix. Felix sendiri yang meminta dan keduanya tak bisa menolak.

Melody duduk setelah menyimpan tasnya di bawah kaki kursi yang didudukinya. "Pagi, Ma, Pa." Tatapannya beralih pada Jennifer, si cantik yang tersenyum lebar. "Pagi, Jen."

"Pagi, Sayang." Pamela mengusap pipi Melody lembut. Felix tersenyum lebar melihat keharmonisan keluarganya pagi ini.

"Papa bahagia sekali, dan Papa harap keharmonisan ini bisa langgeng sampai nanti." Felix tersenyum menatap Pamela, "Terima kasih sudah menjadi Ibu yang sempurna untuk Anna," ucapnya tulus.

Sempurna untuk Anna..

Ucapan Felix terus terngiang di pikiran Melody. Bahkan genggaman pada sendoknya mengerat. Bunda yang paling sempurna untuk Melody, Pa! Bukan Mama Pamela.

Meski Pamela sudah menjadi Ibu dan istri yang sempurna bagi Ayahnya, dalam hati Melody, mendiang Bundanya tidak bisa diambil siapapun. Termasuk Pamela yang sempurna.

Drttt... drttt

Getaran ponsel Melody membuat atensi cewek itu teralihkan. Melody segera membuka pesan masuk dalam ponselnya. Setelah membaca isinya, Melody dengan cepat mengambil dua roti tawar dan meminum susunya.

"Bi! Anna minta bawain bekal, ya." Melody berteriak.

"Siap, Non." Balasan Bi Munah dari arah dapur.

Felix memandang putrinya yang tergesa-gesa. "Kenapa buru-buru, Sayang?" tanya Felix melepaskan genggamannya pada Pamela.

"Ini bekalnya, Non." Bi Munah menyodorkan kotak makan beserta susu putih dalam tumblr doraemon miliknya.

"Anna ada piket kelas, Pa." Melody segera menyambar punggung tangan Felix dan Pamela untuk dicium dan tak lupa mengecup pipi Felix, sebagai kebiasaan.

"Assalaamualaikum."

Melody meninggalkan meja makan. Tetapi langkahnya terhenti saat rengekan manja Jennifer membuat hatinya sedikit sesak.

"Papa jadi beliin Jenni mobilnya, 'kan?" tanya Jennifer manja.

Felix terkekeh, "Iya, dong, Sayang. Untuk putri Papa, akan Papa lakukan apapun."

Melody kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan rumah besar keluarga Mackenzie.

***

Melody mendudukan dirinya di bangku miliknya di dalam kelas. Melody berbohong soal piketnya pada Felix karena ancaman seseorang.

Melody membuka tempat makan miliknya kemudian mulai memakan nasi goreng yang disiapkan Bi Munah dengan perasaan hancur yang benar-benar hancur.

𝙺𝙴𝚃𝚄𝙰✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang